Layanan QRIS semakin oke dan siap digunakan di hampir semua negara ASEAN!

- 28 Agustus 2023 - 14:05
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk./BBRI mengungkapkan tren pertumbuhan transaksi pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS melalui merchant BRI dan BRImo mencapai 14,05 juta transaksi hingga Agustus 2022.

digitalbank.id – POPULARITAS layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) semakin diminati masyarakat. Bahkan kini QRIS bukan hanya dapat digunakan di Indonesia saja namun di Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina dan dalam waktu dekat di Vietnam.

Bank Sentral dari lima negara Asean, yaitu Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT), sudah sepakat bekerjasama dalam mewujudkan dan mendukung pembayaran yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif, salah satunya melalui QRIS. 

BACA JUGA: Transaksi QRIS tembus Rp49,65 triliun per Juni 2023!

Melansir dari laman resmi Bank Indonesia, QRIS antarnegara adalah sistem pembayaran lintas negara (cross-border payment) berbasis kode QR yang dapat digunakan untuk transaksi lintas negara. Dengan QRIS antarnegara, transaksi antarnegara tidak perlu mengkonversi atau menukarkan mata uang lagi saat berbelanja di negara yang dikunjunginya, cukup dengan memindai kode QR. 

Adapun, State Bank of Vietnam baru saja menandatangani halaman Tambahan MoU Regional Payment Connectivity (RPC) untuk menandai secara simbolis partisipasinya dalam inisiatif RPC pada Jumat (25/8/2023). Kerja sama tersebut, termasuk di dalamnya LCT, fast payment, hingga QRIS. 

“Sekarang kami perluas RPC dengan Vietnam. Vietnam sudah siap bergabung dengan Asean 5. Ke depan segera juga dengan Brunei Darussalam yang akan bergabung dalam inisiatif RPC,” ujarnya Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam penandatanganan RPC tersebut. 

BACA JUGA: Keren, QRIS kini bisa digunakan di Vietnam

Transaksi QRIS Cs Melesat, Kartu Debit & Kredit Mulai Ditinggal Nasabah? Transaksi QRIS Tembus Rp18 Triliun, Pengguna UMKM Capai 27,51 Juta Perry menjelaskan perluasan RPC tersebut bertujuan untuk mendukung kegiatan ekonomi pasca pandemi di seluruh Asean termasuk promosi pariwisata dan industri jasa lainnya.   Perluasan ini, menurutnya, juga akan menguntungkan semua anggota penandatangan di bidang usaha kecil dan menengah.  Di luar Asean, inisiatif RPC juga akan didorong untuk diperluas ke negara-negara tetangga di luar Asean, seperti China, India, Jepang, dan Korea Selatan. ■

Comments are closed.