Hana Bank resmi menggandeng Principal Asset Management Indonesia untuk memperluas akses investasi reksa dana melalui jaringan kantor dan platform digital MyHana Mobile Banking. Kolaborasi ini menghadirkan tiga produk reksa dana unggulan — dari pasar uang, indeks saham domestik, hingga saham syariah ASEAN berdenominasi dolar AS — guna menjawab meningkatnya minat masyarakat berinvestasi di pasar modal, yang naik 51% sepanjang 2024.
Fokus Utama
■ Kolaborasi strategis: Hana Bank dan Principal Indonesia memperluas distribusi produk reksa dana melalui jaringan digital dan cabang fisik.
■ Tiga produk utama: Cash Fund, Index IDX30, dan Islamic ASEAN Equity Syariah dirancang sesuai profil risiko investor dari konservatif hingga agresif.
■,Pasar reksa dana tumbuh pesat: Data KSEI mencatat lonjakan jumlah investor reksa dana hingga 51% pada 2024, menandakan kepercayaan publik terhadap instrumen investasi kolektif semakin tinggi.
Hana Bank berkolaborasi dengan Principal Indonesia memasarkan tiga reksa dana unggulan lewat MyHana Mobile Banking. Kolaborasi ini membuka akses investasi digital yang lebih luas di tengah lonjakan investor reksa dana Indonesia hingga 51% sepanjang 2024.
PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) terus memperkuat lini bisnis wealth management-nya dengan menggandeng PT Principal Asset Management (Principal Indonesia). Kedua institusi resmi menandatangani kerja sama distribusi produk reksa dana yang akan dipasarkan melalui jaringan kantor cabang serta aplikasi digital MyHana Mobile Banking.
Langkah ini menegaskan ambisi Hana Bank untuk menjadi mitra keuangan seumur hidup bagi masyarakat Indonesia, seiring meningkatnya kesadaran publik terhadap investasi berbasis reksa dana.
“Kami sangat senang menyambut Hana Bank sebagai salah satu mitra perbankan untuk distribusi reksa dana kami. Ini merupakan langkah penting bagi komitmen kami menyediakan akses investasi reksa dana yang memberikan kemudahan bagi para nasabah dan calon investor,” ujar Direktur Principal Indonesia, Kemal Fajri Mohsin, di Jakarta, Kamis (30/10).
Kemal menambahkan, pihaknya menghadirkan tiga produk unggulan: Principal Cash Fund (IDR) untuk investor konservatif, Principal Index IDX30 (IDR) untuk mereka yang agresif terhadap pasar saham, serta Principal Islamic ASEAN Equity Syariah (USD) yang menyasar pasar syariah regional ASEAN dengan denominasi dolar AS.
“Dengan menggabungkan keahlian investasi kami dan kekuatan Hana Bank sebagai institusi perbankan terpercaya, kami yakin kerja sama ini akan memperluas peluang bagi investor di Indonesia,” tambahnya.
Investasi yang Kian Diminati
Menurut laporan Statistik Pasar Modal Indonesia yang dirilis Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor reksa dana pada akhir 2024 melonjak 51% dibanding tahun sebelumnya. Lonjakan ini menandakan bahwa semakin banyak masyarakat memanfaatkan instrumen investasi kolektif sebagai alternatif menabung konvensional di tengah tren suku bunga yang cenderung stabil.
Per Oktober 2025, KSEI mencatat lebih dari 12,3 juta investor ritel, di mana sekitar 69% di antaranya berinvestasi di reksa dana. Pertumbuhan ini juga didorong oleh penetrasi digital yang makin masif dari bank dan platform fintech.
Digitalisasi Jadi Kunci
Produk Principal Indonesia dapat dibeli melalui aplikasi MyHana Mobile Banking, yang kini dilengkapi fitur Hana AIdvisor, sebuah AI-based financial advisor yang membantu nasabah menyesuaikan pilihan investasi dengan profil risiko masing-masing. Teknologi ini membuat proses investasi menjadi lebih personal dan efisien, sejalan dengan tren digital wealth management global.
Nasabah juga bisa melakukan transaksi langsung di kantor cabang Hana Bank untuk produk berdenominasi rupiah maupun dolar.
Wealth Management Product Head Hana Bank, Devi Agustino Haryanto, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi besar bank dalam memperkuat ekosistem layanan keuangan nasabahnya.
“Kami berharap kolaborasi dengan Principal Indonesia dapat menambah ragam produk kami serta membantu nasabah mengoptimalkan portofolio investasi mereka,” ujar Devi.
Potensi Pasar Masih Besar
Meski industri reksa dana domestik telah mencatatkan pertumbuhan solid, potensi pengembangannya masih terbuka lebar. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) reksa dana di Indonesia per Agustus 2025 mencapai sekitar Rp625 triliun, meningkat 12% dibanding periode yang sama tahun lalu. Namun angka itu baru sekitar 3% dari total Produk Domestik Bruto (PDB), jauh di bawah Singapura atau Malaysia yang masing-masing mencapai 40% dan 25%.
Dengan digitalisasi perbankan yang semakin matang, sinergi antara Hana Bank dan Principal Indonesia diyakini dapat menjembatani masyarakat menuju investasi yang lebih mudah, aman, dan terukur.
Foto: Antara
Digionary:
● AUM (Asset Under Management): total nilai aset yang dikelola oleh manajer investasi.
● IDX30: indeks saham berisi 30 saham paling likuid dan berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia.
● MyHana Mobile Banking: aplikasi digital milik Hana Bank untuk transaksi dan layanan keuangan.
● Reksa Dana: wadah investasi kolektif yang menghimpun dana masyarakat dan dikelola oleh manajer investasi.
● Wealth Management: layanan pengelolaan keuangan dan investasi bagi nasabah untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang.
#HanaBank #PrincipalIndonesia #ReksaDana #InvestasiDigital #WealthManagement #PasarModal #InvestasiSyariah #IDX30 #AUM #KSEI #OJK #PerbankanDigital #AIAdvisor #FintechIndonesia #MyHana #InvestasiAman #NasabahCerdas #EkonomiDigital #BankingInnovation #FinancialLiteracy
