Tingkatkan Pelayanan Nasabah, Bank Neo Commerce Relokasi KCP Pantai Indah Kapuk dan KC Medan

- 9 Oktober 2025 - 12:15

PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) tengah memperkuat strategi melayani nasabah lewat relokasi dua kantor cabangnya—KCP Pantai Indah Kapuk di Jakarta dan KC Medan—menuju lokasi yang lebih strategis dan modern. Langkah ini bagian dari upaya memperkuat ekosistem digital, merangkul segmen konsumer dan UMKM, serta menjaga efisiensi operasional di tengah persaingan ketat perbankan digital.


Fokus Utama:

1. Relokasi Strategis — BNC memindahkan KCP Pantai Indah Kapuk dan KC Medan ke lokasi yang lebih strategis dan modern demi meningkatkan kemudahan akses dan kualitas layanan nasabah.
2. Fokus Ekspansi UMKM & Konsumer — Tahun 2026, BNC menargetkan peningkatan penetrasi di segmen konsumer dan UMKM, sambil memperkuat kemitraan digital dan mendorong pertumbuhan dana murah (CASA).
3. Efisiensi & Inovasi Digital — Melalui restrukturisasi organisasi dan pemanfaatan teknologi, BNC berupaya menjaga efisiensi biaya, memperkuat budaya inovasi, dan memperkokoh posisinya sebagai bank digital terdepan di Indonesia.


PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC), merelokasi dua kantor cabangnya, yaitu Kantor Cabang Pembantu (KCP) Pantai Indah Kapuk dan Kantor Cabang (KC) Medan. Hal ini merupakan bagian dari salah satu upaya untuk melayani nasabah setia BNC dengan semakin lebih baik lagi. Acara peresmian relokasi kantor cabang tersebut diselenggarakan di Jakarta dan Medan beberapa waktu yang lalu.

Direktur Bisnis PT Bank Neo Commerce Tbk, Aditya Windarwo pada acara peresmian relokasi KCP Pantai Indah Kapuk mengatakan, sebagai salah satu bank dengan layanan digital terdepan di Indonesia, BNC berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik, salah satunya adalah dengan merelokasi KCP Pantai Indah Kapuk ke lokasi yang lebih strategis. “Kami berharap bahwa nasabah setia BNC akan semakin mudah datang langsung ke kantor cabang mendapatkan layanan perbankan secara lengkap dengan lebih baik lagi. Pantai Indah Kapuk masih menjadi lokasi pilihan BNC untuk kantor cabang karena perkembangannya yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir, dan menjadikannya salah satu lokasi premium baik untuk bisnis maupun tempat tinggal,” ujarnya.

Aditya menekankan bahwa dengan berbagai produk dan layanan keuangan yang ditawarkan oleh BNC, baik untuk nasabah individu, UMKM, dan korporasi, BNC berharap dapat terus memberikan pelayanan keuangan yang dapat menjadi solusi atas segala kebutuhan terkait keuangan masyarakat Indonesia.

Tidak hanya KCP Pantai Indah Kapuk, masih di bulan yang sama di akhir September lalu, BNC meresmikan relokasi KC Medan. KC BNC Medan kini berlokasi di Jl. Glugur No.71A/1 (Jl. Gatot Subroto), Petisan Tengah, Medan, pindah dari lokasi sebelumnya yang berada di bilangan Kampung Baru, Medan. Dalam prosesi peresmian kantor cabang Medan di lokasi yang baru tersebut, dibuka dengan penyampaian sambutan oleh Komisaris PT Bank Neo Commerce Tbk, Kreisna Dewantara Gozali, yang dihadiri juga oleh Direktur Bisnis PT Bank Neo Commerce Tbk, Aditya Windarwo, perwakilan manajemen Bank Neo Commerce, dan para tamu undangan.

BNC merelokasi KC Medan ke lokasi yang lebih strategis dan dengan konsep yang lebih modern serta terdigitalisasi. Hal ini merupakan salah satu upaya dari komitmen BNC untuk terus melayani kebutuhan nasabah dengan semakin baik lagi.

Lebih Aditya menjelaskan, “Medan dan sekitarnya merupakan kawasan yang penting dan strategis bagi BNC, dikarenakan perkembangan dan pertumbuhan ekonominya yang pesat dimana kami melihat kota Medan menjadi kota perwakilan BNC di Pulau Sumatra. Medan dan area sekitarnya sejak lama merupakan wilayah yang potensial dan menjadi salah satu barometer atas pertumbuhan ekonomi nasional, dan BNC ingin berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi di wilayah ini dengan memberikan berbagai pelayanan perbankan berbasis digital kepada berbagai lapisan masyarakat. Kami merelokasi kantor cabang di Medan ke daerah yang lebih strategis di tengah kota agar memudahkan nasabah untuk mengakses layanan perbankan kami apabila ingin mendapatkan layanan lebih dekat secara tatap muka secara lebih modern dan terdigitalisasi.”

Secara bisnis, pada tahun 2026, BNC akan semakin memfokuskan pada peningkatan penetrasi ke segmen yang lebih luas, terutama di segmen konsumer dan UMKM. BNC juga melihat potensi yang luas di segmen komersial.

“Selain peningkatan penetrasi ke berbagai segmen, kami juga akan berupaya untuk meningkatkan dana murah dan mengajak nasabah untuk bertransaksi lebih aktif. Upaya ini dilakukan dengan meningkatkan kerja sama dengan berbagai mitra strategis untuk memperluas ekosistem digital, sehingga nasabah bisa mengakses berbagai layanan keuangan secara lebih fleksibel, baik untuk melakukan transaksi sehari-hari, melakukan berbagai pembayaran dan top-up, menabung, dan investasi hanya dalam satu aplikasi perbankan neobank milik BNC,” jelas Aditya.

BNC juga terus memperkuat budaya organisasi yang dinamis dan berorientasi pada inovasi, dan kepatuhan serta layanan digital. Dengan struktur organisasi yang efisien dan pemanfaatan teknologi secara optimal, BNC mampu meningkatkan kualitas layanan sekaligus menjaga biaya operasional tetap terkendali. Komitmen ini menjadi pondasi penting bagi pertumbuhan jangka panjang, menjadikan BNC mampu memimpin sebagai institusi keuangan yang tangguh, kompetitif,  dan terpercaya di era bank dengan layanan digital.


Digionary:

● CASA: singkatan dari Current Account, Saving Account — jenis dana murah yang menjadi sumber likuiditas bank.
● Ekosistem digital: jaringan layanan digital yang saling terintegrasi, misalnya aplikasi, mitra bisnis, dan layanan keuangan terhubung.
● Neobank: bank yang beroperasi terutama lewat platform digital, minimal atau tanpa cabang konvensional.
● Penetrasi pasar: upaya memperluas jangkauan produk/layanan ke lebih banyak segmen nasabah.
● Relokasi cabang: pemindahan kantor cabang perbankan ke alamat dan fasilitas yang baru.
● Footfall: jumlah kunjungan orang ke suatu lokasi fisik (misalnya cabang bank).
● Open banking: skema di mana bank membuka API (Application Programming Interface) agar layanan pihak eksternal bisa terintegrasi.
● Biaya tetap: biaya operasional yang harus dikeluarkan meskipun volume layanan rendah, mis. sewa gedung.
● Transaksi aktif: frekuensi nasabah menggunakan layanan perbankan, misalnya transfer, pembayaran.
● Tatap muka: interaksi langsung antara nasabah dengan staff bank secara fisik, bukan digital.

#BankNeoCommerce #RelokasiCabang #BankDigital #LayananPerbankan #BankJakarta #BankMedan #UMKM #Konsumer #EkosistemDigital #TransformasiDigital #CASA #Neobank #CabangStrategis #InovasiPerbankan #LayananNasabah #EfisiensiOperasional #StrategiBanking #PertumbuhanEkonomi #DigitalBankingIndonesia #CabangModern

Comments are closed.