David Solomon: “AI Akan Mengubah Pekerjaan, Bukan Menghapusnya”

- 28 Oktober 2025 - 16:54

CEO Goldman Sachs David Solomon memprediksi bahwa kolaborasi antara manusia dan AI akan menjadi pendorong utama transformasi dunia kerja. Meski akan menimbulkan gejolak di sejumlah sektor, Solomon menilai teknologi ini akan menciptakan bentuk pekerjaan baru, bukan menghilangkannya.


Fokus Utama:

● Perubahan Struktur Pekerjaan: AI mempercepat evolusi dunia kerja, menggantikan tugas berulang tapi membuka peluang baru di bidang teknologi dan inovasi.
● Transformasi di Goldman Sachs: Perusahaan kini memiliki lebih dari 13.000 insinyur, menegaskan pergeseran besar dari bank konvensional menjadi organisasi berbasis teknologi.
● Optimisme Ekonomi dan Adaptasi: Solomon yakin ekonomi global cukup fleksibel menghadapi gelombang perubahan akibat otomatisasi dan AI.


CEO Goldman Sachs, David Solomon, memandang AI bukan ancaman, melainkan katalis revolusi tenaga kerja global. Ia menilai kolaborasi manusia dan AI akan mempercepat produktivitas, menciptakan lapangan kerja baru, dan mengubah wajah ekonomi dunia.

Dunia kerja tengah memasuki babak baru yang digerakkan oleh kecerdasan buatan (AI). CEO Goldman Sachs, David Solomon, melihat fenomena ini bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai peluang besar bagi industri dan tenaga kerja global untuk bertransformasi.

Berbicara dalam program Squawk Box di CNBC, Solomon menegaskan bahwa kolaborasi antara manusia dan mesin akan menjadi tulang punggung masa depan ekonomi digital. “Teknologi telah memengaruhi cara kerja dan jenis pekerjaan selama puluhan tahun. Bedanya sekarang, kecepatannya jauh lebih tinggi,” ujarnya.

Menurut Solomon, AI mempercepat transformasi bisnis jauh lebih cepat dibanding revolusi digital sebelumnya, seperti internet atau komputasi awan. “Transisi di beberapa fungsi pekerjaan mungkin tidak berjalan mulus, tapi ekonomi — terutama Amerika — cukup fleksibel untuk beradaptasi,” tambahnya.

Goldman Sachs sendiri menjadi contoh nyata perubahan tersebut. Bank investasi yang dahulu sangat finansial-sentris kini mempekerjakan lebih dari 13.000 insinyur perangkat lunak, jumlah yang tak terbayangkan 25 tahun lalu. Transformasi ini mencerminkan pergeseran Goldman Sachs menjadi perusahaan dengan DNA teknologi, bukan hanya keuangan.

Solomon menilai bahwa hampir semua CEO di berbagai industri kini berpikir serupa — mencari cara memanfaatkan teknologi dan AI untuk mempercepat proses bisnis. “Saya tidak menemukan satu pun CEO yang tidak sedang membayangkan ulang dan mengotomatisasi proses bisnis mereka agar lebih efisien dan produktif,” katanya.

Meski otomatisasi kerap menimbulkan kekhawatiran hilangnya lapangan kerja, Solomon justru optimistis. Ia percaya, AI akan membuka lapangan pekerjaan baru di bidang rekayasa perangkat lunak, analitik data, dan keamanan digital. “Ya, akan ada pekerjaan yang bergeser dan berubah, tapi saya antusias. Dalam tiga sampai lima tahun ke depan, perubahan ini justru memberi kapasitas lebih besar bagi bisnis untuk berinvestasi,” ujarnya.

Laporan Goldman Sachs pada 2024 juga memperkirakan bahwa AI dapat meningkatkan produktivitas global hingga 1,5% per tahun dan menambah nilai ekonomi dunia hingga US$7 triliun dalam satu dekade. Namun, laporan yang sama juga mengingatkan bahwa sekitar 300 juta pekerjaan di seluruh dunia berpotensi mengalami disrupsi parsial akibat otomatisasi berbasis AI.

Di tengah optimisme itu, para ekonom mengingatkan pentingnya kebijakan transisi tenaga kerja yang kuat. Negara dan korporasi perlu memastikan bahwa pekerja mendapatkan pelatihan ulang (reskilling) untuk mengimbangi laju otomatisasi. Tanpa itu, kesenjangan digital bisa melebar.

AI, kata Solomon, bukan sekadar teknologi, tapi fondasi baru bagi ekonomi masa depan. Ia menyimpulkan, “AI tidak akan menggantikan manusia. Tapi manusia yang menggunakan AI akan menggantikan mereka yang tidak.”

Foto: Vanity Fair


Digionary:

● AI (Artificial Intelligence): Kecerdasan buatan; sistem komputer yang mampu belajar dan membuat keputusan seperti manusia.
● CNBC: Saluran berita bisnis dan keuangan internasional yang berbasis di Amerika Serikat.
● Ekonomi digital: Sistem ekonomi yang berbasis pada teknologi digital, data, dan otomatisasi.
● Insinyur perangkat lunak: Profesional yang merancang, mengembangkan, dan memelihara aplikasi atau sistem teknologi.
● Otomatisasi: Penggunaan mesin dan sistem teknologi untuk menggantikan atau menyederhanakan tugas manusia.
● Produktivitas: Ukuran efisiensi dalam menghasilkan output dengan sumber daya yang tersedia.
● Reskilling: Proses pelatihan ulang untuk mengembangkan keterampilan baru yang relevan dengan perubahan pekerjaan.
● Revolusi teknologi: Transformasi besar dalam cara hidup dan bekerja akibat inovasi teknologi.
● Squawk Box: Program berita bisnis dan wawancara di jaringan CNBC.
● Transformasi digital: Perubahan mendasar dalam model bisnis melalui pemanfaatan teknologi digital.

#GoldmanSachs #DavidSolomon #ArtificialIntelligence #AI #Teknologi #TransformasiDigital #EkonomiDigital #PekerjaanMasaDepan #Otomatisasi #RevolusiTeknologi #Reskilling #Produktivitas #BisnisGlobal #EkonomiAmerika #DigitalTransformation #MachineLearning #Fintech #BankingInnovation #Leadership #FutureOfWork

Comments are closed.