BTN meresmikan kantor Kanwil Jateng–DIY dan Digital Store Karang Ayu dengan wajah baru sebagai simbol akselerasi transformasi digital perbankan yang tetap menghormati bangunan heritage Semarang. Gedung baru ini tak sekadar perubahan fisik, tetapi menandai arah baru BTN dalam mendorong layanan digital, efisiensi operasional, ekspansi pembiayaan perumahan dan UMKM, serta penguatan kemitraan daerah di tengah pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang melampaui nasional
Fokus Utama:
■ Transformasi digital BTN yang semakin agresif, termasuk ekspansi kantor cabang digital tanpa PHK dan memanfaatkan AI untuk layanan cepat dan akurat.
■ Penguatan ekonomi Jawa Tengah sebagai pasar strategis BTN, dengan pertumbuhan 5,37% dan kontribusi kuat sektor manufaktur, UMKM, dan konstruksi.
■ Arah baru portofolio kredit BTN, dari dominasi perumahan menuju diversifikasi ke pembiayaan non-perumahan dan UMKM, termasuk KPP berbunga 6%.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meresmikan gedung Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Tengah–DIY beserta Digital Store Karang Ayu—sebuah langkah yang menegaskan ambisi BTN mempercepat transformasi layanan digitalnya tanpa meninggalkan akar warisan kota. Peresmian itu bukan sekadar perayaan pindah kantor. Gedung baru tersebut menjadi simbol perubahan kultur kerja BTN dalam dua tahun terakhir, di mana pembaruan fisik kantor berjalan paralel dengan transformasi operasional, digitalisasi layanan, hingga penataan ulang fungsi SDM.
“Ini adalah bagian dari transformasi di BTN. Kita memang setahun dua tahun terakhir banyak melakukan perubahan, termasuk fisik kantornya. Jadi banyak hal yang kita ubah,” ujar Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, di sela peresmian.
Heritage Bertemu Masa Depan
Lokasi gedung berada di Jalan Mgr. Sugiopranoto, salah satu koridor komersial, finansial, dan perniagaan tersibuk di Semarang. BTN sengaja mempertahankan bangunan heritage di kompleks tersebut, kemudian menggabungkannya dengan struktur baru yang lebih modern—menciptakan tampilan yang menyatukan tradisi dan inovasi.
“Lokasi ini strategis, tetap kita pertahankan gedung heritage. Ini jadi seru antara heritage dan gedung modern, desainnya kita satukan menjadi representasi perjalanan BTN dengan tetap menjaga warisan, namun tampil modern dan berbasis teknologi,” tuturnya.
Gedung baru itu dilengkapi basement, aula, ruang rapat, ruang laktasi, musholla, area hiburan, sky garden, hingga rooftop. Fasilitas lengkap tersebut dirancang untuk menciptakan pengalaman kerja dan layanan nasabah yang lebih nyaman.
Digital Store Menggantikan Teller
Salah satu sorotan utama ialah modernisasi gedung heritage menjadi Digital Store BTN pertama di Jawa Tengah dan ke-11 di Indonesia. Di kantor jenis ini, hampir seluruh fungsi teller dan customer service digantikan oleh sistem digital dan AI.
Nasabah bisa membuka rekening hanya dalam 3–5 menit melalui pemindaian KTP yang terhubung langsung ke database Dukcapil. Konversi cabang manual ke digital pun terus digencarkan; lebih dari 20 kantor BTN kini sepenuhnya beroperasi sebagai cabang digital.
Menariknya, transformasi besar ini tidak menimbulkan PHK. “Dalam transformasi digital ini BTN tidak melakukan PHK atau lay-off karyawan. Mereka kami pindahkan ke fungsi yang lebih penting seperti sales dan operations karena memang fungsinya sudah bisa digantikan oleh teknologi dan AI. Dengan cara ini pelayanan jauh lebih baik, lebih cepat, lebih akurat,” tegas Nixon.
Hal ini selaras dengan tren global. McKinsey, dalam laporan 2025, mencatat bahwa otomatisasi perbankan mampu menekan beban operasional hingga 30% tanpa mengurangi tenaga kerja, selama perusahaan mengalihfungsikan pegawai ke peran produktif.
Momentum Pertumbuhan Jawa Tengah
BTN sengaja memperkuat pijakan di Jateng- DIY mengingat ekonomi regional yang terus melaju. Data BPS menunjukkan ekonomi Jawa Tengah tumbuh 5,37% pada triwulan III 2025, lebih tinggi dari rerata nasional.
Sektor pengolahan, perdagangan, pertanian, dan konstruksi menyumbang 70–75% PDRB Jateng—kombinasi yang menciptakan ekosistem pekerja tetap, UMKM, profesional, hingga pelaku industri. “Stabilitas dan pertumbuhan pada multi sektor menghasilkan basis profil masyarakat yang beragam… dan ini menjadi potensi bisnis bagi BTN,” jelas Nixon.
Sebagai bank dengan DNA pembiayaan perumahan, Jateng menjadi pasar strategis mengingat backlog perumahan provinsi ini berada di kisaran 14–16% (BPS 2024), sedikit di atas rata-rata nasional. Hal itu membuat permintaan KPR terus meningkat.
Dari Mortgage ke Beyond Mortgage
BTN kini tidak hanya ingin dikenal sebagai bank KPR. Portofolio kreditnya memang masih didominasi pembiayaan perumahan dengan porsi 85%, namun angka itu turun dari 95% beberapa tahun lalu. Bukan karena kredit perumahan melemah, melainkan karena kredit non-perumahan tumbuh lebih cepat.
BTN menargetkan komposisi perumahan–nonperumahan menjadi 70–30% pada 2029. Salah satu dorongan utamanya adalah pembiayaan UMKM, termasuk program Kredit Program Perumahan (KPP) dengan bunga 6%. Program ini menyasar pekerja informal yang sulit mengakses KPR karena tidak memiliki slip gaji.
“Sekarang tidak ada alasan lagi. Pemerintah sudah menyiapkan KPP hingga Rp500 juta yang disubsidi negara. Developer kecil juga bisa memanfaatkan plafon hingga Rp5 miliar per putaran, empat kali putaran sampai Rp20 miliar,” kata Nixon.
Model pembiayaan ini dipercaya dapat mempercepat pemerataan kepemilikan rumah, sejalan dengan target nasional mengurangi backlog menjadi 5 juta unit pada 2045. BTN juga memperkuat kemitraan dengan pemerintah daerah dan komunitas lokal untuk mendorong akses pembiayaan perumahan dan UMKM. Gedung baru Kanwil Jateng–DIY diharapkan menjadi pusat koordinasi dan inovasi layanan bank di Jawa Tengah.
“Kami ingin layanan semakin cepat, aman, dan berorientasi pada pengalaman nasabah. Gedung ini menjadi contoh nyata inovasi perbankan di Jawa Tengah,” tutup Nixon.
Transformasi ini menegaskan satu pesan: BTN tidak sekadar merapikan tampilan kantor, tetapi tengah menanam fondasi baru untuk masa depan perbankan digital di daerah yang menjadi salah satu motor ekonomi nasional.
Digionary:
● AI (Artificial Intelligence) — Teknologi kecerdasan buatan yang meniru cara manusia berpikir dan mengambil keputusan.
● Backlog perumahan — Kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan rumah.
● Basement — Lantai bawah tanah di gedung untuk parkir atau fasilitas lain.
● Digital Store — Cabang bank yang sebagian besar layanan dilakukan secara digital tanpa teller fisik.
● Dukcapil — Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil.
● Heritage — Bangunan bersejarah yang dilindungi dan dilestarikan.
● KPP (Kredit Program Perumahan) — Skema pembiayaan perumahan bersubsidi untuk pekerja informal.
● KPR — Kredit Pemilikan Rumah.
● KUR — Kredit Usaha Rakyat untuk pembiayaan UMKM.
● Lay-off — Pemutusan hubungan kerja.
● PDRB — Produk Domestik Regional Bruto, ukuran ekonomi daerah.
● PHK — Pemutusan hubungan kerja.
● Rooftop — Area terbuka di bagian atap gedung.
● Sky garden — Taman terbuka di lantai atas gedung.
● UMKM — Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
#BTN #JawaTengah #DIY #BTNTransformasi #DigitalBanking #DigitalStore #PerbankanIndonesia #KPR #KPP #UMKM #EkonomiDaerah #Semarang #HeritageBuilding #BankDigital #AIinBanking #LayananPerbankan #PertumbuhanEkonomi #BankBTN #FinancialInnovation #PerekonomianJateng
