OJK: Ekonomi digital RI bisa mencapai Rp1.950 triliun pada 2025 bila UMKM didorong masuk ekosistem digital

- 14 Juli 2023 - 16:30

digitalbank.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan potensi ekonomi digital Indonesia pada 2025 mendatang bisa menyentuh US$130 miliar atau setara dengan Rp1.950 triliun bila dari sekarang UMKM terus didorong masuk ke ekosistem digital.

Menurut Bambang W Budiawan, Deputi Komisioner Pengawas Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, proyeksi tersebut didasarkan pada literasi internet yang tembus 216 juta.

“Untuk Indonesia ini prospeknya sangat bagus, dari bonus penduduk, kemudian stratifikasi penduduknya, kebiasaan internetnya. Pada 2025 mendatang ekonomi digital kita bisa menyentuh US$130 miliar atau setara dengan Rp1.950 triliun. Di tahun 2030 diperkirakan tumbuh mencapai US$360 miliar karena dorongan akselerasi ekonomi digital dengan dorongan berbagai inovasi yang dilakukan pelaku-pelaku usaha lain,” katanya di Jakarta, Jumat (14/7)..

Pihaknya juga mendorong UMKM untuk masuk ke ekosistem digital, apalagi kontribusi ke PDB Indonesia mencapai 60%. Jumlah tersebut masih bisa dikembangkan dengan potensi yang masih besar.

Pemerintah menargetkan 24 juta UMKM masuk ekosistem digital pada tahun ini. OJK juga mendorong skema untuk pengadaan pembiayaan untuk UMKM untuk lebih meningkatkan peran mereka.

“Untuk meningkatkan peran UMKM itu, OJK bersama stakeholder dengan Kementerian, termasuk holding BUMN, berusaha mengatur, berbagai skema, ada pembiayaan ultra mikro, super mikro, KUR, dan kebijakan restrukturisasi,” demikian Bambang.

Lebih lanjut dia mengatakqn OJK juga menyambut baik perkembangan industri fintech di Indonesia, khususnya dalam perannya memberikan pendanaan.

Industri ini, kata dia, terus tumbuh positif, meskipun saat ini grafiknya cenderung melandai. Ia menyebut daya beli masyarakat Indonesia kini serba digital dan melibatkan fintech, e-commerce, dan lainnya.

“Saya menyambut baik perkembangan industri fintech Indonesia, khususnya untuk pendanaan, karena pendanaan industri ini terus tumbuh positif meskipun terlihat grafiknya agak melandai. Itu biasa, namanya juga industri baru 6-7 tahun berkembang. Tapi relatif cepat pulih dan terus tumbuh,” tandasnya. ■

Comments are closed.