McKinsey & Co., firma konsultan terkemuka global, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 200 pekerjaan di divisi teknologi seiring akselerasi adopsi artificial intelligence (AI) yang mengubah lanskap kebutuhan tenaga kerja dan model operasional perusahaan.
Fokus Utama:
■ Restrukturisasi Berbasis AI: McKinsey memangkas sekitar 200 posisi teknologi sebagai bagian dari transformasi operasional yang didorong otomatisasi AI.
■ Perubahan Lanskap Konsultan: Pergeseran strategis dari tenaga kerja konvensional menuju model berbasis AI yang lebih efisien.
3. Tren Industri Global: Langkah McKinsey mencerminkan transformasi larger di industri jasa profesional yang semakin mengadopsi teknologi otomatisasi.
Gelombang disruptif artificial intelligence (AI) kini menyentuh jantung industri konsultan paling bergengsi sekalipun. McKinsey & Co., firma konsultan yang menjadi impian para lulusan terbaik dunia, secara resmi melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap sekitar 200 pekerja di divisi teknologi—langkah drastis yang mengonfirmasi betapa dalamnya transformasi yang dibawa AI ke sektor jasa profesional.
PHK yang diumumkan internal pada Selasa (25/11) ini terutama menyasar tim teknologi yang menangani pengembangan produk digital dan layanan cloud. Dalam memo internal yang dilihat Bloomberg, perusahaan menyatakan langkah ini sebagai bagian dari “penyesuaian strategis keterampilan” seiring percepatan adopsi teknologi AI dalam operasional mereka.
“Kami terus berinvestasi dalam kemampuan yang memenuhi kebutuhan klien yang berkembang, termasuk generative AI dan teknologi mutakhir lainnya,” bunyi pernyataan resmi McKinsey, seraya menambahkan bahwa mereka akan memberikan paket pesangon dan dukungan penempatan kerja bagi karyawan yang terdampak.
Langkah McKinsey ini bukanlah insiden terisolasi. Tahun lalu, firma konsultan “Big Three” lainnya—Boston Consulting Group (BCG) dan Bain & Company—juga telah melakukan restrukturisasi serupa, meski dalam skala lebih kecil. Data dari Challenger, Gray & Christmas menunjukkan bahwa sektor jasa profesional telah mengumumkan lebih dari 80.000 PHK sepanjang 2025, dengan AI seringkali menjadi faktor pendorong.
Yang menarik, sambil memangkas posisi tertentu, McKinsey justru agresif merekrut talenta AI. Portal karir perusahaan menunjukkan lebih dari 300 lowongan terbuka untuk posisi terkait AI dan machine learning, termasuk “AI Solution Architect” dan “Generative AI Specialist” dengan gaji yang mencapai US$300,000 per tahun.
Pergeseran ini mencerminkan perubahan fundamental dalam industri konsultasi. Analis Goldman Sachs dalam laporan terbarunya memperkirakan bahwa 25% tugas di sektor jasa profesional berpotensi tinggi untuk diotomatisasi oleh AI, termasuk analisis data, coding dasar, dan penelitian pasar.
“McKinsey sedang berjalan di atas tali. Di satu sisi mereka harus mengadopsi AI untuk tetap kompetitif, di sisi lain mereka tidak bisa kehilangan talenta terbaik mereka,” ujar Sarah Mitchell, analis di Forrester Research.
Dengan pendapatan tahunan mencapai US$16 miliar, McKinsey menjadi penanda arah bagi industri senilai US$900 miliar ini. Keputusan mereka hari ini mungkin hanya tentang 200 pekerjaan, tetapi gelombang kejutnya akan terasa di seluruh koridor firma konsultan dari New York hingga Singapura.
Digionary:
● Artificial Intelligence (AI): Kecerdasan buatan yang memungkinkan mesin untuk belajar dari pengalaman dan melakukan tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia.
● Generative AI: Teknologi AI yang mampu menghasilkan konten baru seperti teks, gambar, atau kode berdasarkan pola data yang dipelajari.
● Machine Learning: Cabang AI yang berfokus pada pengembangan sistem yang dapat belajar dan meningkatkan kinerja tanpa pemrograman eksplisit.
● Restrukturisasi: Proses reorganisasi struktur perusahaan, termasuk pengurangan karyawan, untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas.
#McKinsey#PHK #AI #KecerdasanBuatan #Konsultan #Teknologi #TransformasiDigital #IndustriKonsultan #BigThree #Restrukturisasi #GenerativeAI #MachineLearning #FutureOfWork #Otomatisasi #DisrupsiTeknologi #KonsultanManagement #Bloomberg #WorkforceTransformation #AIAdoption #TechJobs
