EV Naik Daun, Tapi Kreditnya Masih Mini

- 21 September 2025 - 09:21
PT BRI Multifinance Indonesia sudah menyiapkan strategi dalam menghadapi persaingan pembiayaan kendaraan listrik.

Kredit kendaraan listrik di Indonesia masih tergolong kecil meski tren penjualan mobil listrik semakin meningkat. Data OJK per Juli 2025 mencatat outstanding pembiayaan kendaraan roda empat listrik baru mencapai Rp5,72 triliun, sedangkan roda dua listrik hanya Rp238,36 miliar. Angka itu setara dengan 1,6% dari total pembiayaan sektor otomotif multifinance yang mencapai Rp347 triliun.


FOKUS UTAMA:

  1. Penyaluran kredit kendaraan listrik masih minim, hanya 1,6% dari total pembiayaan otomotif.
  2. Pengamat menyarankan multifinance lebih gencar promosi, kolaborasi dengan pabrikan, dan memperluas infrastruktur EV.
  3. Diversifikasi pembiayaan seperti mobil bekas dan refinancing menjadi peluang agar multifinance tetap tumbuh.

Ekonom Celios, Bhima Yudhistira, menilai perusahaan pembiayaan perlu mengambil langkah strategis agar penetrasi kendaraan listrik lebih masif. Menurutnya, multifinance bisa aktif dalam pameran otomotif besar, menjalin kemitraan dengan merek-merek baru EV, dan mendukung infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di luar Jabodetabek, terutama kota tier 2 dan 3. Ia juga menekankan pentingnya inovasi bunga khusus dan penetrasi pasar mobil bekas listrik yang hingga kini belum tergarap maksimal.

Bhima menambahkan, hadirnya model-model baru dari produsen asal China seperti BYD dan Vinfast mendorong minat masyarakat urban terhadap EV. Fitur futuristik dan garansi baterai hingga tujuh tahun membuat mobil listrik kian diminati. Namun tanpa dukungan pembiayaan yang fleksibel, peluang itu bisa melambat.

Senada, pengamat industri pembiayaan Jodjana Jody menilai lonjakan porsi EV dalam penjualan otomotif nasional menjadi sinyal penting. Data Gaikindo menunjukkan penetrasi EV naik dari 11,52% pada 2024 menjadi 17,77% tahun ini. Sebagian besar pembelian EV dilakukan lewat kredit, sehingga pembiayaan multifinance berpotensi naik signifikan.

Namun, Jodjana mengingatkan, pasar otomotif secara keseluruhan justru turun 10% ke kisaran 800 ribu unit. Untuk menjaga pertumbuhan, multifinance disarankan tidak hanya bergantung pada mobil baru, tetapi juga merambah pembiayaan mobil bekas, refinancing, hingga modal kerja.

Dalam konteks gaya hidup digital, tren mobil listrik sebenarnya selaras dengan pergeseran masyarakat yang semakin mengutamakan efisiensi, keberlanjutan, dan konektivitas. Generasi muda perkotaan yang terbiasa dengan ekosistem digital banking dan pembayaran cashless juga menjadi pasar potensial bagi kredit EV. Kolaborasi antara multifinance dengan platform digital bisa membuka cara baru dalam menawarkan produk pembiayaan yang lebih mudah diakses.


DIGIONARY:
EV (Electric Vehicle): Kendaraan berbasis tenaga listrik yang menggunakan baterai sebagai sumber daya, dianggap ramah lingkungan dan efisien.


#KreditKendaraanListrik #MobilListrikIndonesia #PembiayaanOtomotif #EVFinancing #LeasingMobilListrik #TrenMobilListrik #EkonomiHijau #DigitalLifestyle #FutureMobility #OtomotifIndonesia #SPKLU #PembiayaanDigital #MobilBekasListrik #InovasiKeuangan #GenerasiDigital #GayaHidupHijau #Multifinance #MobilMasaDepan #EnergiBersih #KreditDigital

Comments are closed.