Investree ungkap kolaborasi jadi kunci sukses pertumbuhan di masing-masing negara

- 10 Agustus 2023 - 13:23

digitalbank.id – Dalam momentum Hari ASEAN ke-56 bertajuk resmi “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” yang jatuh pada 8 Agustus, platform fintech lending Investree yang berasal dari Indonesia berupaya meningkatkan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perputaran ekonomi di Indonesia dan di negara-negara Investree beroperasi, melalui penyaluran pembiayaan mudah, cepat, dan berbasis digital kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil & Menengah (UMKM).

Inisiatif Investree yang telah berekspansi ke Filipina dan Thailand sejak 2021 ini sejalan dengan makna tajuk Hari ASEAN ke-56, di mana seluruh negara yang tergabung dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia. Selain itu, semua negara juga berfokus memperkuat ASEAN menjadi kawasan ekonomi yang tumbuh cepat, inklusif, dan berkelanjutan.

Co-Founder & CEO Investree Indonesia dan CEO Investree Regional Adrian Gunadi mengatakan, Investree mengusung kampanye payung #KolaborasiuntukTumbuh sejak 2022 dan sampai saat ini masih menjadi slogan andalan dalam mengimplementasikan berbagai strategi kunci Investree Regional dalam rangka menumbuhkan perusahaan.

“Artinya, di setiap negara (Indonesia, Filipina, dan Thailand), Investree menjalin kolaborasi dengan banyak rekanan strategis terutama untuk menumbuhkan basis klien UMKM. Kemitraan dengan rekanan juga bertujuan untuk memantapkan produk dan layanan pembiayaan Investree Regional agar bisa memperkuat portofolio perusahaan. Harapannya, #KolaborasiuntukTumbuh oleh Investree Regional dapat mendorong pertumbuhan perekonomian global yang masih menunjukkan sinyal pelemahan karena tantangan ekonomi global juga masih membayangi. Kami akan fokus pada aspek pemulihan, ekonomi digital, dan berkelanjutan melalui kemitraan dengan para rekanan strategis di 3 (tiga) negara,” katanya, Kamis (10/8).

Hingga hari ini, Investree Indonesia telah memberikan fasilitas pinjaman Rp21,92 triliun dan menyalurkan pinjaman Rp13,75 triliun kepada para borrower yang merupakan pelaku UMKM dari berbagai sektor atau industri.

Dari keseluruhan borrower sebesar 30.767, hampir 85%-nya merupakan pelaku usaha ultra mikro dari ekosistem rekanan eFishery dan Gayatri Microfinance. Keduanya adalah rekanan strategis Investree Indonesia untuk Pinjaman Usaha Mikro.

Dengan eFishery, Investree Indonesia menyalurkan pinjaman kepada pembudidaya ikan dan udang di seluruh Indonesia. Sedangkan dengan Gayatri Microfinance, Investree Indonesia menyalurkan pinjaman kepada ibu-ibu pemilik toko kelontong, rumah makan sederhana, dan binatu rumahan di homebase Gayatri Microfinance di Sleman, Yogyakarta.

Kerja sama Pinjaman Usaha Mikro dilakukan oleh Investree Indonesia dengan tujuan untuk menjangkau segmen pelanggan yang lebih luas khususnya pelaku usaha mikro melalui digitalisasi.

Selain kolaborasi di atas, Investree Indonesia juga memantapkan sinergi dengan Amar Bank dengan menghadirkan perlekatan layanan perbankan digital (embedded banking) pada platform Investree Indonesia bernama “Cash-in-Hand (CIH) Premium”.

Investree Indonesia dan Amar Bank berkomitmen untuk memperluas kolaborasi dalam mengembangkan produk dan layanan keuangan digital bagi UMKM dan masyarakat luas, terutama mereka yang masih memiliki akses terbatas ke layanan keuangan.

Juga, Investree Indonesia terus memperkuat kolaborasi dengan nama-nama besar–salah satu yang terbaru Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN)–untuk menghubungkan Investree Indonesia dengan para pemenang tender pemerintah dalam ekosistem Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) serta Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) agar dapat membiayai proyek-proyek mereka serta mengoptimalkan fokus APBN 2023.

Sejalan dengan Investree Indonesia yang berpedoman teguh pada semangat #KolaborasiuntukTumbuh, Investree Filipina turut menjalin kerja sama dengan rekanan lokal dalam meluncurkan solusi penilaian kredit berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk meningkatkan akurasi dan inklusivitas penilaian pelaku UMKM, sekaligus mempromosikan ekosistem kewirausahaan yang lebih inklusif dan dinamis secara finansial.

Dengan memanfaatkan kelebihan AI, Investree Filipina kini dapat melakukan evaluasi ekstensif atas calon Borrower, dengan mempertimbangkan berbagai data dan faktor di luar matriks kredit tradisional. Solusi penilaian kredit tingkat lanjut ini memiliki potensi untuk membukakan pintu lebih lebar lagi bagi pelaku UMKM di Filipina dalam memperoleh akses pinjaman.

Director Investree Filipina dan F(DEV) CEO, Xavier Marzan, mengatakan, “Sebagai pionir crowdfunding di negara ini, kami merangkul lanskap teknologi yang berkembang, AI, dan solusi mutakhir lainnya untuk menjembatani kesenjangan dan mendefinisikan kembali pembiayaan UMKM. Dengan menghadirkan inovasi dan solusi keuangan transformatif, kami membuka jalan bagi inklusi keuangan; menyediakan alat dan dukungan bagi pelaku UMKM agar bisa mencapai kesejahteraan; berkontribusi pada kemakmuran ekonomi; dan membentuk masa depan yang lebih cerah bagi komunitas usaha kami.”

Sejak pertama kali memperoleh izin usaha crowdfunding dari Securities and Exchange Commission (SEC) Filipina sampai dengan Juni 2023, Investree Filipina sudah menyalurkan pembiayaan kepada lebih dari 150 pelaku UMKM di negara lumbung padi Asia Tenggara ini. Atas dukungannya mendorong pelaku UMKM mengeksplorasi dan memperluas cakrawala bisnis baru, Investree Filipina dianugerahi penghargaan “Best Online Financing Platform for SMEs – Philippines 2023” dalam acara Annual Global Economics Awards 2023, TGE Awards.

Sementara itu dari Negeri Gajah Putih, Investree Thailand mengumumkan kolaborasi dengan T Broker, anak perusahaan dari Grup Thanachart–dikenal dengan layanan pialangnya yang mencakup berbagai produk investasi dan asuransi–untuk memaksimalkan akses kredit UMKM di tengah kenaikan suku bunga yang sedang terjadi di Thailand.

Nantinya, T Broker akan menghubungkan pelanggan yang ada dalam ekosistemnya dan sedang membutuhkan bantuan pembiayaan dengan dukungan dari Investree Thailand. Apalagi sekarang, permohonan pinjaman usaha akibat pemulihan ekonomi dan bangkitnya pariwisata di Thailand sedang tinggi-tingginya.

Kerja sama strategis ini diyakini dapat memperkuat kapasitas finansial UMKM, melindungi mereka dari risiko bisnis, dan membuka peluang pembiayaan baru bagi para tulang punggung perekonomian Thailand meskipun situasi perekonomian sedang menantang.

Co-Founder & CEO Investree Thailand, Natsuda Bhukkanasut, menyimpulkan, “Kami berkomitmen untuk menjadi platform pembiayaan yang layak bagi UKM. Namun kami tidak bisa melakukan ini sendirian. Harus ada #KolaborasiuntukTumbuh. Mengingat meningkatnya permintaan untuk pinjaman bisnis dan penerbitan crowdfunding serta risiko tinggi (yang menyertai pendanaan semacam itu), penting bagi kami untuk menggunakan kebijaksanaan saat memilih calon rekanan, memastikan mereka memiliki kemampuan yang dibutuhkan.”

Sejak pertama kali memperoleh izin usaha crowdfunding dari SEC Thailand, lebih dari 800 UKM telah menggunakan Investree Thailand dengan angka penyaluran pinjaman Rp3,3 triliun. Investree Thailand terus berkomitmen untuk membangun platform yang melayani investor secara nyaman dan sebagai opsi tambahan bagi pelaku UMKM dalam mengakselerasi kekuatan dan potensi usahanya.

Tak dapat dinafikan, #KolaborasiuntukTumbuh menjadi kunci sukses Investree Regional dalam membangkitkan pencapaian di masing-masing negara. Memperingati Hari ASEAN ke-56, ikhtiar Investree Regional ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap mewujudkan salah satu “3 Pilar Priorities Economic Deliverables” poin ekonomi digital. Di mana negara-negara ASEAN bersama-sama memperkuat inklusi keuangan dan literasi digital dengan senantiasa memperhatikan keamanan siber dan perlindungan nasabah. ■

Foto: Dok. Investree (Kiri ke kanan: Director Investree Filipina dan F(DEV) CEO, Xavier Marzan; Co-Founder & CEO Investree Thailand, Natsuda Bhukkanasut; Co-Founder & CEO Investree Indonesia dan CEO Investree Regional, Adrian Gunadi; dan CEO Investree Filipina, Kok Chuan Lim).

Comments are closed.