Nanobank Syariah Permudah Calon Jemaah Haji dengan Layanan Digital Terintegrasi

- 31 Oktober 2025 - 13:56

Nanobank Syariah meluncurkan layanan tabungan haji digital lewat aplikasi Aira Mobile. Inovasi ini memungkinkan calon jemaah membuka rekening dan menyetor biaya haji tanpa harus datang ke kantor cabang, terhubung langsung ke sistem resmi Kementerian Agama (Siskohat). Langkah ini menandai percepatan digitalisasi keuangan syariah dan kemudahan ibadah di era modern.


Fokus Utama:

● Layanan haji digital penuh: calon jemaah bisa membuka dan mengelola rekening tabungan haji secara online melalui Aira Mobile.
● Terintegrasi Siskohat: setiap transaksi langsung tercatat di sistem resmi Kementerian Agama secara real-time.
● Dorongan literasi keuangan syariah: inovasi digital memperluas inklusi finansial umat dan memperkuat ekosistem keuangan syariah nasional.


Nanobank Syariah meluncurkan tabungan haji digital melalui aplikasi Aira Mobile yang terintegrasi dengan sistem Siskohat Kementerian Agama. Inovasi ini mempermudah calon jemaah menabung haji dan mempercepat digitalisasi keuangan syariah Indonesia.


Menunaikan rukun Islam kelima kini semakin mudah diakses. Nanobank Syariah resmi memperkenalkan layanan pembukaan dan pengelolaan Rekening Tabungan Jemaah Haji (RTJH) secara digital melalui aplikasi Aira Mobile.

Dengan layanan baru ini, calon jemaah tak lagi perlu antre di kantor cabang untuk membuka rekening haji atau menyetor Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH). Semua proses, mulai dari registrasi hingga verifikasi, kini bisa dilakukan hanya lewat ponsel.

Direktur Utama Nanobank Syariah, Halim, menyebut inovasi ini sebagai bagian dari transformasi digital perbankan syariah yang berorientasi pada kemaslahatan umat.

:Kami ingin memastikan seluruh proses administratif pendaftaran haji dapat dimulai dengan efisien, sekaligus meningkatkan inklusi keuangan digital bagi para calon jemaah haji di Tanah Air,” ujar Halim, Kamis (30/10).

Menurut Halim, sistem Aira Mobile sudah terhubung secara real-time dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) milik Kementerian Agama Republik Indonesia. Artinya, setiap pendaftaran dan transaksi nasabah otomatis tercatat di sistem nasional haji.

Langkah ini dinilai sebagai terobosan penting dalam upaya mempercepat digitalisasi sektor keuangan syariah, sejalan dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap layanan haji yang efisien dan transparan.

“Transformasi digital bukan sekadar teknologi, tetapi upaya menghadirkan kemudahan dan nilai bagi umat. Melalui Aira Mobile, kami ingin mempermudah langkah masyarakat menuju Baitullah,” tambah Halim.

Meningkatnya Minat Haji dan Literasi Digital

Data Kementerian Agama menunjukkan, daftar tunggu keberangkatan haji di Indonesia kini mencapai lebih dari 5,3 juta orang, dengan masa antrean di beberapa provinsi bahkan melebihi 30 tahun. Dalam situasi ini, efisiensi proses pendaftaran dan tabungan haji menjadi sangat krusial.

Sementara itu, berdasarkan survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2024, indeks literasi keuangan syariah nasional baru mencapai 10,5%, jauh di bawah literasi keuangan konvensional yang sudah mencapai 49,7%. Hal ini menunjukkan pentingnya inovasi digital seperti Aira Mobile untuk memperluas akses dan edukasi keuangan syariah di kalangan masyarakat luas.

Persaingan Inovasi Tabungan Haji

Nanobank Syariah bukan satu-satunya pemain di sektor ini. Sejumlah bank syariah besar seperti Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank Mega Syariah juga tengah memperluas layanan digital haji mereka. Namun, integrasi penuh dengan Siskohat dan pendekatan digital end-to-end menjadi nilai lebih Nanobank Syariah dibanding pesaingnya.

Aira Mobile memungkinkan calon jemaah untuk melakukan simulasi tabungan, mengecek estimasi waktu keberangkatan, hingga mengatur cicilan otomatis dari rekening utama.

Dengan sistem ini, Nanobank Syariah berharap dapat menarik lebih banyak generasi muda Muslim yang melek teknologi dan mulai merencanakan ibadah hajinya sejak dini.

Mendorong Ekosistem Syariah Digital

Peluncuran RTJH Online ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah yang menargetkan Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah dunia pada 2030. Dukungan teknologi perbankan digital diharapkan dapat mempercepat capaian tersebut.

OJK mencatat, hingga pertengahan 2025, terdapat lebih dari 47 juta rekening bank syariah aktif di Indonesia, naik sekitar 15% dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini sebagian besar didorong oleh adopsi layanan digital yang semakin masif.


Digionary:

● Aira Mobile – Aplikasi perbankan digital milik Nanobank Syariah yang menyediakan layanan finansial, termasuk tabungan haji.
● BIPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) – Uang setoran awal yang dibayarkan calon jemaah haji sebelum keberangkatan.
● Digitalisasi Keuangan Syariah – Transformasi sistem keuangan berbasis prinsip syariah ke dalam platform digital.
● Inklusi Keuangan – Akses yang lebih luas bagi masyarakat terhadap layanan keuangan formal.
● OJK (Otoritas Jasa Keuangan) – Lembaga independen yang mengawasi sektor jasa keuangan di Indonesia.
● RTJH (Rekening Tabungan Jemaah Haji) – Rekening khusus untuk menabung dana haji.
● Siskohat – Sistem Komputerisasi Haji Terpadu milik Kementerian Agama yang mengelola data calon jemaah haji.

#NanobankSyariah #AiraMobile #TabunganHaji #DigitalBanking #KeuanganSyariah #HajiDigital #TransformasiDigital #Siskohat #KemenagRI #InklusiKeuangan #PerbankanSyariah #FintechSyariah #EkonomiSyariah #LiterasiFinansial #DigitalisasiHaji #BankSyariah #HajiMudah #InovasiPerbankan #SyariahModern #IndonesiaShariaFinance

Comments are closed.