Morgan Stanley: AI Bisa Pangkas Biaya Korporasi AS Hampir US$1 Triliun per Tahun

- 25 September 2025 - 16:18

Laporan terbaru Morgan Stanley memperkirakan adopsi penuh kecerdasan buatan (AI) dapat menghemat biaya korporasi di Amerika Serikat hingga US$920 miliar per tahun—setara lebih dari 40% total belanja gaji di indeks S&P 500. Angka fantastis ini membuka peluang peningkatan valuasi pasar senilai US$13 triliun hingga US$16 triliun, namun sekaligus memicu kekhawatiran soal pengurangan tenaga kerja.


Fokus Utama:

1. Morgan Stanley memproyeksikan adopsi penuh AI dapat menghemat US$920 miliar per tahun, setara 40% biaya kompensasi karyawan di S&P 500.
2. Sektor distribusi ritel, properti, dan transportasi diprediksi paling diuntungkan, sementara hardware dan semikonduktor justru tak banyak menghemat.
3. Efisiensi besar ini berpotensi mengangkat valuasi pasar hingga US$16 triliun, namun juga menimbulkan risiko pengurangan tenaga kerja di sejumlah industri.


Morgan Stanley memprediksi adopsi penuh AI dapat menghemat US$920 miliar per tahun bagi korporasi AS, setara 40% belanja gaji S&P 500. Efisiensi ini bisa menciptakan valuasi US$16 triliun, namun juga memicu ancaman pemangkasan tenaga kerja.


Kecerdasan buatan (AI) bukan lagi sekadar jargon teknologi, melainkan mesin efisiensi raksasa yang siap mengguncang fondasi korporasi global. Laporan terbaru Morgan Stanley mengungkap, adopsi penuh AI di perusahaan-perusahaan besar Amerika Serikat berpotensi menghemat biaya operasional hingga US$920 miliar setiap tahun, bahkan setelah dihitung biaya implementasi.

Angka ini mencerminkan lebih dari 40% total belanja kompensasi tahunan di indeks S&P 500. Lebih jauh, Morgan Stanley memperkirakan nilai pasar baru yang bisa tercipta dari penghematan tersebut dapat mencapai US$13 triliun hingga US$16 triliun dalam jangka panjang.

Efisiensi Raksasa, Risiko Nyata

Stephen Byrd, Kepala Riset Tematik dan Keberlanjutan Morgan Stanley, menegaskan bahwa dampak AI akan beragam tergantung industri. “Dalam beberapa kasus, adopsi AI akan menghasilkan pengurangan jumlah karyawan. Namun dalam kasus lain, karyawan akan dibebaskan untuk fokus pada pekerjaan bernilai tambah yang bisa menghasilkan pendapatan tambahan atau mengurangi biaya perusahaan,” ujarnya kepada Axios.

Byrd juga menekankan bahwa efek ini tidak selalu berbentuk gelombang PHK massal. Banyak perusahaan kemungkinan memilih tidak mengganti karyawan yang keluar secara alami (attrition), ketimbang melakukan pemutusan hubungan kerja besar-besaran.

Sektor Mana yang Diuntungkan?

Morgan Stanley memperkirakan penghematan terbesar akan terjadi di sektor distribusi ritel, manajemen properti, serta transportasi—dengan nilai potensi lebih dari 100% dari laba sebelum pajak yang diproyeksikan pada 2026.

Sebaliknya, sektor teknologi hardware, peralatan, dan semikonduktor tidak akan menikmati efisiensi sebesar itu. Hal ini karena karakter industri tersebut lebih padat modal ketimbang padat karya.

Investasi AI Menggila

Prediksi ini hadir di tengah gelombang investasi AI yang kian membengkak. Empat raksasa teknologi dunia—Amazon, Microsoft, Google, dan Meta—diproyeksikan menggelontorkan US$364 miliar untuk pengembangan AI pada 2025. Jumlah itu tampak besar, namun terlihat kecil jika dibandingkan potensi penghematan tahunan hampir US$1 triliun.

Di sisi lain, laporan MIT baru-baru ini justru menunjukkan paradoks. Sebanyak 95% perusahaan yang diteliti belum mendapatkan pengembalian berarti dari investasi AI mereka. Artinya, meski prospek efisiensi terlihat nyata, implementasi AI tetap penuh risiko.

Antara Harapan dan Kekhawatiran

Optimisme investor terhadap AI kini bertumpu pada satu pertanyaan besar: apakah efisiensi ini benar-benar akan terwujud, atau justru menjadi gelembung baru di pasar? Dengan valuasi teknologi yang sudah melambung, hampir mustahil mengabaikan potensi keuntungan besar—namun juga sulit menutup mata dari risiko sosial, terutama soal lapangan kerja.


Digionary:

● Attrition: Pengurangan jumlah karyawan secara alami karena pensiun atau keluar, tanpa digantikan oleh perusahaan.
● Artificial Intelligence (AI): Teknologi yang memungkinkan mesin meniru kecerdasan manusia untuk mengambil keputusan atau melakukan tugas.
● Kompensasi karyawan: Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk gaji, bonus, dan tunjangan pekerja.
● Laba sebelum pajak (pretax profit): Keuntungan perusahaan sebelum dikurangi pajak.
● MIT (Massachusetts Institute of Technology): Universitas teknologi terkemuka di AS yang sering merilis riset ekonomi dan teknologi.
● Morgan Stanley: Bank investasi dan firma jasa keuangan global asal AS.
● PHK (Pemutusan Hubungan Kerja): Pemutusan kontrak kerja antara perusahaan dan karyawan.
● S&P 500: Indeks saham berisi 500 perusahaan besar yang diperdagangkan di bursa AS.
● Valuasi pasar: Nilai total suatu perusahaan atau kelompok perusahaan di pasar saham.

#AI #ArtificialIntelligence #MorganStanley #FutureOfWork #DigitalEconomy #EfisiensiBisnis #TransformasiDigital #WallStreet #InvestasiAI #SektorRitel #Properti #Transportasi #Teknologi #KecerdasanBuatan #EkonomiDigital #PasarModal #Sustainability #Inovasi #EkonomiGlobal #Automation

Comments are closed.