Kantor cabang multifinance terus bertambah di era digitalisasi, ternyata ini alasannya

- 2 November 2023 - 17:45

OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) mengungkapkan jumlah kantor cabang perusahaan pembiayaan atau multifinance per September 2023 lalu mencapai 4.311 unit atau tumbuh 1,46% secara tahunan.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan ada Desember 2022 jumlah kantor cabang perusahaan multifinance masih 4.249 unit.

Baca juga: OJK: Piutang pembiayaan perusahaan multifinance capai Rp447,03 triliun!

Tapi per September 2023 lalu mencapai 4.311 unit. Jumlah kantor cabang multifinance di tahun 2023 memiliki tren yang cukup stabil, meski sudah era digitalisasi,” katanta, Kamis (2/11).

Jika dirinci, Pulau Jawa menjadi lokasi paling padat keberadaan multifinance dengan total sebanyak 2.106 kantor cabang didirikan, dimana Jawa Barat menjadi provinsi dengan lokasi terbanyak mencapai 718 kantor cabang.

Menurut Agusman, perkembangan kantor cabang multifinance di era digital diproyeksikan tetap masih akan mengalami pertumbuhan terutama di area-area yang saat ini belum banyak terdapat kantor cabang.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno sebelumnya menyebutkan keberadaan kantor cabang di industri multifinance masih penting mengingat karakter bisnis di perusahaan pembiayaan yang memfasilitasi pembiayaan sepeda motor, mobil bekas, hingga motor bekas yang membutuhkan kantor fisik.

Di samping itu, belum meratanya digitalisasi di Indonesia juga menjadi salah satu alasan bagi perusahaan pembiayaan untuk melebarkan sayapnya melalui penambahan kantor cabang.

Baca juga: OJK: Ada 8 perusahaan multifinance yang belum penuhi ketentuan ekuitas minimal Rp100 miliar

“Konteks secara digital belum memungkinkan. Penambahan kantor cabang juga dapat meningkatkan pendapatan dan pembiayaan bagi perusahaan, serta membuka lapangan pekerjaan. Kita harus berpikir secara pragmatis, perusahaan pembiayaan ini membiayai nasabah yang tidak bankable, mereka butuh pembiayaan, cicilan, dan transaksi nggak banyak ke perbankan,” kata Suwandi.

Ditambahkan, ekspansi kantor cabang multifinance ke depan akan tergantung dari strategi setiap pemain dalam mengeruk pertumbuhan bisnis. Misalnya, multifinance yang bermain di ritel maka mau tidak mau akan membuka kantor cabang karena harus ada tenaga collector. ■