Bank-bank besar bersaing ketat, paylater perbankan rambah pasar dengan suku bunga bersaing

- 28 Januari 2024 - 08:30

Dalam persaingan ketat di industri keuangan, Bank CIMB Niaga dan Bank BTN bersiap memasuki ranah paylater untuk menantang dominasi perusahaan financial technology (fintech). Kedua bank tersebut, bersaing dengan gigantisme Bank Mandiri dan Bank Central Asia (BCA), menawarkan daya tarik utama berupa suku bunga yang lebih rendah, mencapai sekitar 12% per tahun menurut Nixon Napitupulu, Direktur Utama BTN.

Layanan paylater BTN masih dalam tahap pengembangan dan dijadwalkan untuk diluncurkan pada akhir Maret 2024. Nixon menyatakan bahwa target utama mereka adalah nasabah yang sudah menjadi bagian dari bank, dengan tujuan mencegah mereka terjebak dalam kredit macet perusahaan pinjaman online (pinjol).

Noviady Wahyudi, Direktur Konsumer CIMB Niaga, juga menegaskan keunggulan paylater perbankan dengan suku bunga yang lebih rendah. Meskipun belum mengungkapkan secara spesifik, Noviady menyatakan bahwa transaksi paylater di CIMB Niaga telah tumbuh 1,5 kali lipat tahun lalu, dan target pertumbuhan transaksi menjadi 2 kali lipat pada tahun 2024.

Baca Juga: Layanan paylater makin diminati bank-bank besar

Sementara itu, bank-bank besar seperti BCA dan Bank Mandiri terus menawarkan suku bunga promosi yang bersaing, menciptakan daya tarik tersendiri bagi nasabah. BCA, misalnya, masih menawarkan suku bunga promo hingga 31 Maret 2024, sementara Bank Mandiri menawarkan suku bunga mulai dari 0% untuk tenor pendek.

Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, menyatakan minat tinggi nasabah terhadap paylater BCA. Ia berharap transaksi paylater tahun ini dapat tumbuh lebih cepat seiring dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang lebih positif.

Sementara beberapa fintech paylater mungkin menawarkan inovasi, paylater perbankan memposisikan diri sebagai solusi keuangan komprehensif dengan suku bunga yang bersaing. Dengan daya tarik suku bunga yang lebih rendah, bank-bank besar berharap untuk memikat lebih banyak nasabah dan mengurangi risiko kredit macet yang mungkin terjadi jika nasabah terlibat dengan pinjaman online. ■

Comments are closed.