Modalku menilai pendanaan sektor produktif masih sangat menjanjikan

- 22 Juli 2023 - 10:51
Perusahaan fintech P2P lending, Modalku yang berhasil mencatat pertumbuhan transaksi modal bagi karyawan hingga 600% sejak diluncurkan pada tahun 2020.

digitalbank.id – MODALKU, perusahaan peer to peer lending, kini terus memacu pendapatan, menjaga efisiensi, serta meningkatkan ekuitas sesuai dengan kebutuhan operasional untuk memenuhi ketentuan permodalan.  Country Head Indonesia Modalku Arthur Adisusanto mengatakan saat ini fokus dari Modalku adalah meningkatkan penetrasi pasar di masing-masing wilayah karena potensinya masih sangat besar.

Dia juga berusaha memperluas jangkauan UMKM serta pendanaan melalui inovasi produk dan kerja sama dengan berbagai pihak. Modalku melihat peluang bisnis industri fintech khususnya pendanaan sektor produktif, masih menunjukkan proyeksi yang cukup baik.

“Hal ini dikarenakan kebutuhan UMKM di Indonesia terhadap akses ke pendanaan masih besar. Hal ini juga dibuktikan oleh angka financing gap di Indonesia yang terbilang cukup besar,” kata Arthur, Jumat (21/7/2023).  Pada 2022, angka financing gap di Indonesia senilai Rp1.605 triliun. Tak hanya itu, dia juga melihat bahwa penetrasi digital terus meningkat dan masyarakat perlahan mulai lebih paham mengenai manfaat dari pembiayaan tekfin.

Dia berharap agar perusahaan tekfin yang menawarkan berbagai produk yang lebih variatif dengan limit modal usaha yang lebih tinggi, serta opsi pendanaan yang lebih akan memangkas angka financing gap di Indonesia. Arthur juga berpendapat aksi akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan tekfin merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan dalam menjangkau aksesibilitas pasar yang lebih luas lagi.

Hal ini juga diterapkan oleh Grup Modalku.  Arthur memaparkan pada akhir 2022, Grup Modalku telah masuk ke industri multifinance untuk memperluas solusi pembiayaan melalui akuisisi PT Buana Sejahtera Multidana yang sekarang dikenal dengan PT Modalku Finansial Indonesia atau Modalku Finance. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menilai perusahaan pembiayaan dapat memenuhi ketentuan permodalan lewat setoran modal dari pemegang saham sendiri atau mencari investor strategis.

Menurutnya merger dan atau mencari investor adalah suatu hal yang biasa manakala perusahaan perlu memperkuat struktur permodalannya dan mempunyai kinerja yang baik. Perusahaan pun perlu memastikan dukungan dana dari kreditor dapat mengucur sehingga ekspansi dapat dilakukan. ■

Comments are closed.