Ambisi Investree masuk bisnis bank dengan beli 18,4 persen saham Bank Amar

Share post:

digitalbank.id – FENOMENA yang saat ini terjadi adalah banyaknya bank digital yang berkolaborasi dengan fintech untuk memperbesar dan mengoptimalkan nasabah atau user. Namun yang terjadi pada Bank Amar berbeda, justru fintech yang masuk ke bank.

Baru-baru ini Tolaram Group Inc. (Tolaram) sebagai pemegang saham pengendali (PSP) PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) meneken kesepakatan penjualan sebanyak 18,4 persen saham AMAR kepada Investree Singapore Pte Ltd. (Investree Group). Executive Vice President (EVP) Finance Amar Bank, David Wirawan mengatakan kesepakatan Tolaram dengan Investree akan memungkinkan Amar Bank untuk memenuhi persyaratan modal inti minimum sebesar Rp3 triliun pada akhir tahun ini.

“Karena Investree akan mendapatkan hak untuk melakukan rights issue yang akan datang. Yang pasti Amar Bank berkomitmen untuk memenuhi persyaratan modal inti minimum tersebut di tahun ini,” kata David kepada Bisnis, Kamis (12/5/2022). Semetara itu, emiten bersandi saham AMAR ini juga akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang salah satunya meminta persetujuan rencana pelaksanaan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu II (PMHMETD II) atau rights issue pada hari ini, Kamis (12/5/2022).

Rapat akan digelar pada pukul 16.00 WIB sampai dengan selesai dan bertempat di The Westin Jakarta, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-22A, Jakarta. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (5/4/2022), direksi Amar Bank menyampaikan perseroan berencana untuk melakukan PMHMETD dalam jumlah sebanyak-banyaknya 20 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.

“Pengeluaran saham-saham perseroan melalui PMHMETD tersebut akan dilakukan dengan memenuhi syarat-syarat dan harga pelaksanaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal,” jelas direksi, dikutip Kamis (12/5/2022). Lebih lanjut, Amar Bank merencanakan pelaksanaan PMHMETD paling lambat sebelum akhir tahun 2022. Hal ini untuk memenuhi Peraturan OJK Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum mengenai pemenuhan Modal Inti Minimum (POJK 12/2020). Direksi menambahkan seluruh dana hasil PMHMETD ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan sebagai tambahan modal kerja Amar Bank dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah yang akan direalisasikan secara bertahap.(SAF)

 

Related articles

Bank Indonesia ungkap transaksi QRIS per Agustus 2023 capai Rp18,33 triliun

digitalbank.id - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan pada Agustus 2023, nilai transaksi uang elektronik (UE) mencapai Rp38,51 triliun atau...

Bank Mandiri Taspen kolaborasi dengan Bukalapak pacu digitalisasi UMKM

digitalbank.id - PT Bank Mandiri Taspen melakukan kolaborasi dengan Bukalapak untuk lebih memacu UMKM menuju digitalisasi. Direktur Business Bank...

Bank BTN pasarkan produk UMKM di ajang China ASEAN Expo 2023

digitalbank.id - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. memfasilitasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan perseroan menjual...

Hai gaesss, Bank BTN tawarkan KPR bagi Gen Z yang mau punya rumah

digitalbank.id - Kabar baik bagi para Generasi Z kelahiran 1997 hingga 2002. Generasi yang akrab disapa Gen Z...