Penyaluran pembiayaan fintech P2P lending ke sektor produktif terus bergairah

Share post:

Sepanjang 2021, akumulasi penyaluran di sektor produktif telah mencapai Rp69,39 triliun atau 53,63% dari akumulasi penyaluran pembiayaan secara total sampai dengan saat ini.

digitalbank.id – Secara akumulasi penyaluran pinjaman industri fintech P2P lending telah mencapai Rp272,43 triliun dengan outstanding mencapai Rp27,91 triliun. Sementara sampai dengan Oktober 2021, penyaluran pembiayaan industri fintech peer to peer (P2P) lending ke sektor produktif terus bergairah, yakni mencapai Rp69,39 triliun atau 53,63% dari akumulasi penyaluran pembiayaan secara total sampai dengan saat ini.

Riswinandi Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan dengan pertumbuhan tersebut, lanjutnya, peran fintech lending atau pinjaman online (pinjol) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital di Indonesia tak perlu diragukan.

Baca juga: Satgas Waspada Investasi tutup lagi 103 pinjol ilegal berbasis aplikasi dan web

“Saya kira ini [satu perkembangan yang] baik, ada perputaran uang yang disalurkan, ada yang dibayar, ada yang ditarik lagi. Mudah-mudahan di lapangannya demikian adanya,” ujarnya di Jakarta pekan lalu.

Menurut dia, fintech lending memiliki keunggulan dalam menjangkau masyarakat lebih luas dan kecepatan dalam melakukan transaksi. Hal ini bisa menjadi alat yang sangat baik untuk meningkatkan inklusi keuangan maupun jangkauan ke masyarakat yang unbankable atau belum bisa mengakses layanan keuangan perbankan.

Baca juga: Sri Mulyani menilai pinjol ilegal adalah lintah darat berkedok teknologi digital

OJK mencatat penyaluran pembiayaan industri fintech peer-to-peer (P2P) lending di sektor produktif juga terus meningkat. Hingga Oktober 2021, akumulasi penyaluran pembiayaan fintech P2P lending di sektor produktif telah mencapai Rp69,39 triliun.

“Sepanjang 2021, akumulasi penyaluran di sektor produktif telah mencapai Rp69,39 triliun atau 53,63% dari akumulasi penyaluran pembiayaan secara total sampai dengan saat ini.”

Besarnya penyaluran pembiayaan pada sektor produktif tersebut, kata Riswinandi, menunjukkan pentingnya kehadiran fintech P2P lending di tengah masyarakat.

“Penyaluran pembiayaan ke sektor produktif perlu terus didorong. Hal ini sejalan dengan fokus perhatian pemerintah yang mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),” katanya. (HAN)

 

 

Related articles

Bank Indonesia ungkap transaksi QRIS per Agustus 2023 capai Rp18,33 triliun

digitalbank.id - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan pada Agustus 2023, nilai transaksi uang elektronik (UE) mencapai Rp38,51 triliun atau...

Bank Mandiri Taspen kolaborasi dengan Bukalapak pacu digitalisasi UMKM

digitalbank.id - PT Bank Mandiri Taspen melakukan kolaborasi dengan Bukalapak untuk lebih memacu UMKM menuju digitalisasi. Direktur Business Bank...

Bank BTN pasarkan produk UMKM di ajang China ASEAN Expo 2023

digitalbank.id - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. memfasilitasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan perseroan menjual...

Hai gaesss, Bank BTN tawarkan KPR bagi Gen Z yang mau punya rumah

digitalbank.id - Kabar baik bagi para Generasi Z kelahiran 1997 hingga 2002. Generasi yang akrab disapa Gen Z...