Generasi Muda di Persimpangan Risiko Finansial: IFG Life Ajak Siapkan Proteksi Sejak Dini

- 6 November 2025 - 17:52

Di tengah pertumbuhan ekonomi yang stabil, generasi muda Indonesia justru menghadapi risiko finansial yang makin kompleks. IFG Life menekankan pentingnya proteksi keuangan di setiap fase kehidupan — dari masa lajang hingga usia lanjut — agar mereka dapat membangun masa depan tanpa terbebani ketidakpastian ekonomi, kesehatan, dan tanggungan keluarga.


Fokus Utama

■ Generasi muda kian rentan secara finansial di tengah kenaikan biaya hidup, pendidikan, dan risiko kesehatan.
■ Tingkat penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah meski literasinya meningkat.
■ IFG Life menyerukan pentingnya proteksi di lima fase kehidupan untuk membangun ketahanan finansial jangka panjang.


Di tengah tekanan finansial dan naiknya biaya hidup, IFG Life mengajak generasi muda Indonesia menyiapkan proteksi sejak dini agar aman di setiap fase kehidupan, dari masa lajang hingga usia lanjut.


Perekonomian Indonesia tumbuh solid sebesar 5,12% (YoY) pada kuartal II-2025, melampaui ekspektasi banyak analis. Namun, di tengah capaian itu, generasi muda justru menghadapi tekanan finansial yang kian berat.

Survei IDEAS menunjukkan lemahnya konsumsi rumah tangga di segmen usia muda, sementara OJK mencatat lonjakan pinjaman online di kalangan Gen Z dan milenial. Kombinasi antara naiknya biaya hidup, biaya pendidikan, dan risiko kesehatan membuat stabilitas finansial generasi ini rapuh.

Meski tingkat literasi asuransi nasional telah menembus 76,25% (SNLIK, 2024), tingkat penetrasi asuransi justru stagnan di angka 2,72% (OJK, 2025). Kondisi ini semakin ironis karena 46,3% Gen Z Indonesia kini masuk kategori sandwich generation — mereka yang harus membiayai diri sendiri sekaligus keluarga (DataIndonesia, 2023).

Tanpa proteksi finansial yang memadai, satu peristiwa tak terduga — sakit, kecelakaan, atau kehilangan penghasilan — bisa mengguncang seluruh rencana hidup.

Menanggapi fenomena ini, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), bagian dari Indonesia Financial Group (IFG), menegaskan pentingnya membangun proteksi finansial sejak dini sebagai strategi hidup, bukan sekadar reaksi setelah bencana menimpa.

“Generasi muda Indonesia adalah motor penggerak ekonomi masa depan. Dengan proteksi sejak dini, mereka bisa lebih fokus mengejar mimpi, membangun karier, dan merancang masa depan,” ujar Fabiola Noralita, Direktur Bisnis Individu IFG Life.

Fabiola menjelaskan, proteksi finansial idealnya dibangun secara bertahap mengikuti lima fase kehidupan seseorang:

1. Saat Masih Single

Masa lajang adalah momen terbaik memulai proteksi karena premi masih terjangkau dan gaya hidup aktif membawa risiko tinggi. Produk seperti IFG LifeSAVER bisa jadi pilihan, dengan premi mulai Rp49.000 per bulan untuk melindungi mobilitas dan aktivitas harian.

2. Memulai Karier

Saat mulai bekerja, muncul penghasilan tetap sekaligus risiko baru — sakit, kecelakaan, hingga kehilangan pendapatan. Produk seperti IFG LifeCHOICE menawarkan perlindungan penyakit kritis plus pengembalian premi bila tidak ada klaim.

3. Menikah

Memasuki kehidupan berkeluarga, tanggungan finansial meningkat. Proteksi jiwa seperti IFG LifeCOVER dapat menjaga kestabilan keuangan keluarga jika terjadi hal tak terduga pada pencari nafkah.

4. Memiliki Anak

Tanggung jawab kian besar, terutama untuk pendidikan dan kesehatan anak. Produk asuransi dengan manfaat tambahan seperti santunan pendidikan dan perlindungan penyakit kritis membantu menjaga rencana keluarga tetap berjalan.

5. Saat Usia Lanjut

Risiko kesehatan meningkat tajam. OJK mencatat inflasi medis Indonesia mencapai 10,1% (2024) dan diprediksi naik menjadi 13,6% (2025), hampir dua kali lipat dari rata-rata global (7,2%). Tanpa proteksi sejak muda, biaya medis bisa menggerus tabungan dan membebani keluarga.

“Proteksi bukan sekadar produk keuangan,” kata Fabiola. “Ia adalah sarana untuk memberi ketenangan hati. Mulai dari single hingga hari tua, asuransi membantu masyarakat menghadapi risiko agar hidup tetap berjalan sesuai rencana.”

IFG Life, sebagai bagian dari holding asuransi dan investasi milik negara, berkomitmen memperluas akses produk asuransi yang komprehensif, terjangkau, dan sesuai dengan gaya hidup generasi muda yang dinamis.

Data Swiss Re Institute (2025) menyebutkan, kesenjangan proteksi di Asia Tenggara mencapai US$83 miliar, dengan Indonesia berkontribusi hampir 10% dari total tersebut. Artinya, ruang pertumbuhan industri asuransi di Indonesia masih terbuka lebar — asalkan masyarakat mulai sadar bahwa perlindungan finansial bukan beban, melainkan investasi masa depan.


Digionary:

● Asuransi Jiwa — produk keuangan yang memberikan perlindungan terhadap risiko meninggal dunia atau kehilangan penghasilan.
● Beyond Mortgage — strategi bisnis bank untuk melampaui pembiayaan rumah dan memperluas layanan ke segmen wealth management.
● Gen Z — generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an.
● IFG Life — anak perusahaan Indonesia Financial Group yang fokus pada asuransi jiwa.
● Inflasi Medis — kenaikan biaya layanan kesehatan dari waktu ke waktu.
● Literasi Asuransi — tingkat pemahaman masyarakat terhadap manfaat dan mekanisme asuransi.
● Penetrasi Asuransi — rasio jumlah polis asuransi terhadap total populasi atau PDB suatu negara.
● Proteksi Finansial — langkah keuangan yang bertujuan melindungi seseorang dari risiko ekonomi tak terduga.
● Sandwich Generation — kelompok usia produktif yang menanggung kebutuhan orang tua sekaligus anak.
● SNLIK — Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan yang dilakukan oleh OJK.

#IFGLife #AsuransiJiwa #ProteksiFinansial #GenerasiMuda #SandwichGeneration #AsuransiIndonesia #LiterasiKeuangan #FinansialSehat #PerencanaanKeuangan #ProteksiSejakDini #IFGLifeSAVER #IFGLifeCHOICE #IFGLifeCOVER #AsuransiKesehatan #AsuransiPendidikan #FinansialMilenial #KeuanganGenZ #KetenanganFinansial #EkonomiIndonesia #OJK

Comments are closed.