Visa melangkah lebih jauh dalam evolusi pembayaran digital dengan menguji alat belanja berbasis kecerdasan buatan yang memungkinkan agen AI melakukan transaksi langsung atas nama konsumen. Lewat program percontohan yang dimulai sejak April 2025, ratusan transaksi berhasil diselesaikan. Langkah ini menandai babak baru e-commerce global, ketika AI tak lagi sekadar membantu mencari barang, tetapi juga mengambil keputusan dan mengeksekusi pembayaran.
Fokus Utama:
■ AI mulai dipercaya untuk melakukan transaksi finansial nyata.
■ Industri pembayaran dan e-commerce berlomba menciptakan “agentic shopping”.
■ Visa bersiap memperluas uji coba ke Asia dan Eropa.
Visa tidak lagi sekadar memproses pembayaran. Perusahaan jaringan pembayaran global itu kini menguji peran baru, yakni menjadi tulang punggung transaksi yang dijalankan oleh kecerdasan buatan.
Dalam uji coba yang dimulai setelah ajang peluncuran produk pada April lalu, Visa mengonfirmasi telah menyelesaikan ratusan transaksi menggunakan alat belanja berbasis AI. Teknologi ini memungkinkan agen AI menjalankan tugas pembelian tertentu atas nama konsumen—mulai dari memilih produk hingga menyelesaikan pembayaran.
Industri fintech global memang tengah berlomba menciptakan pengalaman belanja generasi baru. Di model ini, konsumen tidak lagi harus mencari, membandingkan, dan menekan tombol “beli”. Tugas itu dialihkan ke agen AI yang bekerja berdasarkan preferensi, anggaran, dan kebiasaan pengguna.
“Ini akan menjadi tahun ketika kita melihat adopsi yang benar-benar material, dan konsumen mulai merasa nyaman di berbagai lingkungan agentic,” kata Rubail Birwadker, Head of Growth Products and Partnerships Visa, dalam wawancara dengan CNBC.
(“Ini akan menjadi tahun ketika kita melihat lonjakan adopsi nyata, dan konsumen mulai merasa nyaman menggunakan berbagai lingkungan agentic.”)
Dari Eksperimen ke Kebiasaan Baru
Transformasi ini mencerminkan perubahan mendasar dalam e-commerce. AI kini tidak hanya membantu menulis ulasan atau merekomendasikan produk, tetapi juga mengeksekusi transaksi finansial secara langsung.
Visa bukan satu-satunya pemain. Mastercard pada April lalu mengumumkan pengujian fitur Agent Pay, yang memungkinkan agen AI berbelanja online untuk pengguna. Amazon menguji layanan “Buy For Me”, sementara PayPal menggandeng Perplexity untuk mengembangkan alat belanja berbasis agen AI.
Tren ini didorong oleh perubahan perilaku konsumen. Survei Visa yang dirilis awal Desember menunjukkan hampir setengah konsumen di Amerika Serikat telah menggunakan AI dalam proses pembelian mereka—baik untuk mencari produk, membandingkan harga, maupun mengambil keputusan.
Meski masih terbatas, Birwadker menyebut penggunaan AI sangat relevan untuk transaksi yang bersifat rutin atau berulang, seperti pembelian kebutuhan bulanan, serta untuk momen tertentu seperti pembelian tiket konser atau acara olahraga yang sensitif terhadap waktu.
Ekspansi Global dan Tantangan Kepercayaan
Visa menyatakan akan memperluas program percontohan ini ke Asia dan Eropa pada tahun depan, serta telah bekerja sama dengan lebih dari 20 mitra untuk mengembangkan alat agen AI.
Langkah ini mencerminkan keyakinan bahwa masa depan pembayaran bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga otomatisasi berbasis kepercayaan. Ketika AI diberi kewenangan untuk bertransaksi, isu keamanan, privasi, dan kontrol pengguna menjadi krusial.
Namun bagi Visa, arah industrinya sudah jelas. AI bukan lagi fitur tambahan, melainkan fondasi baru pengalaman belanja digital. Dalam jangka panjang, kartu pembayaran bisa berubah fungsi: dari alat yang diaktifkan manusia, menjadi infrastruktur yang bekerja di balik keputusan mesin.
Jika uji coba ini berhasil dan mendapat penerimaan luas, belanja online bisa memasuki fase baru—fase ketika konsumen cukup mengatakan apa yang mereka inginkan, dan AI mengurus sisanya.
Digionary:
● Agentic AI: Sistem AI yang mampu mengambil keputusan dan bertindak secara mandiri.
● Agentic Shopping: Model belanja di mana AI melakukan pencarian hingga pembayaran.
● E-commerce: Aktivitas jual beli melalui platform digital.
● Fintech: Inovasi teknologi di sektor jasa keuangan.
● Pilot Program: Uji coba terbatas sebelum peluncuran penuh.
● Payment Network: Jaringan yang memfasilitasi transaksi pembayaran.
● Transaksi AI: Pembayaran yang diproses atas instruksi kecerdasan buatan.
● User Trust: Tingkat kepercayaan pengguna terhadap sistem digital.
#Visa #AIShopping #AgenticAI #PembayaranDigital #FintechGlobal #Ecommerce #TeknologiKeuangan #AITransactions #BelanjaOnline #DigitalPayments #FutureOfCommerce #ArtificialIntelligence #FintechInnovation #CashlessSociety #AIinBusiness #PaymentTechnology #SmartCommerce #TechNews #GlobalFintech #DigitalEconomy
