Tiga Raksasa Bank AS Tinggalkan Bisnis Robo Advisor, Ini Penyebabnya

- 23 November 2025 - 15:32

US Bank menjadi bank besar ketiga yang menutup layanan robo advisor-nya dalam 18 bulan terakhir,menyusul UBS dan JPMorgan Chase. Penutupan ini mencerminkan tantangan profitabilitas dalam bisnis automated investing meski teknologi robo advisor dinilai masih memiliki masa depan.


Fokus Utama:

■ Gelombang penutupan robo advisor oleh bank besar AS karena margin keuntungan yang tipis.
■ Biaya akuisisi pelanggan dan operasional yang tinggi menjadi tantangan utama.
■ Masa depan teknologi robo advisor akan berevolusi ke model hybrid advice.


US Bank tutup robo advisor, menyusul UBS & JPMorgan. Biaya tinggi dan margin tipis jadi penyebab, meski teknologi automated investing tetap punya masa depan.


Gelombang penutupan layanan robo advisor semakin menjadi. US Bank menjadi institusi keuangan besar terbaru yang resmi menutup platform automated investing-nya bulan lalu, menyusul jejak UBS yang menghentikan layanan serupa pada Juni dan JPMorgan Chase yang sudah lebih dulu melakukannya tahun lalu.

Dalam pernyataan resminya, US Bank mengutip “perkembangan kondisi pasar dan preferensi pelanggan” sebagai alasan penutupan layanan bernama Automated Investor ini. Akun nasabah yang terdampak secara otomatis dialihkan ke opsi investasi mandiri atau layanan Wealth Connect.

“Ada beberapa pemenang di ruang ini, dan mereka yang tidak mencapai skala yang cukup signifikan akan kesulitan,” ujar David Goldstone, Manager of Investment Research di Condor Capital Wealth Management, yang menerbitkan Robo Report triwulanan.

Tantangan Profitabilitas yang Tak Terhindarkan

Di balik gelombang penutupan ini tersimpan realitas bisnis yang pahit: margin yang sangat tipis. Meski memberikan nasihat investasi secara digital jauh lebih murah dibandingkan input manusia, biaya akuisisi pelanggan dan pemeliharaan operasional membuat profitabilitas hampir mustahil dicapai.

Bahkan Wealthfront, salah satu produk robo paling sukses, mengungkapkan dalam dokumen IPO-nya bahwa sebagian besar keuntungannya, sekitar 75%, berasal dari akun kas—bukan dari layanan robo advisor itu sendiri.

“Ketika manajer di lembaga-lebanga besar ini melihat produk-produk ini, mereka membuat keputusan apakah layak atau tidak mengalokasikan sumber daya untuk terus mendukung produk yang tidak terlalu menguntungkan,” jelas Goldstone.

Daftar Korban yang Terus Bertambah

Tren penutupan robo advisor sebenarnya sudah berlangsung beberapa tahun. Goldman Sachs menjual Marcus Invest-nya ke Betterment pada April 2024. BlackRock juga melepas FutureAdvisor ke Ritholtz Wealth Management pada 2023.

Yang menarik, penutupan ini tidak serta-merta berarti kematian teknologi robo advisor. Menurut Ken Lotocki, Chief Product Officer di Conquest Planning, istilah “robo-advisor” mungkin tidak akan berlaku di masa depan seiring evolusi teknologi.

“Ada permintaan untuk alat digital holistik yang melampaui investasi dari robo-advisor masa kini,” tambah Lotocki. “Alat digital ini akan mendukung dan dikembangkan di sekitar model hybrid-advice… Perpaduan antara kenyamanan digital dan empati serta pengalaman manusia inilah yang akan kita lihat lebih banyak di masa depan.”

Masa Depan: Hybrid Model

Robo advisor dalam institusi keuangan besar umumnya dioperasikan sebagai loss-leader—produk yang sengaja dijual rugi dengan harapan klien kemudian menjadi profitable bagi bisnis secara keseluruhan.

“Robo-advisor pada umumnya tidak akan hilang. Mereka melayani segmen populasi tertentu, dan saya pikir mereka melakukannya dengan cukup baik,” kata Goldstone.

Evolusi menuju model hybrid—yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan sentuhan manusia—tampaknya menjadi masa depan yang tak terelakkan. Di tengah tutupnya layanan robo advisor murni, justru terbuka peluang untuk layanan yang lebih komprehensif dan personal.


Digionary:

● Automated Investing: Sistem investasi otomatis yang mengelola portofolio tanpa intervensi manusia secara langsung.
● Hybrid-Advice Models: Model layanan keuangan yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan nasihat manusia.
● Loss-Leader: Produk atau layanan yang ditawarkan dengan rugi untuk menarik pelanggan membeli produk lain yang menguntungkan.
● Robo Advisor: Platform digital yang memberikan nasihat investasi otomatis dengan algoritma komputer.
● Wealth Management: Layanan pengelolaan kekayaan yang komprehensif untuk individu beraset tinggi.

#RoboAdvisor#USBank #JPMorgan #UBS #AutomatedInvesting #WealthManagement #Fintech #DigitalBanking #Investasi #FinancialTechnology #BankingIndustry #Wealthfront #GoldmanSachs #BlackRock #HybridAdvice #LossLeader #InvestmentStrategy #FinancialAdvisor #MarketTrends #BusinessStrategy

Comments are closed.