Honor resmi memperkenalkan konsep “Robot Phone”, sebuah evolusi baru dari AI phone yang tidak hanya cerdas secara komputasi, tetapi juga mampu bertindak secara otonom layaknya robot. Perangkat ini menandai transisi industri smartphone global menuju era Agentic AI, di mana ponsel tak lagi sekadar alat komunikasi, tetapi asisten personal yang bisa mengambil keputusan dan mengeksekusi aksi tanpa perintah langsung pengguna. Kehadiran Robot Phone sekaligus membuka babak baru persaingan industri smartphone global, di tengah proyeksi pasar AI phone yang diperkirakan menembus lebih dari US$80 miliar pada 2027.
Fokus Utama:
1. Transformasi Smartphone ke Robot Phone: Smartphone berevolusi menjadi Robot Phone berbasis Agentic AI yang mampu berpikir, mengambil keputusan, dan mengeksekusi tugas tanpa perintah langsung dari manusia.
2. Ambisi Honor Menguasai Narasi Industri Honor: Tidak hanya meluncurkan produk baru, tetapi mencoba merebut narasi global dengan mendeklarasikan era Robot Phone untuk menggeser perang fitur ke perang kecerdasan AI.
3. Agentic AI dan Masa Depan Interaksi: Manusia-Mesin Agentic AI mengubah interaksi digital menjadi otomatis dan proaktif, di mana AI bertindak sebagai agen pengambil keputusan yang mewakili pengguna dalam berbagai aktivitas digital.
Honor memperkenalkan Robot Phone berbasis Agentic AI, membuka era baru smartphone yang mampu bertindak mandiri layaknya robot. Inovasi ini akan diumumkan secara penuh di MWC Barcelona 2026 dan diproyeksikan mengubah industri AI phone global.
Pasar smartphone global bersiap memasuki fase yang lebih ambisius. Setelah era layar lipat dan kamera beresolusi tinggi, kini produsen mulai melangkah ke medan yang lebih futuristik: ponsel yang bisa berpikir dan bertindak sendiri. Honor menyebut inovasi itu sebagai Robot Phone—bukan sekadar perangkat pintar, melainkan entitas digital yang mampu beradaptasi, memahami emosi pengguna, dan mengambil keputusan secara mandiri.
Industri smartphone global tengah bergerak lebih cepat dari yang diperkirakan banyak pengamat teknologi. Setelah generative AI menjadi fitur wajib di ponsel kelas atas—seperti Galaxy AI dari Samsung, Apple Intelligence, dan HyperOS AI milik Xiaomi—Honor kini melangkah lebih jauh dengan memperkenalkan Robot Phone dalam peluncuran seri Magic8 di Beijing, China, pada 15 Oktober 2025.
Honor adalah perusahaan teknologi asal Tiongkok yang awalnya lahir sebagai sub-brand dari Huawei pada tahun 2013. Tujuan awalnya adalah menghadirkan smartphone dengan harga lebih terjangkau untuk pasar anak muda dan konsumen digital-first. Namun, setelah Huawei terkena tekanan dan sanksi dagang dari Amerika Serikat, Honor resmi dipisahkan dan dijual kepada konsorsium yang didukung pemerintah lokal China pada 2020 agar bisa tetap mengakses ekosistem teknologi global seperti Google Mobile Services dan chip Qualcomm.
Honor menyebut perangkat ini sebagai “emotional companion”, pendamping digital yang bukan hanya mengikuti perintah, tetapi mampu memahami pola kebiasaan pengguna, merespons kondisi lingkungan, hingga mengeksekusi tindakan tanpa instruksi langsung. Dalam video teaser berdurasi 2 menit 45 detik yang ditunjukkan Honor, kamera pop-up perangkat tersebut bergerak layaknya mata robot, mendeteksi keberadaan manusia di ruangan. Saat pengguna keluar, ponsel secara otomatis mematikan lampu ruangan.
Fitur seperti itu memang bukan hal yang mustahil dengan integrasi smart home. Namun yang membedakan adalah sifat keputusan yang diambil. Robot Phone tidak sekadar mengeksekusi perintah otomatis yang sudah diprogram, melainkan mengambil keputusan berbasis konteks—sebuah ciri khas dari Agentic AI.
Honor menegaskan bahwa apa yang mereka lakukan adalah bagian dari transisi dari Generative AI menuju Agentic AI. Generative AI menghasilkan konten, sementara Agentic AI mampu menetapkan tujuan, merancang skenario, dan mengeksekusi tindakan layaknya asisten pribadi digital yang hidup dan berkembang.
Dalam konteks global, Gartner memperkirakan lebih dari 20% perangkat pintar yang dikirim ke pasar pada 2027 akan memiliki kemampuan Agentic AI, dengan nilai pasar AI phone diproyeksikan tembus US$80 miliar. IDC bahkan menyebut bahwa pada 2026, setidaknya 30% pengguna smartphone premium akan berinteraksi dengan ponsel mereka secara natural layaknya berbicara dengan asisten pribadi manusia.

Entitas Digital yang ‘Hidup’
Jika dibandingkan dengan tren saat ini, revolusi AI sudah terasa di berbagai lini. Apple memperkenalkan Apple Intelligence, Samsung hadir dengan Galaxy AI, Xiaomi dengan Xiaomi AI Assistant, dan Google dengan Gemini Nano on-device AI. Namun, semuanya masih berada di fase respon—pengguna bertanya, perangkat menjawab. Robot Phone mencoba mengubah hubungan itu, dari ‘command-response’ menjadi ‘observation-action’.
Honor mengambil langkah agresif untuk mendefinisikan kategori baru. Keberhasilan komersial bergantung pada tiga variabel utama: (1) kualitas implementasi AI (reliability), (2) penerimaan konsumen (trust), dan (3) kesiapan ekosistem (konten dan layanan pihak ketiga). Jika Honor bisa membuktikan fungsi otonom yang berguna dan aman, mereka bisa memimpin segmen baru; jika tidak, fitur ini bisa dilabeli sebagai sekadar taktik pemasaran. Laporan-laporan media menilai teaser menarik, tetapi skeptisisme tetap ada sampai produk nyata diuji di dunia nyata.
Honor yakin smartphone generasi berikutnya tidak lagi statis. Dalam pernyataan resminya, mereka menyebut, “Kami ingin menciptakan perangkat yang tidak hanya membantu, tetapi juga memahami, bereaksi, dan bahkan berinisiatif layaknya pendamping digital yang memiliki kecerdasan emosional.”
Namun hingga kini pihak Honor belum membocorkan terlalu banyak rincian teknis. Semua detail akan diumumkan resmi di Mobile World Congress (MWC) Barcelona 2026, ajang teknologi yang sering menjadi titik awal tren global. Pasar smartphone sedang mengalami perlambatan, dan para pemain besar berlomba menciptakan kategori baru untuk keluar dari stagnasi. Jika berhasil, Honor berpotensi menciptakan definisi baru dalam pengalaman mobile.
Digionary:
● Agentic AI — Kecerdasan buatan yang mampu mengambil keputusan dan bertindak secara mandiri.
● AI Phone — Smartphone yang diperkaya fitur AI generatif dan personalisasi tinggi.
● Emotional Companion — Konsep perangkat yang mampu memahami emosi dan kebiasaan pengguna.
● Generative AI — Teknologi AI yang menghasilkan konten seperti teks, gambar, atau video berdasarkan input.
● MWC (Mobile World Congress) — Pameran teknologi global yang menjadi barometer tren industri perangkat pintar.
● Pop-up Camera — Mekanisme kamera yang muncul secara fisik dari bodi perangkat untuk kebutuhan interaksi visual.
● Smart Home Integration — Sistem otomatis rumah yang terhubung dengan perangkat pintar seperti smartphone.
● Teaser Video — Cuplikan video pendek untuk memperkenalkan produk sebelum peluncuran resmi.
#RobotPhone #AgenticAI #HonorMagic8 #AIPhone #SmartphoneFuturistik #TeknologiHonor #MWC2026 #AIRevolution #DigitalCompanion #GadgetCerdas #FutureTech #HonorGlobal #MobileInnovation #AITransformation #TechTrends #DigitalLifestyle #SmartAutomation #KecerdasanBuatan #AIIndonesia #TeknologiMasaDepan
