OJK: Penipuan Mobile Banking Meningkat, Ancaman Siber Semakin Berat

- 17 September 2025 - 10:52

OJK memperingatkan bahwa meningkatnya digitalisasi layanan keuangan membuka jalan lebar bagi penipuan dan serangan siber yang mengincar mobile banking. Dalam forum Fintech, Kepala Pengaturan dan Pengembangan Perbankan OJK menyebut bahwa lonjakan ancaman—dari data breach, ransomware hingga perdagangan data di darknet—merupakan risiko yang kini mengarah langsung ke stabilitas sistem keuangan Indonesia.


Fokus Utama:

1. Perbankan digital dan mobile banking sebagai pintu utama serangan penipuan dan kejahatan siber.

2. Posisi Indonesia dalam peta serangan siber global, termasuk catatan BSSN dan tren internasional.

3. Respons OJK: inovasi digital vs kebutuhan penguatan tata kelola TI dan ketahanan siber.


OJK mengungkap lonjakan penipuan mobile banking dan serangan siber yang membidik sektor keuangan di Indonesia. Pengamat menekankan urgensi memperkuat tata kelola teknologi dan sistem keamanan agar inovasi digital tidak menjadi pintu masuk kerentanan finansial.


Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa layanan mobile banking kini menjadi sasaran utama dalam eskalasi penipuan dan kejahatan siber di Indonesia. Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perbankan OJK, Indah Iramadhini, saat sebuah forum fintech yang digelar CNBC Indonesia.

“Risiko ini tidak hanya menyangkut aspek teknologi, tetapi juga bisa berdampak pada stabilitas ekonomi secara global,” ujar Indah, mengutip laporan Global Risk Report. Ia menekankan bahwa selain kebocoran data, ransomware, dan perdagangan data di darknet, ada pula tren baru di mana pelaku kejahatan memanfaatkan kelemahan sistem mobile banking untuk mengeksploitasi pemilik akun.

Indonesia di Pusaran Ancaman Siber

Menurut BSSN, Indonesia masuk dalam 10 besar negara yang menghadapi anomali serangan siber tertinggi—setingkat dengan Amerika Serikat dan Jerman. Data dari CNBC Indonesia menyebut lebih dari 75% penduduk Indonesia telah terhubung ke internet, dan sekitar setengahnya adalah pengguna aktif harian dengan rata-rata waktu daring sekitar 7 jam.

Sementara itu, laporan Kaspersky untuk tahun 2024 menunjukkan bahwa Indonesia menghadapi 36 juta insiden ancaman siber lokal, walau angka ini menurun dari 2023. Data ini mencerminkan lonjakan risiko di tengah meningkatnya penetrasi internet dan transaksi digital di Tanah Air.

Menjaga Inovasi Tanpa Mengorbankan Keamanan

Indah Iramadhini menegaskan bahwa percepatan inovasi digital harus berjalan seiring dengan penguatan tata kelola teknologi informasi dan sistem ketahanan siber. “Kita melihat bahwa perlu adanya dorongan untuk akselerasi inovasi digital. Tapi, di sisi lain kita harus memperkuat tata kelola teknologi informasi dan juga memperkuat ketahanan siber,” kata Indah. “Jadi kedua ini harus balance, tantangan utama yang kami hadapi saat ini.”

Dalam praktiknya, bank dan penyedia layanan keuangan didorong untuk memperketat proses autentikasi dan verifikasi, meningkatkan kewaspadaan terhadap phishing atau link berbahaya yang menargetkan nasabah mobile banking, serta memperkuat sistem perlindungan data dan integritas sistem back-end.

Namun, para pengamat memperingatkan bahwa tanpa upaya kolektif—termasuk edukasi nasabah, audit reguler, dan kolaborasi lintas lembaga keamanan—risiko kejahatan siber bisa menjebak digitalisasi keuangan menjadi “bencana” bagi konsumen dan reputasi institusi keuangan. (PUR)

Digionary:

● Anomali Siber: Perilaku atau pola lalu lintas data yang tidak biasa, yang dapat menandakan serangan atau gangguan keamanan siber.
● Darknet: Bagian internet yang tidak dapat diakses melalui browser biasa dan sering digunakan untuk transaksi ilegal, termasuk jual beli data curian.
● Global Risk Report: Laporan tahunan yang diterbitkan oleh World Economic Forum, yang mengkaji dan memeringkat risiko global, termasuk siber.
● Kaspersky: Perusahaan keamanan siber global yang menyediakan data dan analisis tentang ancaman malware dan aktivitas kejahatan digital.
● Ransomware: Jenis perangkat lunak berbahaya yang mengunci data korban dan meminta tebusan agar data tersebut bisa diakses kembali.
● Serangan Siber: Aksi penyerangan terhadap sistem komputer atau jaringan dengan tujuan pencurian data, gangguan layanan, atau kerusakan sistem.

#OJK #MobileBanking #PenipuanDigital #KejahatanSiber #CyberSecurity #Fintech #LayananKeuanganDigital #Phishing #Ransomware #DataBreach #Darknet #InovasiDigital #TataKelolaTI #PerlindunganData #IndonesiaDigital #BSSN #Kaspersky #SeranganSiber #KeamananPerbankan #TransformasiKeuangan

Comments are closed.