Bank BNI siap lakukan stock split, RUPSLB akan digelar bulan depan

- 29 Agustus 2023 - 16:31
SALAH bank plat merah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) berhasil mempertahankan target pertumbuhan kredit pada 2022 mencapai 7 persen hingga 10 persen, setelah pada kuartal I/2022 berhasil mencetak kenaikan kredit sebesar 5,8 persen.

digitalbank.id – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) berniat membagi sahamnya dengan rasio 1:2. Untuk mendapatkan persetujuan pemegang saham pada tahap stock split, BNI juga akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada bulan berikutnya.

Manajemen BNI telah mengirimkan pemberitahuan RUPSLB kepada pemegang saham berdasarkan informasi yang telah diungkapkan. Sekretaris Perusahaan BNI Okki Rushartomo pada Selasa (29/8/2023) mengatakan, pihaknya telah memanggil pemegang saham untuk menghadiri RUPSLB 2023.

Pada tanggal 19 September 2023 pukul 14.00 WIB akan diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa BNI di Ballroom Menara BNI lantai enam jantung kota Jakarta. RUPSLB memuat berbagai mata acara.

BACA JUGA: Bank BNI yakin bisnis modelnya kuat menghadapi risiko berat di pasar global

Ada sejumlah mata acara dalam RUPSLB tersebut. Pertama persetujuan atas stock split dan perubahan pasal 4 anggaran dasar perseroan tentang permodalan. Mata acara kedua adalah perubahan susunan pengurus perseroan. Sebagaimana diketahui, BNI berencana melakukan stock split saham dengan rasio 1:2, yang berarti setiap satu saham lama akan menjadi dua saham baru.

Mengacu pada prospektusnya, manajemen BBNI menjelaskan tujuan melaksanakan stock split untuk meningkatkan permintaan atas saham perseroan dengan memperluas basis investor. Kemudian, stock split juga akan menyebabkan harga saham BBNI menjadi terjangkau bagi investor perorangan atau investor ritel.

BACA JUGA: BNI Multifinance dapat suntikan modal Rp400 miliar, ini alokasinya…

Dengan demikian, aksi korporasi ini akan meningkatkan jumlah investor yang dapat melakukan transaksi atas saham BBNI. Sebagai informasi per akhir Juli 2023, komposisi pemegang saham BBNI adalah 60,0 persen dikuasai pemerintah Negara Republik Indonesia, sebanyak 26,1 persen digengam investor institusi asing, 9,1 persen dikantongi oleh investor institusi domestik, dan 4,8 persen dikempit investor ritel.

Manajemen BNI menilai jumlah lembar saham perseroan setelah stock split akan bertambah dan meningkatkan likuiditas perdagangan saham BBNI sehingga perdagangan saham perseroan di bursa efek akan lebih aktif. Berdasarkan klasifikasi saham, jumlah modal dasar BBNI akan bertambah dari 35.502.504.527 saham, menjadi 69.005.009.054 saham. Kemudian, nilai nominal saham BBNI setelah stock split akan menjadi Rp3.750, dari sebelumnya Rp7.500.  ■

Comments are closed.