Bank Neo perkuat modal dengan right issue dan private placement

- 2 Juli 2023 - 14:33
PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) atau BNC masih mencatatkan rugi Rp611,4 miliar sepanjang semester I-2022. Namun, kerugian tersebut secara konsisten mengalami tren penurunan setiap bulannya.

digitalbank.id – DALAM rangka memperkuat modal, PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) berencana melakukan Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue, sekaligus Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD)  atau dikenal dengan private placement.

Di dalam keterbukaan informasinya (30/6), tujuan dari aksi korporasi tersebut adalah memperkuat struktur permodalan dalam rangka pengembangan usaha perusahaan. Rencananya, kedua aksi tersebut akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 8 Agustus 2023.

“Akan digunakan untuk meningkatkan modal inti Perseroan dan juga meningkatkan modal kerja dalam rangka pengembangan usaha Perseroan,” tulis manajemen.

Untuk rights issue, BNC bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya lima miliar lembar saham baru saham baru atas nama dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham. Itu berarti, nilai yang bisa didapatkan mencapai Rp 500 miliar.

Sementara itu, untuk private placement, perusahaan sebanyak-banyaknya akan menerbitkan 1.2 miliar lembar saham atau 10,00% dari modal ditempatkan dan disetor. Aksi ini dapat dilaksanakan sekaligus atau bertahap dalam jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak disetujui oleh RUPSLB.

“Penyetoran PMTHMETD ini dilakukan dalam bentuk uang,” tulis manajemen.

Sementara itu, manajemen juga menyebutkan saham baru perseroan akan dikeluarkan kepada satu atau beberapa investor yang bermaksud memiliki Saham Baru Perseroan, yang pada tanggal diterbitkannya Keterbukaan Informasi belum ditentukan pihak-pihaknya.

Sebagai informasi, PT Akulaku Silvrr Indonesia  saat ini menjadi pemegang saham pengendali dengan mengantongi 27,32% saham dari BNC. Jika Akulaku tak mengambil bagian dalam private placement, maka jumlah sahamnya akan terdilusi menjadi 24,84%.

Berdasarkan laporan keuangan, BNC telah mencatatkan rasio kecukupan modal (CAR) 34,8% pada kuartal I/2023. Pada periode yang sama, modal inti BNC telah mencapai Rp3,5 triliun. ■