Terobosan BTN Ubah Sampah Jadi Keringanan Cicilan Rumah Mendapat Apresiasi Ratu Máxima

- 27 November 2025 - 13:59

Ratu Belanda Máxima memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi BTN yang memungkinkan nasabah meringankan cicilan KPR dengan menukarkan sampah rumah tangga sebagai terobosan inklusi keuangan hijau yang menyasar masyarakat berpenghasilan rendah sekaligus berkontribusi pada pengurangan sampah nasional.


Fokus Utama:

■ Inovasi Finansial-Ekologis: Program BTN “Bayar Angsuran-Mu Pakai Sampah-Mu” yang mengkonversi sampah rumah tangga menjadi pengurang cicilan KPR hingga 10-15% per bulan.
■ Dukungan Global dan Visi Jangka Panjang: Apresiasi dari UNSGSA PBB dan roadmap BTN menuju 150.000 unit rumah rendah emisi pada 2029.
■ Pendekatan Holistik: Kombinasi antara akses pembiayaan, literasi keuangan, dan kesehatan finansial nasabah pascakredit.


BTN program sampah tukar cicilan KPR diapresiasi Ratu Máxima.Baca cara nasabah ringankan angsuran 10-15% sekaligus dukung ekonomi hijau.

Sebuah terobosan sederhana namun berdampak luas dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil menyita perhatian dunia. Program “Bayar Angsuran-Mu Pakai Sampah-Mu”, yang memungkinkan nasabah meringankan cicilan KPR dengan menukarkan sampah rumah tangga, mendapat apresiasi tinggi dari Ratu Belanda Máxima dalam kapasitasnya sebagai Advokat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Keuangan Inklusif (UNSGSA).

Apresiasi tersebut disampaikan langsung saat Ratu Máxima meninjau kawasan hunian BTN di Perumahan Gran Harmoni, Cibitung, Bekasi, Rabu (26/11). Dalam kunjungannya, beliau menyaksikan bagaimana inisiatif ini tidak hanya meringankan beban ekonomi keluarga berpenghasilan rendah, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi lingkungan.

“Program ‘Bayar Angsuran-Mu Pakai Sampah-Mu’ merupakan contoh nyata bagaimana inovasi sederhana dapat memberi dampak besar bagi kehidupan masyarakat,” ujar Ratu Máxima.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan mekanisme program yang telah berjalan di beberapa lokasi ini. Sampah yang dikumpulkan dan dipilah nasabah—khususnya jenis yang memiliki nilai ekonomi—ditukarkan melalui Rekosistem menjadi saldo tabungan di BTN. Nilai ini kemudian dikonversi untuk mengurangi cicilan KPR.

“Dari sisi ESG, ini tahun kedua kita sangat aktif mendorong project ESG di mana sampah rumah tangga dikumpulkan dan dikonversi menjadi rupiah, kemudian masuk ke tabungan untuk mengurangi angsuran yang bisa mencapai 10-15% per bulan,” jelas Nixon. “Jadi, kalau angsurannya sekitar Rp1,1-1,2 juta per bulan, nasabah bisa menabung dari sampah rumah tangga sekitar Rp100-200 ribu per bulan.”

Data BTN menunjukkan bahwa keluarga Indonesia rata-rata menghasilkan hingga empat kilogram sampah per hari. “Sampah yang selama ini dianggap beban ternyata punya nilai ekonomi. Semakin rajin memilah, semakin ringan cicilan mereka,” tambah Nixon.

Inovasi ini sejalan dengan visi jangka panjang BTN di bidang pembiayaan berkelanjutan. Bank pelat merah ini menargetkan pembangunan 150.000 unit rumah rendah emisi pada 2029. Saat ini, proyek percontohan telah melibatkan delapan pengembang dengan total 1.317 unit rumah.

“Secara bertahap, akan ada 150.000 rumah dengan 30% porsi penggunaan material eco-friendly yang dibiayai BTN hingga 2029,” tegas Nixon.

Dalam kunjungannya, Ratu Máxima juga menyoroti pentingnya kesehatan keuangan nasabah pascakredit. Berinteraksi dengan debitur seperti Mursidi (penjual bubur) dan Aisyah (tenaga kesehatan), beliau mengamati bahwa akses pembiayaan yang terjangkau harus diiringi dengan kemampuan mengelola keuangan berkelanjutan.

Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo menegaskan, “BTN mendorong para debitur untuk menjaga kemampuan menabung. Mereka harus memiliki dana darurat untuk menghadapi kebutuhan tak terduga.”

Program BTN ini tidak hanya sekadar inisiatif corporate social responsibility, tetapi telah menjadi bagian dari strategi bisnis yang mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) sekaligus menjawab tantangan inklusi keuangan dan pengelolaan sampah nasional secara bersamaan.


Digionary:

● ESG (Environment, Social, and Governance): Kerangka penilaian untuk dampak keberlanjutan dan etika suatu investasi atau perusahaan.
● KPR (Kredit Pemilikan Rumah): Pinjaman jangka panjang dari bank untuk membeli rumah dengan jaminan rumah tersebut.
● MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah): Kelompok masyarakat dengan tingkat pendapatan di bawah rata-rata.
● UNSGSA (United Nations Secretary-General’s Special Advocate for Inclusive Finance): Advokat Khusus Sekjen PBB untuk Keuangan Inklusif.

#BTN #KPR #Sampah #EkonomiHijau #KeuanganInklusif #QueenMáxima #UNSGSA #Sustainability #ESG #PerumahanRakyat #InovasiPerbankan #KPRSubsidi #LingkunganHidup #BTNBerkah #GreenFinance #CicilanRumah #SampahEkonomi #BankBTN #PemberdayaanMasyarakat #SustainableDevelopment

Comments are closed.