Bank Indonesia memperluas jangkauan sistem pembayaran digital nasional QRIS ke China dan Korea Selatan, membuka peluang baru bagi integrasi ekonomi digital lintas negara. Langkah ini menegaskan ambisi Indonesia menjadi pemain utama dalam sistem pembayaran regional, seiring meningkatnya transaksi digital domestik yang menembus Rp1,9 kuadriliun pada kuartal III 2025.
Fokus Utama:
● Ekspansi lintas negara: QRIS akan mulai digunakan di China akhir 2025 dan di Korea Selatan awal 2026.
● Ekosistem digital domestik tumbuh pesat, dengan 58 juta pengguna dan nilai transaksi Rp1,9 kuadriliun.
● Transformasi teknologi pembayaran berlanjut lewat peluncuran QRIS Tap, sistem NFC tanpa pindai untuk transportasi publik.
Bank Indonesia memperluas penggunaan QRIS ke China dan Korea Selatan pada 2025–2026. Ekspansi ini mempertegas posisi Indonesia sebagai kekuatan utama sistem pembayaran digital Asia, seiring pertumbuhan transaksi QRIS yang menembus Rp1,9 kuadriliun.
Sistem pembayaran digital nasional Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) memasuki tahap ekspansi internasional. Setelah sukses di Asia Tenggara, Bank Indonesia (BI) kini menyiapkan penerapan QRIS lintas negara dengan China dan Korea Selatan.
Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengatakan uji coba terbatas atau sandboxing telah dimulai bersama kedua negara mitra tersebut. “Mudah-mudahan akhir tahun ini QRIS sudah bisa digunakan di China, dan awal tahun depan di Korea Selatan,” ujarnya dalam acara FEKDI x IFSE 2025 di Jakarta Convention Center, Jumat (31/10).
Langkah ini memperluas konektivitas QRIS yang sebelumnya telah terhubung dengan Malaysia, Singapura, Thailand, dan Jepang. Namun, di Jepang, transaksi baru berlaku untuk pengguna Indonesia ke luar negeri. BI berharap fase berikutnya memungkinkan wisatawan Jepang juga bertransaksi di Indonesia dengan sistem serupa.
“Orang Indonesia yang ke Jepang sudah bisa memakai QRIS kita dengan scan GP QR. Ini akan diperluas juga untuk inbound, agar turis Jepang bisa memakai QR mereka di Indonesia,” tambah Filianingsih.
Data Bank Indonesia menunjukkan ekosistem QRIS di dalam negeri terus berkembang pesat. Hingga kuartal III 2025, pengguna QRIS mencapai 58 juta, dan 41 juta di antaranya berasal dari pelaku UMKM. Nilai transaksi menembus Rp1,9 kuadriliun, tumbuh lebih dari 20% dibandingkan tahun lalu.
“Ini menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu pasar pembayaran digital terbesar di kawasan,” kata Filianingsih. “Inovasi QRIS antarnegara juga memperluas peran Indonesia di ranah global.”
Tak berhenti pada ekspansi lintas batas, BI juga memperkenalkan fitur baru QRIS Tap—pembayaran nirsentuh berbasis Near Field Communication (NFC)—yang mulai diterapkan di lima moda transportasi Jabodetabek sejak 30 Oktober 2025.
Fitur ini memungkinkan penumpang membayar dengan cukup menempelkan ponsel di gerbang masuk dan keluar stasiun atau halte. Sistem Tap In–Tap Out diterapkan untuk tarif dinamis, sementara model single tap digunakan untuk tarif tetap.
“QRIS yang semula hanya berfokus pada pembayaran berbasis pindai, kini berkembang dengan QRIS Tap berbasis contactless,” ujar Filianingsih. Hingga kini, teknologi tersebut sudah diimplementasikan oleh 16 penyelenggara jasa sistem pembayaran di Indonesia.
Pakar keuangan digital menilai ekspansi QRIS ke China dan Korea Selatan merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan pembayaran Asia. Integrasi lintas negara ini juga mendukung target pemerintah menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi digital Asia Tenggara dengan proyeksi nilai transaksi digital mencapai US$150 miliar pada 2026, menurut riset Google-Temasek-Bain e-Conomy SEA 2025.
Digionary:
● BI (Bank Indonesia): Bank sentral Republik Indonesia yang mengatur kebijakan moneter dan sistem pembayaran nasional.
● QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard): Standar nasional pembayaran digital berbasis kode QR yang diterapkan Bank Indonesia.
● Sandboxing: Proses uji coba terbatas untuk menguji sistem atau teknologi baru sebelum diterapkan secara luas.
● NFC (Near Field Communication): Teknologi nirkabel jarak dekat yang memungkinkan pembayaran tanpa perlu memindai kode QR.
● UMKM: Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; sektor ekonomi rakyat yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
● Contactless: Sistem pembayaran nirsentuh yang dilakukan dengan mendekatkan perangkat tanpa kontak fisik.
● Inbound Transaction: Transaksi yang dilakukan oleh pengguna luar negeri di dalam negeri.
● Outbound Transaction: Transaksi yang dilakukan oleh pengguna domestik di luar negeri.
#QRIS #BankIndonesia #PembayaranDigital #China #KoreaSelatan #EkonomiDigital #UMKM #InklusiKeuangan #Fintech #TransaksiNonTunai #QRISTap #NFC #FEKDI2025 #QRISGlobal #BIUpdate #DigitalTransformation #DigitalPayment #CrossBorderPayment #QRCode #AsiaFinance
