BRI Maksimalkan Dana Pemerintah Rp55 Triliun untuk Kredit Mikro, KUR, dan Pembiayaan Rumah Rakyat

- 30 Oktober 2025 - 14:10

Bank Rakyat Indonesia (BRI) menuntaskan penyerapan dana pemerintah sebesar Rp55 triliun dari total Rp200 triliun Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang dikucurkan Kementerian Keuangan. Dana ini disalurkan untuk memperkuat kredit sektor produktif, mulai dari usaha mikro hingga perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Selain itu, BRI juga menyalurkan KUR Rp130,2 triliun kepada 2,8 juta debitur dan ikut mendukung program nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) serta FLPP.


Fokus Utama:

● BRI Tuntas Serap Dana SAL Rp55 Triliun – Dana pemerintah disalurkan untuk memperkuat pembiayaan produktif, dengan fokus utama pada kredit mikro, korporasi, dan konsumtif.
● Dorong Pertumbuhan UMKM dan Perumahan Rakyat – BRI menyalurkan KUR dan FLPP untuk memperluas akses pembiayaan bagi masyarakat kecil dan MBR di seluruh Indonesia.
● Dukung Program Sosial Pemerintah – Selain pembiayaan ekonomi, BRI juga terlibat dalam program MBG, KDMP, dan penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU).


BRI menyalurkan Rp55 triliun dana pemerintah untuk memperkuat pembiayaan produktif. Dari KUR hingga perumahan rakyat, bank pelat merah ini memainkan peran vital dalam menjaga pertumbuhan ekonomi dan memperluas inklusi keuangan nasional.


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menegaskan komitmennya dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional. Hingga Oktober 2025, bank pelat merah tersebut telah menyerap penuh Rp55 triliun dana pemerintah dari total Rp200 triliun Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang digelontorkan Kementerian Keuangan kepada perbankan BUMN.

Direktur Utama BRI Hery Gunardi menjelaskan, dana tersebut disalurkan sepenuhnya ke sektor-sektor produktif yang menopang ekonomi nasional.

“Dari Rp200 triliun yang dialokasikan oleh pemerintah melalui Kementerian Keuangan, BRI mendapat pagu ataupun alokasi sebesar Rp55 triliun. Jadi, pada tanggal 16 Oktober 2025 yang lalu, dana tersebut telah dialokasikan penuh, sudah disalurkan ya, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembiayaan ke sektor produktif,” ujar Hery dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (30/10).

Secara rinci, penyaluran dana itu tersebar pada berbagai segmen: kredit mikro Rp28,08 triliun, korporasi Rp11,07 triliun, komersial Rp10,13 triliun, dan konsumer Rp6,58 triliun. Fokus utama pembiayaan diarahkan untuk memperluas akses modal usaha rakyat dan memperkuat rantai pasok sektor riil.

Selain dari dana SAL, BRI juga mencatat kinerja impresif dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai Rp130,2 triliun kepada 2,8 juta debitur hingga September 2025. Realisasi ini sudah setara 74,4% dari total pagu nasional Rp175 triliun.

Tak hanya mendorong sektor produktif, BRI turut mendukung berbagai program strategis pemerintah, antara lain Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hingga saat ini, terdapat 3.854 Satuan Penyedia Pangan Gizi (SPPG) yang telah memperoleh pembiayaan dan layanan perbankan BRI dengan total penyaluran Rp104,4 miliar.

“Di sisi pembiayaan, BRI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp104,4 miliar untuk pembangunan dapur MBG di berbagai wilayah Indonesia,” jelas Hery.

Dari sisi pembiayaan perumahan, BRI juga menjadi salah satu penopang Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan pemerintah. Sepanjang tahun ini, BRI telah menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepada lebih dari 97.000 masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan total kredit mencapai Rp13,35 triliun. Sementara total kumulatifnya mencapai Rp15,07 triliun untuk lebih dari 110.000 penerima di seluruh Indonesia.

Tak hanya itu, BRI juga berperan aktif dalam penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp2,25 triliun kepada 3,7 juta penerima dalam empat tahap, serta Bantuan Langsung Tunai Sementara Kesejahteraan Rakyat (BLTS Kesra) guna menjaga daya beli masyarakat.

Langkah-langkah tersebut mempertegas posisi BRI sebagai motor keuangan inklusif nasional, yang tidak hanya mengejar profitabilitas, tetapi juga berperan nyata dalam pemerataan ekonomi.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran kredit sektor produktif nasional pada kuartal III-2025 tumbuh sekitar 8,1% year-on-year, dengan kontribusi besar berasal dari perbankan BUMN seperti BRI dan Mandiri. Kinerja ini menunjukkan efektivitas strategi pemerintah dalam menggerakkan dana publik untuk mempercepat pemulihan ekonomi.

Foto: Antara


Digionary:

● BLTS Kesra — Bantuan Langsung Tunai Sementara Kesejahteraan Rakyat, program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat.
● BSU — Bantuan Subsidi Upah bagi pekerja terdampak kondisi ekonomi.
● FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) — Skema pembiayaan rumah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
● Kemenkeu — Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
● KUR (Kredit Usaha Rakyat) — Program pembiayaan mikro bagi pelaku UMKM dengan bunga rendah.
● MBG (Makan Bergizi Gratis) — Program pemerintah untuk penyediaan makanan sehat bagi anak sekolah.
● MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) — Kelompok masyarakat dengan pendapatan di bawah rata-rata nasional.
● SAL (Saldo Anggaran Lebih) — Dana sisa dari APBN yang dapat digunakan untuk pembiayaan tambahan.
● SPPG — Satuan Penyedia Pangan Gizi, unit pelaksana program MBG.

#BRI #BankRakyatIndonesia #HeryGunardi #KUR #KreditUsahaRakyat #FLPP #MBR #EkonomiNasional #BUMN #Kemenkeu #SaldoAnggaranLebih #SAL #PembiayaanProduktif #Program3JutaRumah #BRILink #UMKM #BSU #BLTSKesra #InklusiKeuangan #EkonomiKerakyatan

Comments are closed.