Citi Indonesia kantongi laba Rp2,5 triliun sepanjang 2023

- 2 April 2024 - 21:34

Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) sepanjang 2023 lalu berhasil mendongkrak laba bersihnya hingga meroket 82% menjadi Rp2,5 triliun dibandingkan perolehan laba di 2022.

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi dalam penjelasan resminya, Rabu (2/4) mengatakan, penopang laba adalah pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) di lini bisnis institutional banking dan pendapatan non-operasional lainnya.

Return on asset (ROA) Citi meningkat menjadi 3,27% dari sebelumnya 2,27%. Sedangkan return on equity (ROE) menjadi 14,14% dari 9,01%. Lalu, liquidity coverage ratio (LCR) dan net stable funding ratio (NSFR) perseroan tetap kuat di 267% dan 126%, di atas ketentuan minimum.

Citi Indonesia juga mencatat modal yang mumpuni dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal (KPMM) sebesar 37,85% di akhir 2023. Angka ini meningkat dari 27,51% pada tahun sebelumnya.

“Tahun 2023 menjadi tahun yang bersejarah dan transformatif bagi Citi Indonesia. Penjualan bisnis consumer banking Citi di Indonesia yang merupakan bagian dari upaya pembaruan strategi Citigroup memungkinkan kami untuk lebih fokus menjadi mitra perbankan terkemuka bagi lembaga-lembaga dengan kebutuhan lintas negara,” katanya.

Menurut dia, komitmen Citi untuk menjalankan manajemen keuangan yang strategis, efisiensi operasional, dan solusi yang berfokus pada nasabah, telah membantu untuk terus memberikan kinerja yang baik di tahun 2023.

“Indonesia tetap menjadi pasar yang penting bagi Citi, dan kedepannya, kami akan terus memanfaatkan jaringan global kami yang luas untuk mendukung sektor keuangan Tanah Air,” tuturnya.

Dalam keterangannya dijelaskan pula pasca penjualan bisnis consumer banking di Indonesia, Citi terus berkomitmen melalui bisnis Perbankan Institusional yang meliputi lini bisnis perbankan korporat, perbankan komersial, markets, treasury and trade solutions dan layanan sekuritas.

Di lini bisnis perbankan korporat, Citi terus menyediakan layanan dan solusi end-to-end kepada para klien perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan, dan sektor publik. Sepanjang tahun 2023, bisnis institutional banking mencatat pertumbuhan pinjaman sebesar 15%, terutama dikontribusi oleh pertumbuhan sektor perantara keuangan.

Tahun lalu, Citi Indonesia juga terlibat dalam beberapa transaksi penting, seperti penerbitan obligasi hijau (green bond) perdana untuk PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) senilai US$400 juta pada Mei 2023; bertindak sebagai Arranger dalam penyediaan kredit hijau perdana senilai US$750 juta untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) pada April 2023; dan penambahan pemberian fasilitas pembiayaan sosial bersama senilai Rp650 miliar (US$41,3 juta) kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Lini bisnis global subsidiaries group juga terus mencatatkan pertumbuhan pendapatan double digit sepanjang tahun 2023 di tengah kondisi pasar yang menantang. Hal tersebut tercapai melalui beragam inisiatif, termasuk koridor Asia-ke-Asia dari klien Asia yang berinvestasi di Indonesia.

Pada Mei 2023, Citi Indonesia menandatangani kesepakatan Program Pembiayaan Distribusi senilai Rp 465 miliar dengan perusahaan pertanian multinasional, PT Syngenta Indonesia. Selanjutnya pada bulan Oktober 2023, Citi Indonesia dan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia telah melakukan penandatanganan kesepakatan Pembiayaan Rantai Pasok Berkelanjutan untuk mendukung agenda keberlanjutan kedua perusahaan.

Lini bisnis commercial bank, kata Batara, membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 25% secara year-on-year. Pertumbuhan tersebut terutama berasal dari klien-klien multinasional dan solusi manajemen kas.

“Pertumbuhan ini menjadi bukti kerangka bisnis yang kuat yang telah dibangun selama bertahun-tahun.”

Dari lini bisnis markets, Citi Indonesia dengan bangga melanjutkan kemitraan strategis dengan Bibit.id, aplikasi investasi digital terkemuka di Indonesia, untuk tingkatkan partisipasi masyarakat di pasar modal. Melalui kemitraan ini, kedua pihak menunjukkan komitmennya dalam upaya percepatan agenda inklusi keuangan Pemerintah Indonesia, dengan menyediakan produk investasi berkualitas kepada seluruh investor ritel dan institusi.

Bisnis treasury and trade solutions (TTS) kami juga mencatat pertumbuhan yang signifikan di tahun 2023. Volume transaksi yang mendukung aktivitas operasional klien terus meningkat, baik untuk mata uang lokal maupun asing, didukung oleh pertumbuhan per tahun yang stabil dari simpanan pihak ketiga sebesar 5%.

Citi Indonesia juga menjadi salah satu bank pertama yang ditunjuk oleh Bank Indonesia untuk memfasilitasi Devisa Hasil Ekspor (DHE), serta memfasilitasi transaksi ekspor impor secara end-to-end dan proses cross-selling, terutama bagi nasabah multinasional Citi. Aliran dana DHE dari triwulan ketiga 2023 hingga kuartal IV-2023 telah meningkat sebesar 35%.

Untuk mendukung regulasi baru ini, Citi telah meluncurkan fitur intelligent pooling untuk meningkatkan visibilitas nasabah terhadap posisi kas dan keseluruhan struktur pooling atau pengelompokan dana.

Securities services Citi Indonesia secara konsisten memberikan layanan yang unggul dan menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang konsisten pada tahun 2023. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh klien lokal kami di bisnis Fund Services dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 12% (yoy), serta arus masuk yang stabil di bisnis Bank Kustodian dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 3% (yoy). ■

Comments are closed.