Didukung ‘Guard Rail’ Ketat, Singapura Pacu Keunggulan Finansial dengan AI

- 10 Oktober 2025 - 11:39

Menteri Josephine Teo menegaskan Artificial Intelligence(AI) adalah kunci mempertahankan status Singapura sebagai pusat keuangan global. Strategi ini didukung dua pilar: mendorong inovasi AI di sektor finansial, seperti yang ditunjukkan UBS, seraya memperkuat “guard rail” atau pengaturan governance untuk mengatasi risiko seperti bias dan kesalahan sistem.


Fokus Utama:

1. AI sebagai pengungkit daya saing pusat keuangan Singapura dalam melayani pertumbuhan regional.
2. Keseimbangan antara inovasi dan mitigasi risiko melalui kerangka governance seperti Project Moonshot dan Model Governance Framework.
3. Peran krusial talenta hybrid yang memahami proses bisnis dan teknologi AI dalam mendorong adopsi yang efektif.


Jelajahi strategi Singapura jadikan AI motor utama hub finansialnya. Dari inovasi di UBS hingga guard rail ketat untuk atasi risiko bias dan keamanan.


Dalam peta persaingan global, Singapura tak mau hanya menjadi pengikut. Negeri kota ini secara agresif memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) untuk mempertajam daya saingnya sebagai hub keuangan terdepan, terutama dalam membidik peluang dari pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Tenggara yang pesat. Namun, langkah itu tidak dilakukan dengan gegabah.

“AI akan menjadi kunci untuk memperkuat keunggulan kompetitif Singapura sebagai pusat keuangan terkemuka,” tegas Menteri Pengembangan Digital dan Informasi, Josephine Teo, dalam sebuah jumpa pers di sela kunjungannya ke kantor UBS, Senin (6/10) seperti dikutip dari laman The Straits Times. Pernyataan ini sekaligus menjadi kompas resmi pemerintah dalam menghadapi revolusi teknologi ini.

Namun, di balik optimisme itu, Teo dengan lugas mengingatkan adanya sisi gelap yang harus diwaspadai. Risiko itu, ujarnya, bisa datang dalam bentuk kesalahan rekomendasi bisnis yang berpotensi merugikan, atau asesmen AI yang bias yang berujung pada praktik diskriminatif. “Apa yang telah kami lakukan di Singapura adalah membuat perusahaan lebih sadar akan risiko-risiko ini sejak awal,” jelasnya.

Kesadaran itu diwujudkan dengan membangun “guard rail” atau pagar pengaman yang terus disempurnakan. Dua inisiatif utamanya adalah Project Moonshot, yang diluncurkan pada 2024, dan Model Governance Framework for Generative AI. Project Moonshot, dikembangkan oleh AI Verify Foundation dan Infocomm Media Development Authority (IMDA), berfungsi seperti ‘tester’ untuk menguji apakah aplikasi AI dapat dimanipulasi untuk menghasilkan konten yang tidak semestinya. Sementara kerangka governance memastikan transparansi dalam pembuatan konten AI.

Komitmen ini bukan isapan jempol. Dalam kunjungannya ke “AI and Transformation Factory” milik UBS—yang diluncurkan November 2024 dan mempekerjakan 150 staf ahli—Teo menyaksikan langsung bagaimana teori diterapkan. Salah satu produk yang dikembangkan adalah alat berbasis AI yang memangkas proses “Know-Your-Client” (KYC) yang biasanya memakan waktu dua minggu.

“Saya dulu bekerja di operasi UBS, dan pernah menjadi bagian dari proses KYC itu,” kisah Ruth Hong, Product Owner di UBS yang kini memimpin desain inisiatif AI tersebut. “Sekarang, saya punya kesempatan untuk keluar dan memanfaatkan pengalaman kami, dan mewujudkannya untuk efisiensi.”

Pengalaman Hong menyentuh poin kritis yang ditekankan Teo: kunci sukses bukan hanya pada ahli data murni, tetapi pada talenta yang memahami proses bisnis dan melek AI. “Mereka tahu apa titik sakitnya, peluang untuk perbaikan, dan mereka memperoleh cukup keterampilan dan pengetahuan AI untuk menerapkannya pada aktivitas sehari-hari,” ujar Teo.

Ekosistem AI Singapura memang tengah berkobar. Lebih dari 50 Centres of Excellence (CoE) AI telah berdiri, dengan lebih dari 30 lembaga keuangan memiliki tim AI dedicated. Pusat-pusat inovasi ini tidak hanya untuk pasar lokal, tetapi juga mengembangkan solusi yang diterapkan dalam operasi global mereka. “Kami melihat ini sebagai cara yang sangat baik untuk memamerkan kemampuan di sini, dan juga mempromosikan pengembangan berkelanjutan dari ekosistem AI di Singapura,” pungkas Teo, menutup pernyataannya dengan keyakinan penuh.

Foto: The Straits Times


Digionary:

● AI (Artificial Intelligence): Kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang dapat diatur dalam konteks ilmiah.
●Bias AI: Kecenderungan sistem AI menghasilkan output yang tidak adil atau merugikan kelompok tertentu akibat data pelatihan yang tidak representatif.
●Centre of Excellence (Pusat Unggulan): Tim atau departemen khusus dalam perusahaan yang berfokus pada pengembangan dan penerapan keahlian di bidang tertentu, seperti AI.
●Generative AI: Kategori AI yang mampu menghasilkan konten baru (seperti teks, gambar, audio) berdasarkan pola yang dipelajari dari data yang ada.
●Governance (Tata Kelola): Kerangka kerja, kebijakan, dan proses untuk memastikan penggunaan teknologi yang bertanggung jawab, etis, dan sesuai regulasi.
●Know-Your-Client (KYC): Proses verifikasi identitas dan profil risiko klien yang wajib dilakukan oleh institusi keuangan.
●Project Moonshot: Inisiatif di Singapura yang memungkinkan pengembang aplikasi mengatasi tantangan keamanan pada model bahasa besar (Large Language Models).


#AI#Singapura #Fintech #HubFinansial #JosephineTeo #UBS #Inovasi #Teknologi #Governance #RiskManagement #ProjectMoonshot #GenerativeAI #BiasAI #CentreOfExcellence #DigitalEkonomi #Asia #AIStrategy #Regulasi #Talenta #RevolusiDigital

Comments are closed.