Panin Bank bukukan laba Rp3 triliun sepanjang 2023

- 24 Februari 2024 - 17:10

Ditopang pertumbuhan kredit sebesar 8,40% atau mencapai Rp148,50 triliun, PT Bank Panin Tbk (PNBN) atau Panin Bank berhasil mencetak laba bersih setelah pajak (NPAT) konsolidasi sebesar Rp3,01 triliun pada 2023.

Presiden Direktur Panin Bank Herwidayatmo mengatakan, pertumbuhan kredit Panin Bank tahun 2023 dan tahun 2024 akan lebih difokuskan pada segmen ritel dan komersial.

“Kredit segmen ini akan terus ditingkatkan dari posisi saat ini sebesar 53,94%,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/2).

Menurut dia, pertumbuhan kredit Panin Bank sebagian besar pada segmen ritel terutama KPR dengan pertumbuhan mencapai 14,78%, serta segmen komersial dengan pertumbuhan 11,76%.

Pada tahun lalu Panin Bank mencetak laba bersih setelah pajak (NPAT) konsolidasi tercatat sebesar Rp3,01 triliun. Pada 2023 Panin Bank meningkatkan pencadangan untuk mengantisipasi penurunan kualitas portfolio kredit khususnya kredit kepada BUMN, dengan membukukan biaya cadangan sebesar Rp2,77 triliun.

Sementara posisi likuiditas emiten berkode saham PNBN tersebut terjaga dengan baik yang tercermin pada peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 2,38% menjadi sebesar Rp 145,22 triliun. Tabungan meningkat 5,48% yang kini tercatat sebesar Rp 53,76 triliun, sehingga rasio CASA (dana murah) PNBN mencapai 45,29%, dengan posisi loan to deposit ratio (LDR) 97,51%.

Permodalan PNBN terus ditingkatkan dan telah mencapai Rp 49,70 triliun dengan capital adequacy ratio (CAR) juga terjaga dengan kuat sebesar 32,40%, meningkat dibanding pada periode yang sama tahun lalu yaitu 30,07%.

Kualitas kredit yang diberikan berhasil dikelola dengan baik oleh Panin Bank melalui penerapan prosedur penilaian risiko yang sangat hati-hati dan teliti, serta mendorong pemulihan kredit yang direstrukturisasi menjadi normal kembali.

“Dengan upaya tersebut non-performing loan (NPL) dapat diperbaiki di level yang aman. Rasio NPL gross turun ke level 3,09% dari posisi tahun sebelumnya sebesar 3,53%, sedangkan NPL net berhasil diturunkan menjadi 0,57% dibanding tahun 2022 sebesar 0,92%,” katanya. ■

Comments are closed.