Potensi bisnis wealth management cukup besar, DBS Indonesia bidik pertumbuhan di atas 20%

- 4 September 2023 - 18:37
dbs-indonesia

digitalbank.id – PT Bank DBS Indonesia mengungkapkan potensi bisnis wealth management di Indonesia cukup besar. Hal ini juga didorong oleh GDP [gross domestic product] dan growth ekonomi Indonesia yang bagus.

Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung mengatakan GDP dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bagus itu merupakan modal yang cukup untuk terus mengembangkan bisnis wealth management.

“Target [bisnis wealth management] tumbuh di atas 20%, karena menurut kita potensi bisnis wealth management di Indonesia cukup besar. Hal ini juga didorong oleh GDP dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bagus. Itu menjadi modal besar,” ujarnya di Jakarta, Senin (4/9).

Baca juga: DBS Bank luncurkan DBS Betterworld di SandBox, permainan metaverse untuk mengatasi limbah makanan global

Menurut dia, DBS Indonesia pada pertengahan tahun ini atau Juni 2023, AUM Bank DBS Indonesia tumbuh 17 persen secara tahunan (year on year/yoy). Nasabah yang menempatkan dananya di bisnis wealth management Bank DBS Indonesia banyak berinvestasi di obligasi, terutama obligasi pemerintah. Selain itu, nasabah banyak berinvestasi di reksadana.

Sejumlah strategi

Lebih lanjut dia mengatakan untuk menggenjot pemenuhan target pertumbuhan bisnis wealth management itu, Bank DBS Indonesia menyiapkan sejumlah strategi, yakni dengan terus menyempurnakan fitur penting untuk kanal digital. Selain itu, DBS Indonesia juga akan memperkuat hubungan antara relationship manager dengan nasabah yang bermuara pada kepercayaan nasabah.

“Di era sekarang ini digitalisasi menjadi cara ampuh meraup potensi nasabah. Kapabilitas digital untuk bisnis wealth management pun terus dikembangkan,” tuturnya.

Baca juga: DBS dan Manulife luncurkan produk asuransi dengan fitur warisan MiWISE, apa keunggulannya?

Sementara itu, Head of Segmentation and Liabilities Bank DBS Indonesia Natalina Syabana mengatakan bank memiliki platform Digibank yang bisa memberikan layanan wealth management kepada nasabahnya secara lengkap.

“Digibank sudah lengkap, ada investasi reksadana dan obligasi juga. Kita juga kerja sama dengan pihak ketiga memberikan insight objektif kinerja reksadana. Ada juga produk terkait ESG,” katanya.

Baca juga: Sepanjang 2022 Bank DBS Indonesia salurkan Rp1 triliun untuk pembiayaan berkelanjutan

Sementara, dalam memperkuat hubungan antara relationship manager DBS dengan nasabahnya, terdapat sejumlah inisiatif yang dilakukan bank. Komunikasi nasabah sudah terpersonalisasi. Relationship manager di DBS pun sudah dilengkapi dengan sejumlah perangkat informasi terkait investasi. Hal ini dimaksudkan agar diskusi dengan nasabah semakin relevan dan deep.

“DBS melihat bank itu penting membantu relationship dan memberikan insight kepada nasabah,” tandas Natalina. ■