Kredit ke segmen konsumsi terus meningkat, indikator pemulihan ekonomi?

Share post:

digitalbank.id – KREDIT konsumsi belakangan terus bertumbuh yang mencerminkan indikasi membaiknya ekonomi. Hal ini dicermati betul oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang menilai bahwa penyaluran kredit ke segmen konsumsi terus mengalami perbaikan, seiring membaiknya daya beli dan pertumbuhan ekonomi. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha menyatakan kredit ini naik 9,33% yoy menjadi Rp 94,3 triliun per April 2022.

“Kami optimis sejalan dengan tren yang terus membaik serta ditopang oleh sederet kebijakan Pemerintah dan regulator, pertumbuhan kredit konsumer dapat lebih baik dibandingkan realisasi tahun lalu,” ujarnya.

Begitu pula yang dirasakan bank pembangunan daerah. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank Bjb) misalnya, menyatakan secara keseluruhan, kredit mampu tumbuh 9,6% yoy per April 2022. Direktur Utama Bank Bjb Yuddy Renaldi menyebut kredit korporasi merupakan segmen dengan permintaan yang paling tinggi saat ini.

“Karena dengan banyaknya sindikasi dan kebutuhan modal kerja utamanya dari sisi supply. Sedangkan dari sisi demand, konsumsi masyarakat yang sudah terlihat bertumbuh permintaannya ada pada segmen KPR, dimana sampai dengan April 2022 telah tumbuh di atas 16% yoy,” paparnya.

Ia melihat kredit konsumsi akan terus bertumbuh dengan peningkatan permintaan secara gradual. Seiring dengan meningkatnya keyakinan masyarakat untuk melakukan konsumsi.

“Di tahun ini sendiri kami memproyeksikan pertumbuhan kredit secara total pada level 9-10%,” paparnya.

Begitu pun dengan pembiayaan konsumer pada bank syariah. PT Bank Syariah Indonesia Tbk telah menyalurkan pembiayaan konsumer sebesar Rp 15 triliun. Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menyebut dengan kinerja itu portofolio pembiayaan konsumer naik 20% yot mencapai Rp 91 triliun per April 2022.

“Dimana semua produk pembiayaan konsumer BSI mengalami pertumbuhan. Alhamdulillah berdasarkan realisasi per April 2022 tersebut, kami optimis dapat melampaui target RBB pembiayaan konsumer kami sebesar Rp 98 triliun,” ucap Anton.

Guna mencapainya, BSI berfokus pada pembiayaan yang memiliki resilience yang terbukti mampu memberikan hasil optimal serta kualitas pembiayaan yang baik. Juga membuat program-program untuk nasabah seperti BSI Griya Simuda, BSI Griya Mabrur, BSI Pra Pensiun, BSI Mitraguna Isi Rumah dan Pembiayaan BSI Oto dengan price khusus.

“Adapun segmen nasabah yang disasar yakni profil nasabah yang memiliki kualitas baik dari sisi pendapatan sebagai fix income seperti pegawai instansi pemerintah dan swasta serta mempercepat layanan kami dengan digitalisasi proses pembiayaan,” jelasnya.

Lanjutnya, BSI juga akan memperkuat kinerja perusahaan melalui 9 segmen utama pengembangan ekosistem Islam.
Mulai dari optimalisasi ekosistem masjid, haji dan umroh, ZISWAF, lembaga pendidikan berbasis islam, industri fesyen dan e-commerce, industri makanan dan minuman, kesehatan, ekspor impor, hingga wisata halal.(SAF)

 

 

Related articles

Bank Indonesia ungkap transaksi QRIS per Agustus 2023 capai Rp18,33 triliun

digitalbank.id - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan pada Agustus 2023, nilai transaksi uang elektronik (UE) mencapai Rp38,51 triliun atau...

Bank Mandiri Taspen kolaborasi dengan Bukalapak pacu digitalisasi UMKM

digitalbank.id - PT Bank Mandiri Taspen melakukan kolaborasi dengan Bukalapak untuk lebih memacu UMKM menuju digitalisasi. Direktur Business Bank...

Bank BTN pasarkan produk UMKM di ajang China ASEAN Expo 2023

digitalbank.id - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. memfasilitasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan perseroan menjual...

Hai gaesss, Bank BTN tawarkan KPR bagi Gen Z yang mau punya rumah

digitalbank.id - Kabar baik bagi para Generasi Z kelahiran 1997 hingga 2002. Generasi yang akrab disapa Gen Z...