Kantongi laba Rp14,23 miliar di kuartal I-2024, Bank Neo Commerce fokus menjaga kualitas kredit

- 21 Mei 2024 - 19:34

PT Bank Neo Commerce Tbk. mengungkapkan optimismenya terhadap perekonomian Indonesia yang diyakini akan terus tumbuh.

Direktur Bisnis Bank Neo Commerce Aditya Windarwo mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan peluang bagi BNC untuk terus ekspansi menyalurkan kreditnya.

“Di saat bersamaan BNC terus menjaga kualitas kredit yang disalurkan dengan lebih selektif dala penyaluran kredit dan memperluas penyaluran kredit ke berbagai segmen nasabah, mulai dari individu, UMKM, dan korporasi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (21/5).

PT Bank Neo Commerce Tbk., hari ini juga mengumumkan laporan keuangan per 31 Maret 2024 yang telah ditinjau oleh auditor dari Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja, member firm Ernst & Young Limited.

Dalam laporan keuangan itu total lredit yang disalurkan Bank Neo Commerce pada 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp9,40 triliun, menurun 13,87% dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp10,91 triliun.

Apabila dilihat secara bulanan, kredit yang disalurkan BNC pada akhir Februari 2024 dan akhir Januari 2024 masing-masing sebesar Rp9,76 triliun dan Rp10,14 triliun.

Tren ini akan berlanjut untuk kredit yang disalurkan di April 2024. BNC senantiasa menjaga kualitas kredit di mana Non-Performing Loan (NPL) neto per 31 Maret 2024 sebesar 1,30%, membaik dari sebelumnya 2,67% pada kuartal I 2023. Hal ini terjadi karena BNC berfokus pada penyaluran kredit yang berkualitas, dengan lebih selektif dalam penyalurannya.

Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) BNC per 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp14,35 triliun dengan CASA rasio 27,60%Terjadi peningkatan pada tabungan sebesar 16,17% dari Rp3,05 triliun pada kuartal I tahun lalu menjadi Rp3,54 triliun pada periode yang sama tahun ini.

Sedangkan deposito mengalami penurunan 3,59% dari Rp10,77 triliun di kuartal I 2023 menjadi Rp10,39 triliun di kuartal I 2024. Sementara jumlah DPK pada akhir Februari 2024 dan akhir Januari 2024 masing-masing sebesar Rp13,84 triliun dan Rp14,62 triliun. Dengan ini BNC bisa segera menggenjot penyaluran kreditnya dan menorehkan kinerja yang positif ke depannya.

Pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) BNC untuk tiga bulan pertama tahun 2024 tercatat sebesar Rp773,27 miliar. Pendapatan bunga bersih BNC untuk periode hingga April 2024 akan mencerminkan tren penyaluran kredit di periode tersebut.

“Namun kami yakin keadaan ini akan segera berbalik karena penyaluran kredit akan tumbuh tinggi dengan kualitas yang terjaga baik,” ungkap Aditya.

Lebih lanjut dia mengatakan, dalam upayanya meningkatkan perbaikan kinerja, BNC melakukan berbagai efisiensi dalam operasional perbankannya. Upaya ini diinisiasi sejak awal tahun 2023 dan berlanjut hingga kini.

“Namun kami yakin keadaan ini akan segera berbalik karena penyaluran kredit akan tumbuh tinggi dengan kualitas yang terjaga baik,” ungkap Aditya.

Berbagai upaya tersebut meliputi menerapkan kegiatan promosi yang lebih tepat sasaran, berfokus pada peningkatan layanan dengan produk dan fitur yang lengkap, meningkatkan kualitas kredit, meningkatkan risk awareness dan manajemen risiko yang lebih baik.

“Atas pencapaian ini kami berterima kasih untuk kepercayaan nasabah, dukungan regulator dan pemegang saham serta kerja keras semua Neobankers yang tak lelah dan senantiasa memenuhi semua aturan dan melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam mengelola bank. Kami yakin bisa segera memberikan hasil yang lebih baik lagi,” kata Aditya.

Berbagai langkah efisiensi yang BNC lakukan membuahkan hasil terlihat dari sisi rasio Beban
Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) yang mengalami penurunan sebesar 7,91% menjadi sebesar 98,83% di kuartal 1 2024, dari 106,74% dari periode yang sama di tahun 2023.

Upaya ini membuat BNC berhasil menorehkan laba bersih sebesar Rp14,23 miliar di kuartal I 2024, mencatatkan hasil yang jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yang membukukan kerugian Rp68,40 miliar.

Sedangkan dari sisi total aset mengalami sedikit penurunan dari sebesar Rp19,11 triliun di akhir Maret 2023, menjadi Rp18,91 triliun di Maret 2024.

“Atas pencapaian ini kami berterima kasih untuk kepercayaan nasabah, dukungan regulator dan pemegang saham serta kerja keras semua Neobankers yang tak lelah dan senantiasa memenuhi semua aturan dan melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam mengelola bank. Kami yakin bisa segera memberikan hasil yang lebih baik lagi,” kata Aditya.

Sebagai bank dengan layanan digital terdepan, BNC memiliki keunggulan karena tidak bertumpu pada satu ekosistem tertentu. BNC memiliki fleksibilitas dalam bekerja sama dengan berbagai mitra strategis, yang membuat speed to the market BNC menjadi lebih cepat dan luwes dalam menawarkan layanan dan produk perbankan kepada nasabah, yang mayoritas merupakan kaum muda yang tidak suka dengan hal yang monoton.

“Kami percaya dengan berbagai langkah yang BNC lakukan, dan diawali dengan kinerja di kuartal I 2024 yang mencatatkan pertumbuhan yang baik, pencapaian BNC hingga akhir tahun akan tumbuh semakin baik lagi,” tandas Aditya. ■

Comments are closed.