Klarna, fintech Swedia pionir buy-now-pay-later, mengumumkan rencana meluncurkan stablecoin sendiri, KlarnaUSD, pada 2026. Langkah strategis ini menandai ekspansi agresif perusahaan ke aset digital, memanfaatkan kerangka regulasi yang semakin jelas di AS dan Eropa untuk bersaing di pasar pembayaran global yang semakin panas.
Fokus Utama:
■ Ekspansi Strategis Klarna: Peluncuran stablecoin KlarnaUSD sebagai langkah transformatif dari bisnis inti “buy-now-pay-later” ke ekosistem aset digital.
■ Persaingan di Pasar Stablecoin: Klarna masuk ke arena yang telah diisi rival seperti PayPal dan Stripe, menunjukkan pemanasan persaingan pembayaran digital.
■ Dukungan Lingkungan Regulasi: Keputusan Klarna didorong oleh matangnya teknologi blockchain dan munculnya kerangka regulasi seperti MiCA di Eropa yang memberikan kepastian hukum.
Klarna, rival terkuat PayPal, umumkan peluncuran stablecoin KlarnaUSD pada 2026. Baca strategi fintech Swedia ini kuasai pasar pembayaran digital global yang semakin kompetitif.
Perlombaan di lanskap pembayaran digital semakin sengit. Klarna, raksasa fintech asal Swedia yang terkenal dengan layanan “buy-now-pay-later” (BNPL), secara resmi mengumumkan rencana untuk meluncurkan stablecoin sendiri. Mata uang digital yang dinamai KlarnaUSD ini diproyeksikan menjadi uang kripto yang nilainya dipatok penuh dengan dolar AS, menandai babak baru persaingan dalam industri aset digital.
Pengumuman yang dibuat pada Selasa (25/11) ini menjadikan Klarna sebagai pemain pembayaran terkini yang terjun ke gelanggang stablecoin, mengikuti jejak rival-rival besarnya seperti PayPal dan Stripe. Perusahaan menyatakan bahwa token mereka, yang saat ini masih dalam fase pengujian dan ditargetkan meluncur di mainnet pada 2026, dirancang untuk transaksi sehari-hari dan lintas batas.
“Kripto akhirnya mencapai tahap di mana ia menjadi cepat, murah, aman, dan dibangun untuk skalabilitas. Ini adalah awal dari kehadiran Klarna di dunia kripto,” ujar CEO Sebastian Siemiatkowski, yang sebelumnya dikenal sebagai skeptikus kripto, dalam sebuah pernyataan resmi. Pernyataan ini mencerminkan pergeseran strategis perusahaan dalam merespons matangnya infrastruktur teknologi blockchain.
Langkah Klarna ini bukan terjadi dalam ruang hampa. Di Eropa, regulasi Markets in Crypto-Assets (MiCA) telah mulai berlaku, menawarkan kepastian hukum bagi penerbit stablecoin. Sementara di Amerika Serikat, undang-undang seperti Generating National Economic Interest and Ultimate Stability (GENIUS) Act juga sedang digodok. Kerangka regulasi ini dinilai akan menguntungkan perusahaan seperti Klarna yang beroperasi dengan pendekatan yang lebih teratur.
KlarnaUSD akan berjalan di atas jaringan Tempo, blockchain yang dikembangkan oleh Stripe dan Paradigm yang fokus pada pembayaran. Dengan basis pengguna terbesarnya di AS, Klarna berambisi menawarkan alternatif yang lebih cepat dan murah dibandingkan sistem perbankan konvensional. Langkah ini juga mengikuti kinerja kuartalan perusahaan yang melampaui ekspektasi analis, pasca penawaran umum perdana yang sukses September lalu.
Dengan masuknya Klarna, perang stablecoin di antara raksasa fintech tradisional diprediksi akan semakin memanas, membawa pertarungan pembayaran digital ke dimensi yang sama sekali baru.
Digionary:
● Blockchain: Teknologi ledger terdistribusi yang mencatat transaksi dalam blok-blok yang saling terhubung dan aman.
● Buy-Now-Pay-Later (BNPL): Layanan pembayaran tertunda yang memungkinkan konsumen membeli produk dan membayarnya dalam angsuran, seringkali tanpa bunga.
● Fintech: Perusahaan yang menggabungkan layanan keuangan dengan teknologi untuk menawarkan solusi yang lebih efisien dan mudah diakses.
● Stablecoin: Jenis cryptocurrency yang nilainya dipatok pada aset stabil, seperti mata uang fiat (contohnya dolar AS) atau emas, untuk meminimalkan volatilitas.
● Mainnet: Jaringan blockchain utama yang sudah beroperasi penuh dan digunakan untuk transaksi riil, berbeda dengan jaringan percobaan (testnet).
#Klarna#Stablecoin #KlarnaUSD #Fintech #Cryptocurrency #Blockchain #PayPal #Stripe #BNPL #PembayaranDigital #MiCA #FintechNews #EkonomiDigital #AsetDigital #Banking #CryptoNews #RevolusiFinansial #TeknologiFinansial #InvestasiDigital #TransaksiGlobal
