Bank Sentral Singapura (MAS) akan memulai uji coba penerbitan tokenized bills pada 2025 dan menyiapkan regulasi khusus stablecoin, mempercepat pembangunan ekosistem keuangan terdigitalisasi. Inisiatif ini diperkuat kolaborasi dengan Bank of England, Bank of Thailand, dan Deutsche Bundesbank untuk pengembangan transaksi lintas batas berbasis digital asset.
Fokus Utama:
■ Regulasi Stablecoin dan Uji Coba Tokenisasi: MAS menyiapkan draft undang-undang stablecoin dengan fokus pada cadangan yang sound dan keandalan penebusan, serta uji coba tokenized MAS bills menggunakan CBDC.
■ Kematangan Infrastruktur Digital Domestik: Tiga bank besar Singapura (DBS, OCBC, UOB) telah berhasil melakukan transaksi lending antarbank menggunakan wholesale CBDC, menandakan kematangan infrastruktur digital.
■ Ekspansi Kolaborasi Lintas Batas: MAS menjalin kemitraan dengan Bank of England, Bank of Thailand, dan Deutsche Bundesbank untuk eksperimen transaksi forex real-time dan penyelesaian digital asset lintas yurisdiksi.
Bank Sentral Singapura uji coba tokenized bills 2025 & siapkan regulasi stablecoin. Kolaborasi dengan Bank of England dan Bundesbank untuk transaksi lintas batas. Baca terobosan terbaru!
Dalam sebuah terobosan yang dapat mengubah lanskap keuangan digital Asia, Bank Sentral Singapura (MAS) mengumumkan rencana ambisius untuk menguji coba penerbitan tokenized bills dan menyiapkan regulasi khusus stablecoin pada 2025. Langkah ini menandai percepatan signifikan dalam perjalanan negara kota itu menuju ekosistem keuangan terdigitalisasi yang matang.
“Tokenisasi telah lepas landas. Namun apakah aset-backed token telah mencapai escape velocity? Belum,” ujar Chia Der Jiun, Managing Director MAS, dalam pidato kunci di Singapore FinTech Festival, Kamis (13/11). Pernyataan ini mencerminkan kesadaran bahwa meski perkembangan pesat telah dicapai, perjalanan menuju adopsi massal masih panjang.
Regulasi Stablecoin: Fokus pada Keandalan dan Cadangan
Yang paling ditunggu-tunggu kalangan industri adalah pengaturan formal untuk stablecoin. Chia mengungkapkan bahwa MAS telah mengerjakan detail rezim regulasi stablecoin dan akan menyiapkan draft legislasi.
“Penekanannya pada cadangan yang sound dan keandalan penebusan,” tegasnya. Pendekatan ini mencerminkan pembelajaran MAS dari berbagai gejolak stablecoin global beberapa tahun terakhir, dimana transparansi cadangan dan kemampuan penebusan menjadi isu kritis.
Infrastruktur Digital yang Semakin Matang
Di lini infrastruktur, kemajuan tidak kalah impressive. Tiga raksasa perbankan Singapura—DBS, OCBC, dan UOB—telah berhasil melakukan transaksi pinjaman overnight antarbank menggunakan penerbitan wholesale CBDC Singapura dolar secara live trial.
Pencapaian teknis ini bukan sekadar demonstrasi kemampuan, melainkan bukti bahwa infrastruktur digital Singapura telah mencapai tingkat kematangan yang siap untuk implementasi skala penuh. MAS bahkan akan memperluas uji coba untuk memasukkan tokenized MAS bills yang diselesaikan dengan CBDC.
Ekspansi Jaringan Global
Yang membuat perkembangan ini semakin signifikan adalah dimensi internasionalnya. MAS juga mengumumkan kolaborasi dengan sejumlah bank sentral terkemuka dunia, yakni dengan Bank of England dan Bank of Thailand untuk eksperimen transaksi forex real-time yang cepat, aman, dan interoperable. Selain itu dengan Deutsche Bundesbank untuk kerja sama penyelesaian digital asset lintas batas
Kolaborasi ini dibangun pada inisiatif yang dirancang untuk meningkatkan likuiditas dan efisiensi pasar keuangan melalui tokenisasi aset.
Panduan Regulasi dan Harmonisasi Global
MAS tidak berjalan sendirian. Chia mengumumkan bahwa panduan regulasi untuk produk pasar modal yang di-tokenisasi akan diterbitkan minggu ini. Selain itu, MAS aktif bekerja dengan rekan-rekan internasional untuk menyelaraskan standar dan mendukung adopsi.
“Kami akan mempersiapkan draft legislasi,” tambah Chia tentang regulasi stablecoin, memberikan kepastian bahwa kerangka hukum yang jelas sedang dipersiapkan.
Dengan kombinasi antara uji coba teknis, regulasi yang progresif namun prudent, dan kolaborasi global yang kuat, Singapura semakin mengukuhkan posisinya sebagai hub inovasi keuangan digital yang tidak hanya maju secara teknologi, tetapi juga matang secara regulasi.
Digionary:
· CBDC (Central Bank Digital Currency): Mata uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral.
· Stablecoin: Aset kripto yang nilainya dipatok dengan aset lain seperti mata uang fiat atau komoditas.
· Tokenisasi: Proses mengonversi aset fisik atau finansial menjadi token digital yang dapat diperdagangkan.
· Wholesale CBDC: CBDC yang digunakan untuk transaksi antarbank dan lembaga keuangan.
#MAS #Singapura #Stablecoin #RegulasiCrypto #DigitalAsset #Tokenisasi #CBDC #FintechSingapore #BankSentral #Blockchain #EkosistemCrypto #InovasiKeuangan #DigitalCurrency #FinancialTechnology #MonetaryAuthoritySingapore #CryptoRegulation #FintechFestival #DeFi #DigitalFinance #ASEANFintech
