Reku, salah satu platform investasi kripto dan saham AS, meluncurkan fitur Flexible Leverage 1-25x di produk Crypto Futures. Fitur ini memungkinkan investor menyesuaikan leverage sesuai profil risiko, mulai dari konservatif 1-2x hingga agresif 25x. Langkah ini diambil setelah transaksi Reku Futures tumbuh enam kali lipat sejak Februari 2025. Reku menegaskan posisinya sebagai platform kripto lokal yang inovatif, patuh regulasi, dan berambisi memperkuat ekosistem perdagangan aset digital di Indonesia.
Fokus Utama:
1. Pertumbuhan eksplosif – Transaksi Reku Futures naik enam kali lipat sejak awal 2025.
2. Kontrol risiko fleksibel – Investor kini bisa memilih leverage dari 1x hingga 25x, sesuai profil risiko.
3. Dukungan regulasi – Reku berkomitmen menjaga standar kepatuhan OJK dan CFX, sekaligus memperkuat daya saing exchange kripto lokal.
Reku meluncurkan fitur Flexible Leverage 1-25x di Crypto Futures setelah transaksi naik enam kali lipat pada 2025. Fitur ini memberi fleksibilitas risiko dan memperkuat ekosistem kripto Indonesia.
Pasar kripto di Indonesia kian dinamis. Setelah mencatat lonjakan transaksi enam kali lipat sejak Februari 2025, platform investasi digital Reku memperkenalkan fitur baru: Flexible Leverage 1-25x pada produk Crypto Futures.
Fitur ini memungkinkan trader menyesuaikan strategi dengan risiko masing-masing. Mulai dari konservatif dengan leverage rendah 1-2x untuk menjaga modal, hingga strategi agresif dengan leverage tinggi 25x bagi mereka yang ingin memaksimalkan potensi keuntungan.
“Sejalan dengan komitmen Reku untuk terus mengakomodasi kebutuhan pengguna, banyak di antara mereka yang membutuhkan pengaturan leverage lebih fleksibel. Dengan begitu, pengguna kini bisa memilih tingkat risiko yang paling sesuai dengan profil dan tujuan investasinya,” kata Jesse Choi, Co-CEO Reku.
Sejak awal kehadirannya, Reku Futures hanya menawarkan fixed leverage 25x. Meski populer, banyak pengguna menginginkan kendali yang lebih personal. Melalui fitur baru ini, Reku tidak hanya memberi fleksibilitas, tetapi juga memperkuat sistem manajemen risiko dengan Stop Loss dan Take Profit agar pengguna lebih disiplin dalam mengelola modal.
Robby, Chief Compliance Officer (CCO) Reku, menegaskan langkah ini juga memperkuat posisi Indonesia dalam persaingan global industri kripto. “Reku tetap berkomitmen menyediakan layanan derivatif yang tidak hanya inovatif tetapi juga memenuhi standar regulasi tertinggi. Kami mengapresiasi dukungan regulator, termasuk CFX dan OJK, dalam memperluas cakupan produk investasi kripto di Indonesia,” ujarnya.
Data Kementerian Perdagangan mencatat, nilai transaksi aset kripto di Indonesia mencapai Rp149,5 triliun sepanjang semester I 2025, naik lebih dari 60% dibanding periode sama tahun sebelumnya. Lonjakan ini mencerminkan minat investor domestik terhadap aset digital, meski volatilitas harga global tetap tinggi.
Peluncuran Flexible Leverage menjadi strategi Reku untuk menjaga momentum pertumbuhan sekaligus mengedukasi investor agar tetap bijak. “Ini adalah langkah strategis kami untuk membantu pengguna dalam trading dengan lebih percaya diri dan tetap bijak,” tambah Jesse.
Ke depan, Reku berharap ruang lingkup perdagangan aset digital terus berkembang, sehingga investor lokal lebih memilih bertransaksi di exchange berizin Indonesia daripada berpaling ke platform global.
Digionary:
Kamus Digionary
● CFX – Crypto Futures Exchange, lembaga yang mengatur perdagangan derivatif aset kripto di Indonesia.
● Crypto Futures – Produk derivatif kripto yang memungkinkan investor memperdagangkan kontrak harga aset digital di masa depan.
● Flexible Leverage – Mekanisme pengganda modal dalam trading yang bisa diatur fleksibel dari 1x hingga 25x.
● Leverage – Fasilitas pinjaman modal dari platform untuk memperbesar potensi keuntungan (atau kerugian) dalam trading.
● OJK – Otoritas Jasa Keuangan, lembaga pengawas industri keuangan di Indonesia.
● Stop Loss – Fitur untuk otomatis menjual aset saat harga turun ke titik tertentu guna membatasi kerugian.
● Take Profit – Fitur untuk otomatis menjual aset saat harga naik ke target tertentu guna mengunci keuntungan.
● Transaksi Year to Date (YTD) – Total transaksi yang dihitung sejak awal tahun berjalan hingga tanggal laporan.
#Reku #CryptoFutures #FlexibleLeverage #TradingKripto #InvestasiKripto #AsetDigital #CryptoIndonesia #FuturesTrading #LeverageTrading #ManajemenRisiko #StopLoss #TakeProfit #OJK #CFX #CryptoNews #BlockchainIndonesia #Fintech #InvestasiDigital #EkonomiDigital #KriptoLoka
