‘Tokenized Deposits’ Resmi Meluncur, Standard Chartered dan Ant Uji Batas Sistem Keuangan

- 21 Desember 2025 - 05:56

Standard Chartered resmi meluncurkan solusi simpanan berbasis blockchain atau tokenized deposits bersama Ant International di Hong Kong. Inisiatif ini membuka era baru manajemen likuiditas korporasi lintas mata uang secara real-time, meski masih menyisakan tantangan besar pada level kliring antarbank dan infrastruktur settlement 24/7.


Fokus Utama:

■ Standard Chartered meluncurkan tokenized deposits berbasis blockchain untuk transfer dana korporasi real-time lintas mata uang.
■ Project Ensemble HKMA menjadi laboratorium uji tokenisasi, meski settlement antarbank 24/7 belum sepenuhnya terwujud.
■ Treasury SaaS dan bank global melihat peluang besar sebelum interoperabilitas tokenized finance matang.


Standard Chartered meluncurkan simpanan bertoken berbasis blockchain bersama Ant International di Hong Kong, membuka era baru manajemen likuiditas real-time dan tokenisasi perbankan.


Transformasi perbankan global memasuki fase baru. Standard Chartered memperkenalkan solusi simpanan bertoken berbasis blockchain, memungkinkan perpindahan dana korporasi lintas mata uang secara real-time—sebuah inovasi yang menjanjikan efisiensi, namun sekaligus menguji kesiapan infrastruktur keuangan dunia.

Standard Chartered resmi meluncurkan solusi blockchain-based tokenized deposits untuk Ant International, menandai salah satu implementasi paling maju dari tokenisasi simpanan perbankan di Asia. Solusi ini memungkinkan transfer dana real-time dalam mata uang dolar Hong Kong (HKD), yuan offshore China (CNH), dan dolar Amerika Serikat (USD), yang beroperasi langsung di atas Whale platform milik Ant International.

Peluncuran ini seperti dikutip dari techinasia.com, merupakan bagian dari Project Ensemble, inisiatif Hong Kong Monetary Authority (HKMA) yang bertujuan mendorong adopsi teknologi distributed ledger dalam sistem keuangan. Ant International menjadi klien pertama yang menggunakan solusi ini, membuka akses manajemen treasury dan likuiditas 24/7—fitur yang selama ini sulit dicapai dalam sistem perbankan konvensional.

Melalui tokenized deposits, simpanan bank direpresentasikan dalam bentuk token digital di jaringan blockchain. Secara teori, mekanisme ini memungkinkan efisiensi operasional, transparansi, serta kecepatan transaksi yang lebih tinggi, khususnya bagi perusahaan multinasional dengan kebutuhan likuiditas lintas wilayah.

Namun, inovasi ini belum sepenuhnya meniadakan keterbatasan sistem lama. Pada tahap awal, settlement antarbank dalam Project Ensemble masih mengandalkan HKD Real Time Gross Settlement (RTGS) yang beroperasi dalam jam terbatas. Infrastruktur settlement antarbank 24/7 belum tersedia, sehingga pergerakan dana real-time masih bersifat internal dalam ekosistem Ant International.

HKMA berencana memperluas uji coba dengan menambahkan settlement berbasis tokenized central bank money, yakni representasi digital dana bank sentral di atas distributed ledger. Dalam fase pilot ini, aliran antarbank tetap menggunakan RTGS, sementara eksplorasi tokenisasi berfokus pada efisiensi treasury dan optimalisasi likuiditas korporasi.

Standard Chartered dan Ant International sama-sama tergabung dalam EnsembleTX group, konsorsium yang dirancang untuk mempercepat adopsi tokenisasi di Hong Kong. Sejak Mei 2024, Standard Chartered juga aktif di Project Ensemble Architecture Community, berkontribusi dalam pengembangan standar industri dan pengujian use case bernilai ekonomi nyata.

Ekosistem proyek ini terus meluas. Selain Standard Chartered, HSBC dan Bank of China (Hong Kong), komunitas tersebut juga melibatkan Hang Seng Bank, Ant Digital Technologies, Microsoft Hong Kong, hingga pemain global seperti JPMorgan Chase, R3, dan WeBank Technology Services. Kolaborasi lintas bank dan penyedia teknologi ini menjadi fondasi penting menuju interoperabilitas tokenized finance.

Bagi penyedia Treasury Software-as-a-Service (SaaS), fase pilot hingga 2026 membuka peluang strategis. Vendor dengan konektivitas Enterprise Resource Planning (ERP) dan Application Programming Interfaces (API) dapat mulai membangun antarmuka terpadu antara tokenized deposits dan platform treasury, seperti layanan serupa milik HSBC dan UBS. Langkah ini memungkinkan korporasi mengelola likuiditas multibank sebelum interoperabilitas penuh tercapai.

Peluncuran tokenized deposits oleh Standard Chartered menegaskan arah baru industri perbankan global: dari sekadar digitalisasi layanan menuju redefinisi uang itu sendiri. Meski jalan menuju settlement antarbank real-time masih panjang, eksperimen ini menjadi pijakan awal menuju sistem keuangan yang lebih cepat, transparan, dan terprogram.

Ilustrasi: coinmania.com


Digionary:

● Blockchain: Teknologi buku besar terdistribusi untuk pencatatan transaksi digital secara aman.
● Distributed ledger technology: Sistem pencatatan data yang tersebar di banyak node tanpa otoritas tunggal.
● RTGS: Sistem settlement bruto real-time untuk transaksi antarbank.
● Tokenized deposits: Simpanan bank yang direpresentasikan dalam bentuk token digital di blockchain.
● Tokenized central bank money: Representasi digital dana bank sentral di jaringan distributed ledger.
● Treasury management: Pengelolaan kas, likuiditas, dan risiko keuangan perusahaan.
● Whale platform: Infrastruktur digital Ant International untuk layanan treasury dan keuangan global.

#StandardChartered #TokenizedDeposits #BlockchainBanking #Fintech #HongKongFintech #AntInternational #ProjectEnsemble #DigitalBanking #Tokenisasi #KeuanganDigital #DLT #TreasuryManagement #FutureOfFinance #BankingInnovation #CryptoFinance #Web3Finance #FintechAsia #CentralBankDigital #InterbankSettlement #EnterpriseFinance

Comments are closed.