SMBC Incar Saham Lebih Besar di Yes Bank dan Siapkan Anak Perusahaan

- 18 November 2025 - 16:04

Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), pemegang saham terbesar Yes Bank dengan kepemilikan 24.99%, menyatakan keterbukaan untuk menambah kepemilikan sahamnya lebih lanjut di bank India tersebut dan sedang mempertimbangkan untuk mendirikan unit yang sepenuhnya dimiliki di India, sebagai bagian dari strategi ekspansi jangka panjangnya di pasar keuangan India yang berkembang pesat.


Fokus Utama:

■ Kepemilikan Strategis dan Ekspansi: SMBC, sebagai pemegang saham terbesar Yes Bank (24.99%), terbuka untuk meningkatkan kepemimpinannya dan serius mempertimbangkan pendirian unit wholy-owned untuk ekspansi jangka panjang di India.
■ Strategi Portofolio Beragam: Grup SMBC telah membangun kehadiran multi-segment di India melalui Yes Bank, SMFG Grihashakti (perusahaan pembiayaan perumahan), sebuah NBFC, dan cabang SMBC Bank, dengan sedikit tumpang tindih di antara entitas-entitas ini.
■ Ambisi Pasar dan Visi: SMBC memandang Yes Bank sebagai mitra berukuran tepat untuk menjadi pemain signifikan dalam industri perbankan India dan bercita-cita menjadikannya bank sektor swasta yang kredibel serta termasuk dalam 5 bank teratas di negara tersebut.


SMBC, pemegang saham terbesar Yes Bank, buka peluang tambah kepemilikan dan pertimbangkan dirikan unit wholy-owned di India. Simak strategi ekspansi grup keuangan Jepang ini.


Geliat pasar keuangan India kembali menyedot perhatian pelaku global. Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), raksasa finansial asal Jepang, secara resmi mengonfirmasi niatnya untuk memperdalam penetrasi di pasar yang menjanjikan ini. Dua strategi utama yang diungkapkan adalah keterbukaan untuk meningkatkan kepemilikan sahamnya di Yes Bank di atas batas current 24.99% dan rencana pendirian unit yang sepenuhnya dimiliki (wholly-owned unit) di India.

Rajeev Kannan, Managing Executive Officer dan India Head SMBC, dalam sebuah wawancara dengan The Economic Times, menegaskan komitmen jangka panjang grup tersebut. “Untuk jangka panjang, memiliki unit lokal di negara ini adalah hal yang penting dan perusahaan sedang serius mengerjakannya,” ujarnya seperti dikutip The Economic Times, meski menolak berkomentar lebih jauh mengenai apakah SMBC telah mengajukan aplikasi izin unit lokal kepada Reserve Bank of India ( RBI).

Dari Pemegang Saham Menuju Pengendali?

SMBC saat ini merupakan pemegang saham terbesar di Yes Bank, menyusul akuisisi 24.99% saham pada September 2025. Ambisi mereka tampaknya tidak berhenti di situ. Kannan mengindikasikan bahwa SMBC memiliki apetit untuk terus menambah kepemilikan. “Regulator mengizinkan SMBC untuk mengakuisisi hingga 24.99% dan, jika diizinkan, mereka terbuka untuk membeli lebih banyak,” jelasnya.

Langkah ini bukanlah sebuah kejutan. Akuisisi awal tersebut telah digambarkan sebagai investasi lintas batas terbesar dalam sejarah sektor perbankan India, menandakan keyakinan luar biasa SMBC terhadap prospek Yes Bank dan ekonomi India secara keseluruhan.

Membangun Imperium Finansial Multi-Segmen

Yang menarik, SMBC bukanlah pendatang baru yang hanya mengandalkan satu kartu. Grup ini telah membangun portofolio bisnis yang cukup lengkap di India. Mereka memiliki perusahaan pembiayaan perumahan, SMFG Grihashakti; sebuah Perusahaan Keuangan Non-Bank (NBFC) yang awalnya berfokus pada bisnis tier-3 dan tier-4; serta sebuah cabang SMBC Bank yang melayani perusahaan India, multinasional, dan firma Jepang.

Menurut Kannan, meski beragam, entitas-entitas ini memiliki sedikit overlap dan saling melengkapi. Yes Bank dinilai sebagai “ukuran yang tepat” untuk menjadi kendaraan utama SMBC menjadi pemain signifikan dalam industri perbankan India. Visi jangka panjangnya adalah mengubah Yes Bank menjadi “bank sektor swasta yang kredibel dan berada di antara 5 bank teratas di negara tersebut di masa depan”.

Konteks dan Dampak Strategis

Langkah SMBC ini terjadi dalam landscape perbankan India yang sedang mengalami transformasi, dengan regulator yang tampaknya lebih terbuka terhadap investasi asing langsung yang strategis. Keberhasilan SMBC dalam meningkatkan kepemilikan dan mendirikan unit wholy-owned akan menjadi preseden penting bagi lembaga keuangan global lainnya yang sedang mempertimbangkan ekspansi serupa ke dalam pasar konsumen raksasa ini.

Dengan kombinasi antara penguatan kepemilikan di bank yang mapan seperti Yes Bank dan pendirian entitas baru yang memberikan kendali penuh, SMBC sedang menyusun strategi dua kaki untuk tidak hanya sekadar berpartisipasi, tetapi menjadi pemain dominan dalam lanskap keuangan India di dekade mendatang.


Digionary:

· NBFC (Non-Banking Financial Company): Perusahaan keuangan yang menawarkan layanan perbankan tanpa memegang lisensi bank secara penuh, seperti pembiayaan, investasi, atau penyewaan aset.
· Reserve Bank of India (RBI): Bank sentral India yang bertugas mengatur sistem keuangan, mencetak uang, dan menjaga stabilitas moneter di negara tersebut.
· SMBC (Sumitomo Mitsui Banking Corporation): Salah satu bank terbesar di Jepang dan inti dari Sumitomo Mitsui Financial Group, yang aktif secara global dalam perbankan komersial dan investasi.
· Wholly-Owned Unit: Sebuah anak perusahaan atau unit operasi yang 100% sahamnya dimiliki dan dikendalikan oleh perusahaan induknya.

#SMBC #YesBank #InvestasiAsing #PerbankanIndia #EkonomiIndia #RBI #Fintech #GlobalExpansion #SumitomoMitsui #StrategiBisnis #PasarModal #KeuanganAsia #Japan #IndiaGrowth #BankingSector #MergersAcquisitions #FinancialServices #Korporasi #BisnisGlobal #MarketEntry

Comments are closed.