Pertarungan di Ujung Jari, BRI Puncaki Persaingan Mobile Banking

- 12 November 2025 - 09:13

Dominasi layanan perbankan digital kian jelas dalam kompetisi perbankan nasional. Pada kuartal III 2025, BRI memimpin pasar dengan 44,4 juta pengguna mobile banking, diikuti oleh Mandiri dan BCA yang bersaing ketat. Yang lebih mencengangkan adalah pertumbuhan eksplosif dari BNI yang melonjak 275% secara tahunan, menandakan pergeseran dinamika dan intensitas persaingan di dunia digital banking Indonesia. Lanskap perbankan nasional kini tak hanya ditentukan oleh jumlah nasabah, tetapi oleh seberapa dalam bank-bank tersebut menancapkan pengaruhnya di genggaman tangan nasabah.


Fokus Utama:

■ Peta Persaingan yang Telah Jelas: BRI konsisten memimpin dengan basis pengguna terbesar (44,4 juta) dan penetrasi yang dalam (56,7%), didukung pertumbuhan transaksi yang solid di atas 25%.
■ Liga Champions yang Ketat: Bank Mandiri dan BCA terlibat persaingan sengit di posisi kedua dengan selisih pengguna yang sangat tipis (34,5 juta vs 34,1 juta), masing-masing dengan strategi monetisasi dan pertumbuhan nilai transaksi yang berbeda.
■ Pendatang Baru yang Disrupsi: BNI muncul sebagai dark horse dengan pertumbuhan pengguna paling spektakuler (275% YoY), menunjukkan kemampuan bank BUMN lain untuk beradaptasi dan merebut pangsa pasar dengan agresif di era digital.


Meta: Persaingan sengit di layanan mobile banking Indonesia kuartal III 2025: BRI unggul dengan 44,4 juta pengguna, diikuti Mandiri dan BCA. BNI cetak pertumbuhan fenomenal 275%. Siapa pemenang sesungguhnya dalam revolusi digital perbankan?


Peta persaingan perbankan Indonesia kini lebih banyak ditentukan oleh pertarungan di layar ponsel pintar ketimbang di balik meja teller. Laporan kinerja kuartal III 2025 membuktikan hal itu. Dalam perlombaan merebut hati nasabah digital, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk. masih menjadi raja, berhasil mempertahankan tahtanya dengan 44,4 juta pengguna aplikasi BRImo.

Namun, di balik angka puncak itu, tersembunyi cerita yang lebih dinamis. Persaingan di posisi kedua antara Bank Mandiri dan Bank Central Asia (BCA) berlangsung sengit, sementara PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk. muncul sebagai bintang baru dengan pertumbuhan yang mengguncang papan skor.

“Stabilitas sistem IT menjadi salah satu faktor kunci peningkatan kinerja perseroan terutama untuk menjaga stabilitas dan efisiensi operasional bank,” ujar Anggoro Eko Cahyo, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI), yang kinerjanya juga turut meroket. Pernyataan ini menegaskan bahwa pertarungan di dunia digital adalah pertarungan infrastruktur teknologi yang mumpuni.

BRI: Sang Juara yang Terus Melaju

Kepemimpinan BRI tidak hanya soal jumlah. Dengan 44,4 juta pengguna, penetrasi BRImo terhadap total nasabah bank telah mencapai 56,7%. Artinya, lebih dari separuh nasabah BRI telah beralih menjadi pengguna aktif digital. Yang lebih mengesankan, gairah transaksi tumbuh luar biasa. Volume transaksi melonjak 27,6% (year-on-year/YoY) menjadi 4.013,3 juta transaksi, dengan nilai transaksi mencapai Rp5.067,1 triliun—naik 25,6% dalam setahun terakhir. Angka-angka fantastis ini mengukuhkan BRImo bukan sekadar aksesori, melainkan mesin pendorong bisnis utama.

Di belakang BRI, dua raksasa lain bertarung habis-habisan. Bank Mandiri sementara unggul tipis dengan 34,5 juta pengguna Livin’ by Mandiri, tumbuh 26,5% YoY. Aplikasi tersebut telah menjadi mesin pencetak uang bagi bank, berkontribusi pada pendapatan berbasis komisi (fee based income) sebesar Rp2.186 miliar.

BCa, di sisi lain, tak mau kalah. Dengan 34,1 juta pengguna mobile banking (tumbuh 29% dalam tiga tahun terakhir), bank swasta terbesar ini menunjukkan kekuatan yang stabil. Transaksi per pengguna di BCA tumbuh 24% YoY, sementara nilai transaksi gabungan mobile dan internet banking naik 14%. Pertarungan antara dua pemain ini masih akan berlanjut, dengan masing-masing mengandalkan kekuatan segmen pasarnya.

BNI: Kisah Comeback Spektakuler

Jika ada penghargaan untuk pertumbuhan tercepat, pasti jatuh ke tangan BNI. Aplikasi ‘wondr by BNI’ yang sebelumnya kurang terdengar, kini membuat kejutan. Jumlah penggunya meledak 275% YoY, dari hanya 2,8 juta pada kuartal III 2024 menjadi 10,5 juta pada periode yang sama tahun 2025. Nilai transaksinya pun melesat hingga Rp783 triliun.

Lonjakan ini merefleksikan strategi transformasi digital BNI yang mulai membuahkan hasil. Mereka berhasil membalikkan narasi dan membuktikan bahwa bank BUMN non-BRI pun mampu beradaptasi dengan cepat di era disruptif. Ini adalah sinyal kuat bagi pesaing bahwa pasar masih sangat terbuka untuk diperebutkan.

Pemain Lain yang Tak Bisa Diabaikan

Di tier berikutnya, Bank Tabungan Negara (BTN) dan CIMB Niaga juga menunjukkan progres signifikan. Pengguna ‘bale by BTN’ melonjak 68,42% menjadi 3,2 juta, dengan pertumbuhan transaksi yang hampir dua kali lipat (96% YoY). Sementara CIMB Niaga dengan OCTO Mobile-nya mencatatkan 91,1% transaksi telah dilakukan di luar kantor cabang, sebuah bukti bahwa masa depan perbankan benar-benar ada di genggaman.

Data terbaru dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa transaksi uang elektronik dan mobile banking terus mencatatkan pertumbuhan dua digit, menguatkan tren bahwa kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mengelola keuangan telah berubah untuk selamanya. Bank-bank yang lambat berbenah akan tertinggal dalam perlombaan yang ditentukan oleh kecepatan, kemudahan, dan keamanan sebuah aplikasi.


Digionary:

· Bale by BTN: Aplikasi mobile banking dari Bank Tabungan Negara (BTN).
· BRImo: Aplikasi mobile banking dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).
· BYOND: Aplikasi mobile banking dari Bank Syariah Indonesia (BSI).
· Fee Based Income: Pendapatan bank yang berasal dari komisi dan biaya layanan, bukan dari bunga kredit.
· Livin’ by Mandiri: Aplikasi mobile banking dari Bank Mandiri.
· OCTO Mobile: Aplikasi mobile banking dari CIMB Niaga.
· Penetrasi Pengguna: Persentase pengguna aktif suatu layanan (misal mobile banking) dibandingkan dengan total basis nasabah bank.
· Transaksi Digital: Segala jenis transaksi keuangan yang dilakukan melalui kanal digital seperti mobile banking, internet banking, atau ATM.
· wondr by BNI: Aplikasi mobile banking dari Bank Negara Indonesia (BNI).
· Year-on-Year (YoY): Perbandingan data suatu periode dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, digunakan untuk mengukur pertumbuhan.


#MobileBanking #DigitalBanking #BRI #BRImo #BankMandiri #LivinByMandiri #BCA #BNI #wondrbyBNI #PerbankanIndonesia #Fintech #EkonomiDigital #TransaksiDigital #Finansial #BankSyariahIndonesia #BTN #CIMBNiaga #OCTOMobile #LaporanKuartalan #InovasiPerbankan

Comments are closed.