Stuart Rogers Akan Sulap HSBC Jadi Bank Internasional Pilihan di Indonesia

- 7 November 2025 - 19:05

HSBC Indonesia resmi menunjuk Stuart Rogers sebagai Presiden Direktur menggantikan Francois de Maricourt, efektif 2 November 2025. Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di dunia perbankan Asia Pasifik, Stuart membawa misi mempercepat pertumbuhan strategis, memperkuat manajemen risiko, serta melanjutkan transformasi digital HSBC di Indonesia yang kini memiliki lebih dari 2.300 karyawan di 12 kota besar.


Fokus Utama

■ HSBC Indonesia menunjuk Stuart Rogers sebagai Presiden Direktur baru efektif 2 November 2025.
■ Rogers memiliki pengalaman panjang di perbankan Asia Pasifik dan pernah memimpin integrasi Bank Ekonomi ke HSBC Indonesia.
■ Fokus kepemimpinannya akan diarahkan pada transformasi digital, efisiensi organisasi, dan ekspansi pasar strategis.


Stuart Rogers, bankir kawakan dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di sektor keuangan Asia Pasifik, resmi memimpin HSBC Indonesia sejak 2 November 2025. Dengan rekam jejak panjang di manajemen risiko dan transformasi organisasi, Rogers diharapkan menjadi motor penggerak babak baru pertumbuhan HSBC di Indonesia—di tengah kompetisi bank asing dan transformasi digital perbankan nasional.

Nama Stuart Rogers mungkin belum akrab di telinga publik Indonesia, tetapi di lingkaran industri perbankan regional, ia dikenal sebagai bankir dengan reputasi solid dan pendekatan kepemimpinan yang berorientasi hasil. Sebelum menakhodai HSBC Indonesia, Rogers menjabat sebagai Regional Head of International Markets untuk HSBC Commercial Banking di Singapura, posisi yang membawanya berinteraksi dengan jaringan bisnis lintas negara.

Kariernya melintasi berbagai pasar penting di kawasan, mulai dari Australia, Hong Kong, Sri Lanka, hingga Singapura — menjadikannya figur yang memahami kompleksitas ekonomi Asia. Pengalamannya mengelola tim lintas budaya dan mengawal ekspansi korporasi multinasional memberi Rogers modal penting untuk menavigasi pasar Indonesia yang sangat dinamis.

Rogers bukan orang baru bagi HSBC Indonesia. Ia terlibat langsung dalam proses integrasi strategis antara PT Bank Ekonomi Raharja Tbk dan HSBC Indonesia—misi besar yang memerlukan sensitivitas organisasi dan kepemimpinan yang kuat.
Transformasi itu menjadi salah satu fase paling menentukan dalam sejarah HSBC di Tanah Air, dan Rogers termasuk sosok di balik keberhasilannya.

Selama berkarier, Rogers dikenal dengan pendekatan kepemimpinan berbasis kolaborasi, tetapi tetap berorientasi pada hasil. Ia fokus pada manajemen risiko, efisiensi proses, dan pengembangan sumber daya manusia—pilar yang diyakini mampu memperkuat fondasi HSBC Indonesia untuk bersaing di era digital banking.

Sebagai Presiden Direktur, Rogers kini memimpin lebih dari 2.300 karyawan HSBC Indonesia yang tersebar di 12 kota besar. Dalam pernyataannya, Presiden Komisaris HSBC Indonesia Martin Haythorne menyebut penunjukan Rogers sebagai bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk menjadikan HSBC bank internasional pilihan utama di Indonesia.

“Saya berharap dapat bekerja sama erat dengannya untuk tahapan pertumbuhan dan perkembangan Bank selanjutnya, menjadi bank internasional pilihan di Indonesia,” ujar Haythorne.

Tantangan Rogers tidak ringan. HSBC harus menjaga posisi kompetitifnya di tengah kebangkitan bank digital, tekanan efisiensi biaya, dan perubahan perilaku nasabah. Namun, dengan kombinasi pengalaman regional dan pemahaman pasar lokal, Rogers diperkirakan akan menekankan sinergi lintas divisi, inovasi digital, dan inklusi finansial sebagai tiga pilar utama kepemimpinannya.

Lulusan universitas di Inggris ini dikenal memiliki filosofi kepemimpinan berbasis trust and accountability. Ia menekankan pentingnya membangun tim yang gesit, terbuka terhadap teknologi, dan adaptif terhadap perubahan pasar. Dalam beberapa wawancara di masa lalu, Rogers menyebut bahwa “keberlanjutan dan tanggung jawab sosial” akan menjadi inti dari transformasi perbankan masa depan.

Dengan orientasi tersebut, tidak berlebihan jika penunjukan Stuart Rogers dipandang bukan sekadar pergantian manajemen, melainkan bagian dari strategi reorientasi HSBC Indonesia menuju bank yang lebih tangkas, digital, dan berkelanjutan.


Digionary

● Commercial Banking – Divisi layanan perbankan untuk korporasi dan bisnis menengah.
● Integrasi Strategis – Penggabungan entitas bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan nilai perusahaan.
● Manajemen Risiko – Proses identifikasi dan mitigasi potensi kerugian finansial.
● Transformasi Digital – Adopsi teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan layanan bank.
● Inklusi Finansial – Upaya memperluas akses layanan keuangan ke masyarakat luas.

#HSBCIndonesia #StuartRogers #BankingLeadership #PerbankanDigital #Fintech #TransformasiDigital #HSBCAsia #BankAsing #LeadershipProfile #FinancialTransformation #BankingInnovation #DigitalEconomy #FinanceNews #BankEkonomi #HSBCGlobal #BusinessLeadership #DigitalBanking #PerbankanIndonesia #BankStrategy #CorporateLeadership

Comments are closed.