Pada 3 Oktober 2025, OCBC menggelar Premium Music Experience (PME) 2025 berupa konser privat eksklusif di Sentul International Convention Center (SICC) yang menampilkan Mariah Carey bersama Boyzlife. Acara yang khusus ditujukan bagi nasabah aktif ini bukan sekadar hiburan semata, melainkan bagian dari strategi bank untuk memperdalam relasi dengan nasabah melalui pengalaman premium berkelas internasional.
Fokus Utama:
1. PME sebagai strategi engagement emosional perbankan.
2. Penampilan maraton vokal Mariah Carey sebagai magnet utama.
3. Dampak dan ekspektasi jangka panjang untuk branding OCBC.
OCBC sukses menghadirkan Mariah Carey dalam konser privat “Premium Music Experience 2025”, menjadikannya strategi relasi emosional yang melekat kuat dalam branding bank. Bagaimana konser ini mengubah nasabah menjadi audiens setia?
Suasana malam itu berubah menjadi ajang kemewahan dan keakraban. Di tengah gemerlap lampu panggung Sentul, suara lima oktaf Mariah Carey memecah keheningan. Meski konser berskala dunia, panggung itu bukan untuk umum — melainkan khusus untuk ribuan nasabah OCBC, sebagai wujud apresiasi sekaligus strategi relasi bank dalam satu paket pengalaman kelas atas.
OCBC sejak 2018 telah konsisten menyelenggarakan Premium Music Experience sebagai signature event, di mana nasabah tidak membeli tiket, tetapi mendapatkan undangan melalui aktivitas finansial tertentu (misalnya menabung atau berinvestasi) .
Dalam edisi 2025, dengan menyuguhkan Mariah Carey, bank menegaskan bahwa mereka tak sekadar berlomba di ranah produk keuangan, melainkan juga di ranah gaya hidup dan pengalaman emosional. Direktur OCBC, Andrae Krishnawan, menyatakan, “Melihat ribuan nasabah OCBC larut dalam musik dan kebahagiaan di PME adalah sebuah momen yang sangat spesial bagi kami… PME adalah salah satu bentuk nyata dari komitmen ini, yang menjadikan hubungan dengan nasabah lebih personal, hangat, dan penuh makna.”
Dengan format ini, OCBC mengubah hubungan transaksional menjadi relasi yang melekat di memori (memory-driven). Dalam dunia bisnis jasa, pengalaman emosional seringkali lebih sulit ditiru oleh pesaing dibanding produk biasa.
Mariah Carey — diva pop dunia dengan reputasi vokal lima oktaf — tampil sebagai magnet utama acara. Ia membuka konser dengan lagu Type Dangerous dari album terbarunya Here For It All . Sepanjang malam, ia menghadirkan deretan lagu klasik seperti Emotions, Hero, Always Be My Baby, We Belong Together, Shake It Off, lalu menutup dengan Fly Like A Bird, yang dikenal sebagai anthem penuh emosi.
Penampilan Carey tak sekadar nostalgia — meskipun usianya kini sekitar 55 tahun, ia tetap mendapat pujian atas kemampuannya mempertahankan nada tinggi, meski ada diskusi publik terkait stamina vokalnya belakangan ini . Album barunya juga mendapat sorotan: kritikus menyebut Here For It All sebagai karya R&B matang yang menonjolkan suara Carey secara “organik”.
Sebelum Carey naik panggung, atmosfer telah dipanaskan oleh Boyzlife — duet Keith Duffy (Boyzone) dan Brian McFadden (Westlife) — yang menyuguhkan hits nostalgik dan mengajak penonton bernyanyi bersama.
Dengan suksesnya acara, PME 2025 kembali menempatkan OCBC sebagai bank yang tak sekadar wajah keuangan, melainkan identitas gaya hidup premium. Bagi nasabah, acara ini menjadi “sesuatu yang tak didapatkan di bank lain”.
Secara operasional, hingga 30 Juni 2025, OCBC melayani nasabah melalui 205 kantor di 54 kota, 536 ATM OCBC, dan terhubung ke lebih dari 90.000 jaringan ATM di seluruh Indonesia serta jaringan OCBC Group di Singapura dan Malaysia. Bank ini juga memegang peringkat kredit tertinggi (AAA/ stabil) dari Fitch Ratings Indonesia. (Data internal OCBC)
Tantangannya: bagaimana menjaga eksklusivitas agar acara semacam ini tetap bernilai tinggi — tanpa menjadi terlalu biasa — serta memastikan partisipasi hanya dari nasabah yang benar-benar aktif, bukan sekadar mengejar hadiah.
Jika PME dikelola dengan konsistensi dan inovasi—misalnya memperluas kanal digital interaktif, merangkul komunitas musik, kolaborasi artistik—OCBC bisa memperkuat “brand halo effect” yang melekat di benak nasabah: bukan hanya bank, tapi pintu ke pengalaman global.
Konser privat Mariah Carey dalam PME 2025 bukan sekadar hiburan mewah bagi nasabah OCBC. Itu adalah manifestasi strategi relasi yang menggabungkan musik, identitas merek, dan jalinan emosional. Di dunia persaingan perbankan yang makin padat, hal ini bukan sekadar unik — bisa jadi pembeda dalam pikiran nasabah jangka panjang.
Digionary:
● Engagement emosional — ikatan perasaan antara penyedia layanan (bank) dan pelanggan yang lebih dari transaksi.
● Branding halo effect — efek positif merek tambahan yang melekat karena pengalaman positif di satu aspek.
● Private concert — konser berskala tertutup, khusus undangan (tidak dijual umum).
● Whistle register — nada sangat tinggi (di luar pita suara normal) dalam vokal, khas suara Mariah Carey.
● Memory-driven marketing — strategi pemasaran yang berfokus menciptakan kenangan yang melekat kuat di benak konsumen.
#MariahCarey #OCBC #PremiumMusicExperience #PME2025 #KonserPrivat #BrandingBank #NasabahElite #StrategiBank #MusikInternasional #KonserEksklusif #RelasiNasabah #VokalLimaOktaf #GayaHidupPremium #BankLifestyle #HiburanNasabah #MusikPop #Eksklusif #KonserJakarta #NasionalEvent #PengalamanPremium
