Saku Bisnis hingga PayLater, Bank Raya Mantapkan Langkah Jadi Pemain Utama Bank Digital

- 2 Oktober 2025 - 17:28

Bank Raya merayakan usia ke-36 dengan optimisme baru. Berbekal inovasi digital, kinerja keuangan yang tumbuh positif, serta produk yang kian relevan dengan kebutuhan masyarakat, anak usaha BRI ini menegaskan perannya sebagai “digital attacker” dalam ekosistem BRI Group.


Fokus Utama:

1. Inovasi Produk Digital – Aplikasi Raya, Saku Bisnis, kartu debit virtual, hingga PayLater menjadi motor pertumbuhan transaksi digital.
2. Kinerja Keuangan Tangguh – Laba bersih naik 64,5% YoY, kredit digital melonjak 79,2%, dan aset tumbuh stabil.
3. Visi Jangka Panjang – Memperkuat fundamental bisnis dan disiplin keuangan untuk menopang pertumbuhan berkelanjutan.


Bank Raya merayakan HUT ke-36 dengan pertumbuhan laba bersih 64,5% YoY, inovasi digital seperti Saku Bisnis, Virtual Debit Visa, dan PayLater, serta strategi menjadi digital attacker BRI Group.


Bank Raya menapaki usia ke-36 dengan fondasi yang kian solid. Anak usaha BRI yang bertransformasi penuh menjadi bank digital ini kini tampil agresif melalui inovasi produk dan kinerja keuangan yang mengesankan.

Mengusung tema “Tangguh dan Tumbuh Sehat”, Bank Raya menegaskan posisinya sebagai digital attacker BRI Group. “Sehingga Bank Raya terus menjadi andalan untuk transaksi perbankan digital,” ujar Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia, saat konferensi pers HUT Bank Raya di Jakarta, pekan ini.

Salah satu motor utama pertumbuhan Bank Raya adalah Aplikasi Raya, pintu masuk utama layanan digital. Fitur Saku Bisnis menjadi sorotan karena mampu menjawab kebutuhan UMKM dan pelaku usaha. Hingga Agustus 2025, lebih dari 10.000 pelaku usaha memanfaatkan layanan ini, dengan kemudahan menciptakan hingga tiga QRIS bisnis per akun, fitur kasir hingga lima orang per toko, serta fleksibilitas membuat lima saku bisnis sekaligus.

Hasilnya terlihat jelas: frekuensi transaksi QRIS melonjak 300% menjadi 3,3 juta transaksi, sementara nilai transaksinya naik 94% YoY menjadi Rp13,8 miliar.

Selain itu, Bank Raya juga memperkenalkan Kartu Virtual Debit Visa, yang memungkinkan nasabah bertransaksi di berbagai merchant online domestik dan global tanpa harus mengunjungi kantor cabang. Fitur Buy Now Pay Later (BNPL) atau Raya Paylater melengkapi ekosistem layanan, dengan plafon hingga Rp5 juta dan skema pembayaran transparan.

“Bank Raya memiliki fokus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan menghadirkan produk digital yang semakin lengkap,” ujar Bagus.

Transformasi digital tidak sekadar kosmetik. Data kuartal II/2025 menunjukkan kinerja Bank Raya tumbuh sehat. Laba bersih kuartal I/2025 tercatat Rp32,93 miliar, naik 64,5% YoY. Kredit tumbuh 7,4% menjadi Rp7,28 triliun, sementara total aset meningkat menjadi Rp13,34 triliun.

Pertumbuhan paling mencolok terlihat pada kredit digital. Penyaluran kredit digital pada kuartal II/2025 mencapai Rp13,42 triliun, naik 64,8% YoY. Outstanding kredit digital menembus Rp2,62 triliun, tumbuh 79,2% dibanding tahun sebelumnya.

“Dengan komitmen untuk terus berinovasi, serta fokus disiplin keuangan yang ketat untuk menjaga profitabilitas, kami optimis dapat tumbuh tangguh dan sehat, serta terus menciptakan dampak positif bagi ekosistem BRI Group,” kata Bagus.

Bank Raya hadir di tengah persaingan ketat bank digital di Indonesia. OJK mencatat, hingga Juli 2025, terdapat lebih dari 20 bank yang menyandang label digital dengan agresif membidik segmen milenial dan UMKM. Sementara transaksi QRIS secara nasional telah menembus 2,2 miliar pada semester I-2025, naik lebih dari 120% dibanding tahun sebelumnya.

Kondisi ini menjadi peluang sekaligus tantangan. Bank Raya memanfaatkan momentum dengan menyasar segmen pelaku usaha kecil-menengah yang selama ini kurang terlayani, sekaligus memperkuat sinergi dengan ekosistem BRI Group.

Dengan usia 36 tahun, Bank Raya kini bertransformasi menjadi lebih dari sekadar bank. Ia menjelma sebagai motor penggerak digitalisasi perbankan nasional.

Digionary:

● BNPL (Buy Now Pay Later): Skema pembayaran tunda yang memungkinkan konsumen membeli barang/jasa dengan pembayaran di kemudian hari.
● Digital attacker: Strategi anak usaha BRI untuk menyerang pasar digital secara agresif dengan inovasi produk.
● Outstanding kredit: Jumlah sisa kredit yang masih berjalan pada suatu periode.
● Plafon kredit: Batas maksimal pembiayaan yang diberikan bank kepada nasabah.
● QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard): Sistem pembayaran digital berbasis QR yang distandardisasi oleh Bank Indonesia.
● Saku Bisnis: Fitur Bank Raya yang membantu pelaku usaha mengelola transaksi dan operasional bisnis secara digital.
● Virtual Debit Card: Kartu debit dalam bentuk digital untuk transaksi daring tanpa kartu fisik.
● YoY (Year-on-Year): Perbandingan data kinerja dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

#BankRaya #BRIGroup #BankDigital #InovasiFintech #AplikasiRaya #SakuBisnis #PayLater #KartuVirtual #LabaBankRaya #FinansialDigital #EkonomiDigital #UMKMGoDigital #TransformasiPerbankan #QRISIndonesia #DigitalBanking #KeuanganMilenial #FintechIndonesia #KreditDigital #EkosistemBRI #BankingInnovation

Comments are closed.