Investor asing kembali menunjukkan minat kuat terhadap saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan aksi beli bersih lebih dari Rp2 triliun dalam dua hari, di tengah pelemahan saham bank Himbara lain. Dukungan rekomendasi Goldman Sachs dan potensi akumulasi pasar memberi sinyal bahwa BBRI menjadi primadona baru bagi investor global, meski sentimen kebijakan pemerintah dan tekanan eksternal masih membayangi.
Fokus Utama:
- Aksi Borong Investor Asing – Investor asing mencatatkan net buy besar di saham BBRI, mencapai Rp812,2 miliar setelah sehari sebelumnya Rp1,21 triliun.
- BBRI Berkilau di Tengah Pelemahan Himbara – Saham BBRI naik 4,17% dalam sepekan, sementara saham Mandiri, BNI, BSI, dan BTN justru terkoreksi.
- Rekomendasi Positif Global – Goldman Sachs mengerek rekomendasi BBRI menjadi buy dengan target Rp4.760, memperkuat optimisme investor terhadap prospek bank ini.
Investor asing memborong saham BBRI senilai lebih dari Rp2 triliun dalam dua hari. Saham BBRI naik 4,17% sepekan terakhir, didukung rekomendasi buy Goldman Sachs, meski saham Himbara lain melemah.
Di tengah tekanan pasar saham perbankan nasional, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) justru mencuri perhatian. Investor asing dalam dua hari terakhir melakukan aksi beli bersih (net buy) jumbo, total lebih dari Rp2 triliun. Langkah ini menjadikan BBRI sebagai magnet baru di Bursa Efek Indonesia, sekaligus menegaskan posisinya sebagai bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Tanah Air.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pada Kamis (18/9), investor asing membeli bersih saham BBRI senilai Rp812,2 miliar. Angka ini melanjutkan aksi borong sehari sebelumnya sebesar Rp1,21 triliun. Pergerakan itu mendongkrak harga saham BBRI 0,71% ke level Rp4.250 per saham. Dalam sepekan terakhir, saham BBRI telah menguat 4,17%.
Fenomena ini kontras dengan kinerja saham bank Himbara lain. Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 2% ke Rp4.420, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melemah 2,47% ke Rp4.340, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) terkoreksi 1,51% ke Rp2.610, sementara PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga mengalami pelemahan.
Optimisme terhadap BBRI semakin diperkuat oleh lembaga keuangan internasional. Goldman Sachs baru saja menaikkan rekomendasi saham BBRI dari neutral menjadi buy, dengan target harga Rp4.760 per saham, jauh di atas target sebelumnya Rp4.180.
“Sejatinya saham-saham perbankan, terutama empat bank besar sedang berada dalam fase akumulasi. Jadi arah pasar ke depan masih dalam tren naik,” kata Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama. Ia menilai koreksi yang dialami saham Himbara lain justru memberi peluang bagi investor untuk melakukan accumulative buy.
Sentimen negatif sebelumnya datang dari wacana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang membuka opsi agar sebagian dari dana Rp200 triliun kas negara yang ditempatkan di Himbara dialihkan ke koperasi desa. Kebijakan itu sempat membuat pasar khawatir likuiditas bank akan tergerus.
Namun, dominasi investor asing terhadap BBRI menunjukkan kepercayaan global terhadap fundamental bank ini. Dengan kapitalisasi pasar yang sudah menembus Rp913 triliun, BBRI kini menjadi salah satu saham blue chip paling menarik di kawasan Asia Tenggara.
Menurut data OJK, BRI berhasil mencatat pertumbuhan kredit 11,4% (yoy) hingga semester I 2025, dengan segmen UMKM tetap menjadi tulang punggung. Dengan strategi fokus pada digitalisasi layanan mikro dan perluasan ekosistem keuangan desa, prospek BBRI dinilai masih solid untuk jangka panjang. (SAN)
Digionary:
● Akumulasi (Accumulative Buy) – Strategi membeli saham secara bertahap ketika harga turun untuk mengantisipasi kenaikan jangka panjang.
● BBRI – Kode saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, salah satu bank terbesar di Indonesia.
● BEI – Bursa Efek Indonesia, tempat perdagangan saham resmi di Indonesia.
● Blue chip – Istilah untuk saham perusahaan besar, mapan, dan memiliki fundamental kuat.
● Himbara – Himpunan Bank Milik Negara: BRI, BNI, Mandiri, dan BTN.
● Kapitalisasi Pasar – Nilai pasar dari seluruh saham yang beredar, dihitung dari harga saham dikali jumlah saham beredar.
● Net Buy – Kondisi ketika investor membeli saham lebih banyak dibanding menjual.
● Net Sell – Kondisi ketika investor menjual saham lebih banyak dibanding membeli.
● Rekomendasi Buy – Panduan dari analis atau lembaga keuangan untuk membeli saham karena prospeknya dinilai positif.
● Target Harga – Perkiraan harga saham yang dianggap wajar dalam jangka waktu tertentu berdasarkan analisis.
#BBRI #SahamBank #InvestorAsing #Himbara #PerbankanIndonesia #PasarModal #IHSG #Investasi #EkonomiIndonesia #BRI #BankMandiri #BNI #BTN #BRIS #BlueChip #GoldmanSachs #Akumulasi #NetBuy #OJK #Likuiditas #KreditUMKM
