Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan tantangan terbesar pasar modal Indonesia bukan lagi besaran kapitalisasi pasar, melainkan dangkalnya likuiditas akibat rendahnya free float (saham beredar). Dengan rata-rata free float hanya 7,5%—jauh di bawah negara tetangga yang minimal 25%—bursa saham Indonesia dinilai kurang cair dan dalam, sehingga rentan terhadap volatilitas dan kurang menarik bagi investor institusional besar. […]
