Klarna, penyedia layanan bayar nanti (buy now, pay later/BNPL) terkemuka asal Swedia, meluncurkan fitur tap-to-pay di 14 pasar Eropa, mengintegrasikan pembayaran nirkontak dengan pembiayaan fleksibel dalam satu aplikasi. Langkah ini merupakan strategi agresif untuk merambah 80% transaksi belanja yang masih terjadi di toko fisik, sekaligus memperkuat ambisinya menjadi platform keuangan sehari-hari yang setara Visa.
Fokus Utama:
■ Fitur tap-to-pay Klarna secara native menggabungkan kemudahan pembayaran nirkontak dengan opsi pembiayaan fleksibel (BNPL) dalam satu alur pengguna di aplikasi, menghilangkan kebutuhan untuk berpindah aplikasi atau menggunakan kartu fisik.
■ Peluncuran di 14 negara Eropa adalah serangan langsung ke jantung transaksi konsumen, mengincar pangsa 80% belanja yang masih terjadi di toko fisik, sekaligus memperluas basis pengguna di luar segmen e-commerce.
■ Inovasi ini adalah bagian dari roadmap strategis Klarna pasca-IPO untuk bertransformasi dari penyedia BNPL spesialis menjadi platform keuangan universal (“tersedia di mana saja Visa ada”) dengan beragam layanan seperti manajemen keuangan, pelacakan pengeluaran, dan produk perbankan.
Di sebuah gerai ritel di Berlin atau Paris, seorang pembeli tak lagi perlu mengeluarkan kartu kredit atau uang tunai. Cukup dengan mengeluarkan ponsel, mengetuknya ke terminal pembayaran, dan memilih opsi “bayar dalam 30 hari tanpa bunga”—semua terjadi dalam hitungan detik di satu aplikasi. Inilah skenario yang ingin diwujudkan Klarna. Fintech asal Swedia itu baru saja meluncurkan fitur tap-to-pay di 14 negara Eropa, sebuah gerakan yang bukan sekadar mengejar tren pembayaran nirkontak, tetapi secara fundamental ingin mengubah perilaku belanja offline.
Dengan lebih dari 80% transaksi Eropa masih mengalir ke toko fisik, Klarna melihat peluang emas: membawa model bisnis “bayar nanti” yang sukses di dunia online, langsung ke saku depan konsumen saat mereka berdiri di kasir.
Selama bertahun-tahun, Klarna identik dengan tombol ajaib berwarna biru muda yang menawarkan penangguhan kesenangan finansial: Buy Now, Pay Later (BNPL). Tapi visi mereka ternyata lebih besar dari sekadar menjadi penyelamat di keranjang belanja online. Dalam sebuah pengumuman pada Selasa (2/12), Klarna memperkenalkan fitur tap-to-pay yang akan menyapu 14 pasar Eropa. Ini bukan sekadar meniru Apple Pay atau Google Wallet. Ini adalah upaya untuk menempatkan dirinya sebagai pusat kontrol keuangan konsumen, di mana pembayaran fleksibel dan transaksi harian menyatu.
“Tap to Pay membawa kami lebih dekat ke visi Klarna untuk hadir di mana saja untuk segala kebutuhan. Sekarang Anda dapat mengatur rencana pembayaran fleksibel dan ketuk untuk bayar dalam hitungan detik, semuanya di dalam aplikasi Klarna,” ujar David Fock, Chief Product and Design Officer Klarna, dalam pernyataan resminya.
Fitur ini adalah evolusi logis dari Klarna Card, kartu debit yang telah digunakan lebih dari 4 juta konsumen. Namun, dengan tap-to-pay, Klarna melompat lebih jauh. Mereka menghilangkan kebutuhan akan kartu fisik sama sekali. Pengguna cukup membuka aplikasi Klarna, dan ponsel mereka berubah menjadi alat pembayaran sekaligus portal menuju berbagai opsi pembiayaan.
Merengkuh Konsumen yang Tak Mau Lagi Repot
Langkah ini muncul di saat ekspektasi konsumen terhadap pengalaman digital yang mulus sudah menjadi harga mati. Julie Malikayil, Senior Manager Payments Products di Discover® Network, menyoroti urgensi ini dalam wawancara dengan PYMNTS bulan Juni lalu.
“Jika Anda tidak mendukung pembayaran nirkontak, Anda mungkin kehilangan peluang bisnis,” kata Malikayil. “Teknologi bergerak lebih cepat daripada kemampuan bisnis untuk mengikutinya.”
Data dari berbagai riset pasar mengonfirmasi hal ini. Pembayaran nirkontak, didorong oleh dompet digital dan integrasi teknologi NFC, telah menjadi arus utama, terutama di kalangan generasi muda. Bagi mereka, kemampuan membayar dengan sekali ketuk bukan lagi kemewahan, melainkan standar layanan minimal. Klarna, dengan menggabungkan kemudahan itu dengan fleksibilitas pembiayaan, menawarkan proposisi nilai yang unik: kemudahan ditambah kendali atas arus kas.
Visi Makro: Dari Fintech Spesialis ke Platform Keuangan Universal
Peluncuran ini tak bisa dilepaskan dari ambisi Klarna pasca menjadi perusahaan publik. Dalam earning call pertama mereka sebagai perusahaan terbuka, CEO Sebastian Siemiatkowski dengan jelas memaparkan peta jalan.
“Banyak dari Anda akan familiar dengan bayar nanti, tetapi kami juga menawarkan sejumlah layanan lain seperti mencari produk dengan harga terbaik, memastikan mudahnya membayar tagihan dan mengelola keuangan, menunjukkan lokasi paket Anda secara real-time, serta memberikan kontrol dan wawasan tentang kebiasaan belanja Anda,” papar Siemiatkowski.
Visi besarnya adalah agar Klarna “tersedia di mana saja Visa ada”, sambil secara bertahap membangun kemampuan perbankan yang lebih penuh. Tap-to-pay adalah kunci strategis untuk mewujudkannya. Dengan menjadi saluran pembayaran utama di ponsel pengguna untuk transaksi fisik, Klarna membuka pintu lebar-lebar untuk menawarkan lebih banyak layanan bernilai tambah: analisis pengeluaran, penganggaran otomatis, penawaran merchant personal, dan tentu saja, lebih banyak produk kredit mikro.
Ini adalah permainan catur tingkat tinggi. Klarna tidak lagi hanya bersaing dengan sesama penyedia BNPL seperti Afterpay atau Affirm. Mereka sekarang bermanuver di arena yang sama dengan raksasa seperti Apple Pay, Google Pay, dan bahkan bank-bank tradisional yang juga mengembangkan solusi pembayaran nirkontak. Keunggulan kompetitif mereka terletak pada jaringan merchant online yang sudah sangat besar dan pengalaman mendalam dalam pembiayaan konsumen jangka pendek.
Dengan tap-to-pay, Klarna tidak sekadar mengejar transaksi; mereka sedang membangun ekosistem tertutup yang mengikat konsumen lebih dalam. Setiap ketukan di kasir bukan hanya pembayaran, tetapi juga titik pengumpulan data, peluang cross-selling, dan penguatan loyalitas. Di tengah pasar Eropa yang masih didominasi toko fisik, langkah ini bisa menjadi katalis yang mengubah wajah pembayaran ritel—dan hubungan konsumen dengan uang—untuk selamanya.
Digionary:
● BNPL (Buy Now, Pay Later): Skema pembayaran yang memungkinkan konsumen membeli barang dan membayarnya di kemudian hari, sering kali dalam beberapa angsuran tanpa bunga (jika lunas tepat waktu).
● Fintech (Financial Technology): Perusahaan yang menggunakan teknologi untuk memberikan layanan keuangan secara lebih efisien, mudah diakses, dan inovatif dibandingkan model tradisional.
●NFC (Near Field Communication): Teknologi komunikasi nirkabel jarak dekat yang mendukung pembayaran tap-to-pay antara ponsel dan terminal.
●Tap-to-Pay: Metode pembayaran nirkontak dimana pengguna hanya perlu mendekatkan perangkat seluler atau kartu yang mendukung NFC ke terminal pembayaran untuk menyelesaikan transaksi.
#Klarna#TapToPay #BNPL #Fintech #Eropa #PembayaranDigital #Nirkontak #Visa #BelanjaOffline #AplikasiKlarna #DavidFock #SebastianSiemiatkowski #InovasiPembayaran #DigitalWallet #Swedia #TechNews #RetailTech #FinancialInclusion #KonsumerFintech #PayLater
