Modalku kolaborasi dengan STACS untuk pelaporan ESG

- 17 Oktober 2023 - 15:11
Perusahaan fintech P2P lending, Modalku yang berhasil mencatat pertumbuhan transaksi modal bagi karyawan hingga 600% sejak diluncurkan pada tahun 2020.

MODALKU, platform pendanaan digital melakukan kolaborasi dengan STACS, perusahaan solusi data dan teknologi lingkungan, sosial, dan tata kelola untuk memberdayakan UMKM di Indonesia dalam pelaporan ESG dan pendanaan berkelanjutan.

UMKM disebut memainkan peran yang penting dalam perekonomian Indonesia meliputi sekitar 99% bisnis di negara ini, tetapi banyak di antara pelaku UMKM yang masih memiliki keahlian yang minim dan kurangnya sumber daya untuk memulai inisiatif berkelanjutan.

Ditambah lagi saat ini adanya perubahan iklim dan lingkungan hidup yang masih menjadi salah satu tantangan global terbesar sehingga bisnis berada di bawah tekanan untuk menerapkan praktik berkelanjutan agar bisa memenuhi peraturan dan mempertahankan daya saing.

Karena hal tersebut, STACS dan Modalku mengambil langkah proaktif untuk mendukung proses keberlanjutan UMKM dan mengatasi kesenjangan data ESG UMKM saat ini di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia.

Baca Juga: OJK sedang siapkan infrastruktur yang mumpuni sebelum moratoriun fintech P2P dicabut

Lewat kolaborasi ini, Modalku akan mempromosikan platform ESGpedia STACS yang memungkinkan ekosistem UMKM yang sudah tergabung dalam Modalku bisa memulai perjalanan pelaporan ESG mereka dengan mudah.

Kolaborasi ini juga membuka opsi pendanaan yang berkaitan dengan keberlanjutan, termasuk pendanaan ramah lingkungan bagi UMKM, berdasarkan data yang dikumpulkan di ESGpedia.

Melalui ESGpedia, UMKM di Indonesia bisa mendapatkan akses gratis ke platform digital yang menyederhanakan berbagai standar dan kerangka ESG dan secara otomatis mengubat data operasional seperti bahan bakar, zat pendingin, dan konsumsi listrik menjadi emisi gas rumah kaca berdasarkan standar protokol Gas Rumah Kaca (GRK) yang disesuaikan di Indonesia.

Hal ini juga memungkinkan UMKM dan Modalku bisa mendapatkan informasi dan wawasan yang lebih luas mengenai jejak karbon perusahaan dalam memfasilitasi pengambilan keputusan pendanaan berkelanjutan.

Modalku dapat memanfaatkan data ekosistem yang tergabung dalam ESGpedia dengan jumlah lebih dari 5 juta yang dikumpulkan dan diselaraskan dengan teknologi yang dilengkapi AI atau artificial intelligence, dan data ini juga menjadi penting dalam pengambilan keputusan untuk pemberian kredit yang tepat.

Managing Director STACS Benjamin Soh menyampaikan bahwa pemberdayaan UMKM di seluruh ASEAN merupakan kunci untuk mempercepat transisi kawasan menuju Net Zero dan tetap kompetitif dalam rantai pasokan global.

“Eksplorasi kerja sama terhadap opsi pendanaan berkelanjutan dan ramah lingkungan berdasarkan data ESG yang dikumpulkan di ESGpedia juga merupakan sebuah langkah dalam meningkatkan akses terhadap pendanaan berkelanjutan bagi UMKM di wilayah ini,” papar Benjamin dalam keterangan resmi, Selasa (17/10).

Country Head Modalku Arthur Adisusanto turut memberikan tanggapannya bahwa kerjasama Modalku dan STACS ini sekaligus membawa misi perusahaannya untuk lebih maju memberdayakan UMKM dengan memberikan akses ke platform yang memungkinkan pelaku UMKM membuka dan membagikan data ESG dengan mudah.

Baca Juga: Benarkah fintech P2P kenakan bunga sangat tinggi? ini penjelasannya…

“Kolaborasi ini juga akan memberikan UMKKM Indonesia kemampuan untuk lebih memperhatikan aktivitas mereka serta sumber daya keuangan yang diperlukan untuk berinvestasi pada teknologi ramah lingkungan, mengurangi jejak karbon, dan menerapkan praktik bisnis berkelanjutan,” jelas Arthur.

Sebagai informasi tambahan, kolaborasi ini merupakan bagian dari inisiatif ASEAN Single Access Point for ESG Data (SAFE) yang dicanangkan oleh Sustainable Finance Institute Asia (SFIA) untuk mengatasi kesenjangan data ESG di pasar ASEAN.

Peluncurannya di Indonesia ini menyusul kesuksesan peluncuran ESGpedia di negara-negara ASEAN sebelumnya seperti Filipina dengan PDS Group di bulan September silam, dan Vietnam dengan Bamboo Capital Group di awal Agustus kemarin.  ■

Comments are closed.