BCA Raih ‘Triple Crown’ dari TIME, Newsweek dan The Asian Banker

- 25 Oktober 2025 - 10:51

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) justru mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih tiga penghargaan internasional bergengsi sekaligus dalam kurun waktu berdekatan. Pengakuan dari Newsweek, The Asian Banker (TAB) Global, dan TIME Magazine ini bukan hanya sekadar piala, melainkan bukti konkret atas fondasi keuangan yang super solid, tata kelola perusahaan yang prima, serta kepercayaan yang tertanam kuat dari nasabah, karyawan, dan investor. Prestasi “Triple Crown” ini menegaskan posisi BCA sebagai institusi keuangan yang tangguh dan mendorong optimisme bagi stabilitas sistem keuangan Indonesia.


Fokus Utama:

● BCA berhasil menyapu tiga penghargaan internasional prestisius dari lembaga pemeringkat kredibel hanya dalam waktu singkat, sebuah pencapaian langka yang disebut sebagai “Triple Crown”.
● Setiap penghargaan didasarkan pada metodologi ketat yang mengukur aspek berbeda, mulai dari kepercayaan (trust), kekuatan neraca, hingga kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
● Pengakuan ini berdampak langsung pada kepercayaan investor, yang tercermin dari kinerja saham BBCA, dan memperkuat peran BCA dalam mendukung ketahanan sistem keuangan nasional.


Dalam panggung yang diguncang ketidakpastian, ada yang berdiri dengan pondasi yang tak goyah. Itulah narasi yang kini ditorehkan PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Bak seorang atlet yang menyabet tiga medali emas di olimpiade yang sama, bank pelat merah ini baru saja meraih apa yang dalam dunia jurnalistik layak disebut sebagai “Triple Crown”—tiga penghargaan internasional bergengsi dalam kurun waktu yang berdekatan. Prestasi ini bukan sekadar pemoles citra, melainkan konfirmasi atas ketangguhan sebuah lembaga keuangan yang menjadi tumpuan puluhan juta masyarakat Indonesia.

Pencapaian ini datang dari tiga lembaga paling otoritatif: Newsweek (AS), The Asian Banker (Singapura), dan TIME (AS). Masing-masing dengan metodologinya yang ketat, mereka sampai pada kesimpulan yang sama: BCA adalah institusi yang layak diperhitungkan dalam percaturan global.

Penghargaan pertama datang dari majalah Newsweek yang menganugerahi BCA gelar “World’s Most Trustworthy Companies 2025” untuk kategori perbankan di Indonesia. Gelar “paling dipercaya” ini bukan given. Ia diraih melalui proses saringan yang sangat ketat oleh Newsweek dan mitranya, Statista.

Mereka tidak hanya mengandalkan laporan keuangan. Metodologinya menggabungkan survei terhadap lebih dari 65.000 responden dari tiga sudut pandang kunci: pelanggan, investor, dan karyawan. Lebih dari itu, analisis social listening yang masif dilakukan, mencakup lebih dari 500.000 mention di dunia online. Hasilnya adalah gambaran utuh tentang reputasi yang dibangun dari pengalaman nyata, bukan sekadar iklan. Dalam dunia yang semakin skeptis, kepercayaan adalah mata uang baru yang paling berharga, dan BCA berhasil mencetaknya.

Sementara Newsweek mengukur persepsi, The Asian Banker (TAB) Global datang dengan kalkulator dan neraca. Lembaga ini menobatkan BCA sebagai “Bank Terkuat di Indonesia” dalam ranking “World’s 1000 Largest and Strongest Banks 2025”. Penilaiannya objektif dan teknis, berfokus pada kesehatan fundamental bank.

Scorecard TAB Global mengupas tuntas enam pilar: skala bisnis, pertumbuhan neraca, profil risiko, profitabilitas, kualitas aset, dan likuiditas. Keenamnya kemudian dijabarkan menjadi 14 faktor spesifik. Keunggulan BCA dalam hal ini adalah cerminan dari disiplin fiskal dan manajemen risiko yang konsisten, yang menjadi benteng saat ekonomi bergejolak. Seperti halnya sebuah bangunan, yang membuatnya bertahan dari gempa adalah kekuatan struktur internalnya, bukan hanya kemegahan fasadnya.

Mahkota ketiga, dan mungkin yang paling holistik, datang dari TIME dengan daftar “World’s Best Companies of 2025”. BCA tidak hanya masuk dalam daftar bergengsi ini, tetapi bahkan menduduki puncak untuk perwakilan Indonesia dengan skor total 81,70.

TIME dan Statista menilai perusahaan dari tiga lensa: kepuasan karyawan (employee satisfaction), pertumbuhan pendapatan (revenue growth), dan komitmen pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Penilaian ini melibatkan survei terhadap lebih dari 200.000 karyawan secara global. Prestasi ini mengisyaratkan bahwa kesuksesan BCA tidak hanya dinikmati oleh pemegang saham, tetapi juga dirasakan oleh para pekerjanya, sambil tetap mempertimbangkan tanggung jawab sosial dan lingkungan—sebuah formula keberlanjutan yang semakin diprioritaskan di era modern.

Dalam dunia investasi, reputasi adalah segalanya. Tiga pengakuan internasional ini adalah sinyal kuat bagi investor global tentang stabilitas dan prospek BCA. Hal ini telah terefleksi dalam kinerja saham BBCA, yang tercatat menguat sekitar 7% dalam sebulan terakhir dan melonjak impresif sekitar 43% dalam lima tahun terakhir, mengalahkan banyak indeks sejenis di kawasan.

Dengan aset yang mendekati US$100 miliar dan melayani sekitar 43 juta rekening, BCA memang sudah menjadi too big to ignore. Penghargaan ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai blue chip yang paling liquid dan diandalkan di Bursa Efek Indonesia.

Dengan fondasi yang kini diakui dunia, BCA memiliki modal yang lebih dari cukup untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga memimpin inovasi dalam ekonomi digital dan mempercepat inklusi keuangan di Indonesia. Prestasi “Triple Crown” ini bukan titik akhir, melainkan batu pijakan untuk peran yang lebih besar di kancah global.


Digionary:

● Blue Chip: Saham dari perusahaan besar, ternama, dan memiliki reputasi baik serta stabil secara finansial.
●ESG (Environmental, Social, and Governance): Kerangka penilaian untuk mengukur dampak dan kesadaran berkelanjutan suatu perusahaan di bidang lingkungan, sosial, dan tata kelola.
●Fundamental: Dasar-dasar analisis kinerja perusahaan berdasarkan laporan keuangan, manajemen, posisi industri, dll.
●Inklusi Keuangan: Upaya untuk memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal.
●Kredibel: Dapat dipercaya; memiliki kualitas dan kemampuan yang diakui.
●Likuiditas: Kemampuan suatu aset untuk segera diuangkan tanpa mempengaruhi harganya.
●Social Listening: Proses memantau dan menganalisis percakapan dan tren di media sosial dan platform online.
●Scorecard: Alat pengukuran kinerja yang menggunakan seperangkat kriteria dan metrik yang telah ditentukan.
●Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance): Sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan, menyeimbangkan kepentingan berbagai pemangku kepentingan.

#BCA #BankBCA #BBCA #FintechIndonesia #EkonomiIndonesia #PerbankanNasional #Kepercayaan #Reputasi #Newsweek #TIME #TheAsianBanker #PenghargaanGlobal #BankTerkuat #ESG #SahamBlueChip #Investasi #InklusiKeuangan #StabilitasKeuangan #BisnisIndonesia #KorporasiKelasDunia

Comments are closed.