Sun Life: Gen Z Rentan Finansial, Perlu Edukasi dan Proteksi Jangka Panjang

- 22 September 2025 - 14:03

Riset Sun Life Asia Financial Resilience Index 2025 mengungkap hanya 49% Gen Z Indonesia yang percaya diri dengan kondisi finansial mereka, sementara tingkat rasa aman finansial masyarakat secara keseluruhan baru 57%. Minimnya literasi keuangan, orientasi konsumtif, serta rendahnya prioritas pada perencanaan pensiun dan warisan membuat generasi muda rentan menghadapi krisis finansial di masa depan.


Fokus Utama:

1. Gen Z paling rentan secara finansial: hanya 49% yang merasa percaya diri dengan kondisi keuangan.
2. Perencanaan jangka panjang terabaikan: pensiun dan warisan belum jadi prioritas.
3. Sun Life dorong literasi dan proteksi: lewat edukasi Bright Talk dan peluncuran Sun Proteksi Heritage 100.


Hanya 49% Gen Z Indonesia merasa percaya diri dengan kondisi finansial mereka. Sun Life dorong literasi keuangan lewat Bright Talk dan luncurkan Sun Proteksi Heritage 100 sebagai solusi proteksi jangka panjang.


Generasi Z yang kini memasuki usia produktif ternyata masih jauh dari mapan secara finansial. Riset Sun Life Asia Financial Resilience Index 2025 menunjukkan hanya 49% Gen Z Indonesia yang merasa percaya diri dengan kondisi keuangan mereka. Secara umum, tingkat rasa aman finansial masyarakat Indonesia baru mencapai 57%.

Kondisi ini memprihatinkan, sebab generasi muda justru menjadi tulang punggung produktivitas nasional dalam satu dekade mendatang. Alih-alih menyiapkan dana pensiun atau investasi jangka panjang, mayoritas Gen Z masih fokus pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari, gaya hidup konsumtif, dan tren digital.

Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Agustus 2025 bahkan memperlihatkan 57% generasi muda masih menumpuk utang konsumtif seperti cicilan gadget, kendaraan, dan layanan paylater. Survei Katadata Insight Center (2025) juga menemukan 73% anak muda belum memiliki tabungan darurat setara biaya hidup 3 bulan, sebuah standar minimal keamanan finansial.

Sun Life Tekankan Pentingnya Literasi

Presiden Direktur Sun Life Indonesia, Albertus Wiroyo, menilai rendahnya literasi keuangan menjadi akar masalah. “Dengan demikian, lebih banyak keluarga Indonesia berkesempatan untuk mewujudkan kemapanan finansial di masa depan dengan perlindungan yang tepat, sesuai dengan tahap kehidupan mereka,” ujarnya, Minggu (21/9).

Selama 30 tahun hadir di Indonesia, Sun Life konsisten menghadirkan produk perlindungan jiwa, kesehatan, pendidikan, hingga pensiun. Tahun ini, perusahaan meluncurkan Sun Proteksi Heritage 100, solusi asuransi jiwa dengan manfaat hingga usia 100 tahun. Produk ini menawarkan fleksibilitas premi mulai Rp300 ribu per bulan, bonus pengembalian premi di usia 75 tahun, pembebasan premi untuk 77 penyakit kritis, serta manfaat akhir kontrak.

Bright Talk: Edukasi Finansial dari Praktisi ke Gen Z

Melalui program Bright Talk, Sun Life menghadirkan edukasi finansial praktis bagi keluarga muda. Dalam edisi terbaru, hadir Fanni Imaniar, momfluencer yang berbagi pengalaman mengelola keuangan keluarga, serta Suzan Juwana, dokter gigi sekaligus tenaga pemasar Sun Life yang menekankan pentingnya proteksi jangka panjang.

“Melalui Bright Talk, kami ingin melanjutkan komitmen ini, dengan memberikan ruang diskusi yang relevan agar masyarakat dapat belajar langkah-langkah sederhana dalam perencanaan keuangan namun berdampak besar bagi kehidupan mereka,” kata Albertus.

Program ini digelar seiring peringatan Bulan Pelanggan Nasional, di mana Sun Life juga memperkuat layanan lewat otomatisasi klaim, digitalisasi formulir, dan integrasi dengan aplikasi CIMB Octo Mobile.

Aset Tumbuh, Risiko Terkendali

Hingga 30 Juni 2025, Sun Life Indonesia mencatat total aset Rp19,07 triliun dengan tingkat Risk Based Capital (RBC) 515% untuk konvensional dan 219% untuk syariah. Angka ini jauh di atas ketentuan minimum pemerintah 120%, menunjukkan kapasitas keuangan perusahaan cukup solid untuk menopang inovasi produk dan pelayanan.

Albertus menambahkan, loyalitas nasabah menjadi fondasi pertumbuhan. “Terima kasih atas kepercayaan dan loyalitas nasabah yang selalu diberikan kepada Sun Life Indonesia. Kami berkomitmen untuk selalu menghadirkan inovasi yang berfokus pada kebutuhan dan aspirasi nasabah, serta menghadirkan layanan terbaik agar senantiasa mendampingi perjalanan finansial dan kesehatan keluarga Indonesia,” ujarnya. ■


Digionary:

● Asuransi Jiwa: produk perlindungan finansial yang memberikan manfaat kepada ahli waris jika tertanggung meninggal dunia.
● Bright Talk: program edukasi finansial yang digagas Sun Life untuk keluarga muda.
● Gen Z: generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an.
● Literasi Keuangan: kemampuan memahami dan mengelola keuangan pribadi dengan bijak.
● Momfluencer: influencer perempuan yang berfokus pada topik keluarga dan parenting.
● OJK (Otoritas Jasa Keuangan): lembaga pengawas sektor jasa keuangan di Indonesia.
● Paylater: layanan pembiayaan yang memungkinkan konsumen membeli barang/jasa dengan pembayaran ditunda.
● Pensiun: masa ketika seseorang berhenti bekerja dan mengandalkan tabungan atau dana pensiun.
● Proteksi Finansial: perlindungan terhadap risiko keuangan, biasanya lewat asuransi.
● RBC (Risk Based Capital): indikator kesehatan keuangan perusahaan asuransi berdasarkan tingkat kecukupan modal.
● Sun Proteksi Heritage 100: produk asuransi jiwa Sun Life dengan manfaat hingga usia 100 tahun.
● Tabungan Darurat: dana simpanan yang disiapkan untuk kebutuhan mendesak di luar rencana pengeluaran rutin.

#GenZ #LiterasiKeuangan #SunLifeIndonesia #BrightTalk #AsuransiJiwa #PerencanaanKeuangan #ProteksiFinansial #SunProteksiHeritage100 #RBC #OJK #Paylater #DanaDarurat #Pensiun #Warisan #KesehatanFinansial #FinancialResilience #GenerasiMuda #Investasi #KeluargaIndonesia #DigitalFinance

Comments are closed.