Survei terbaru Morgan Stanley mengungkap 80% investor institusional global berencana meningkatkan alokasi dana berkelanjutan dalam dua tahun ke depan, didorong oleh keyakinan pada kinerja finansial dan pengelolaan risiko iklim, menandai pergeseran paradigma dari investasi berkelanjutan sebagai alternatif menjadi arus utama.
Fokus Utama:
■ Tren Kenaikan Alokasi: 80% investor institusional berencana tingkatkan proporsi investasi berkelanjutan, dengan kenaikan tertinggi di Amerika Utara (90%).
■ Kinerja sebagai Penggerak Utama: Kinerja keuangan menjadi pendorong signifikan, dengan 90% investor melihat ESG sebagai pembeda utama dalam pemilihan manajer aset.
■ Kesadaran Risiko Iklim: 77% investor memperkirakan risiko iklim fisik akan berdampak besar pada harga aset dalam lima tahun ke depan.
80% investor institusional global akan tingkatkan alokasi dana berkelanjutan. Baca analisis Morgan Stanley tentang pergeseran paradigma investasi hijau yang didorong kinerja finansial.
Arus utama investasi global sedang berubah haluan. Dalam survei terbaru Morgan Stanley yang dirilis Selasa (25/11), delapan dari sepuluh investor institusional mengaku akan memperbesar porsi dana berkelanjutan dalam portofolio mereka dalam dua tahun mendatang. Angka 80% ini bahkan melampaui temuan tahun sebelumnya yang sudah berada di level 79%, mengindikasikan akselerasi adopsi investasi ramah lingkungan.
Survei bertajuk Sustainable Signals, Institutional Investors 2025 ini menjangkau lebih dari 950 investor institusional di Amerika Utara, Eropa, dan Asia Pasifik—termasuk 664 pemilik aset dan 303 manajer aset. Hasilnya konsisten: investasi berkelanjutan tak lagi sekadar wacana, tetapi telah menjadi pertimbangan strategis yang mempengaruhi alokasi modal miliaran dolar.
“Investasi berkelanjutan sedang meningkat secara masif di kalangan investor institusional. Peningkatan ini didorong oleh bukti keuntungan finansial dan kesadaran bahwa risiko iklim adalah risiko finansial yang nyata,” ungkap Jessica Alsford, Chief Sustainability Officer dan Ketua Institute for Sustainable Investing di Morgan Stanley.
Regional breakdown menunjukkan dinamika yang menarik. Pemilik aset di Amerika Utara menjadi yang paling optimis, dengan 90% di antaranya berencana meningkatkan alokasi. Mereka diikuti oleh Asia Pasifik (85%) dan Eropa (82%). Hanya 2% pemilik aset dan 3% manajer aset yang mengantisipasi penurunan, menandakan bahwa arus ini hampir tak terbendung.
Yang paling mencolok, kinerja keuangan muncul sebagai pendorong utama—bukan sekadar pertimbangan moral. Sebanyak 90% pemilik aset menyatakan bahwa opsi investasi berkelanjutan menjadi pembeda utama dalam mempertahankan atau memilih manajer aset. Persentase serupa (89%) bahkan mewajibkan manajer aset eksternal untuk memiliki kebijakan investasi berkelanjutan yang jelas.
Temuan lain yang tak kalah penting: kesadaran akan risiko iklim telah meresap dalam kalkulasi finansial. Lebih dari tiga perempat investor (77%) memperkirakan risiko iklim fisik akan berdampak signifikan pada harga aset dalam lima tahun ke depan. Sebanyak 35% di antaranya mengantisipasi dampak yang meluas di seluruh pasar, sementara 42% memperkirakan dampak besar pada sejumlah aset tertentu.
Data ini sejalan dengan laporan Global Sustainable Investment Alliance yang mencatat aset investasi berkelanjutan global telah menyentuh US$35.3 triliun pada 2024. Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai investasi berkelanjutan tumbuh 15% pada semester I-2025, didorong oleh meningkatnya permintaan investor muda dan regulasi yang semakin mendukung.
Dengan bukti-bukti empiris yang semakin kuat, investasi berkelanjutan tak lagi dipandang sebagai biaya tambahan, melainkan sebagai strategi cerdas untuk mengelola risiko sekaligus meraih return di era transisi energi.
Digionary:
● ESG (Environmental, Social, and Governance): Kerangka penilaian investasi yang mempertimbangkan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan.
● Investasi Berkelanjutan: Strategi investasi yang mempertimbangkan faktor ESG dalam keputusan alokasi modal untuk menghasilkan dampak positif jangka panjang.
● Investor Institusional: Lembaga keuangan seperti manajer aset, dana pensiun, atau perusahaan asuransi yang mengelola dana dalam skala besar.
● Manajer Aset: Perusahaan atau individu yang mengelola portofolio investasi atas nama pihak lain.
● Pemilik Aset: Individu atau institusi yang memiliki modal atau dana yang diinvestasikan.
#InvestasiBerkelanjutan#ESG #MorganStanley #InvestasiHijau #SustainableInvestment #InvestorInstitusional #KeuanganBerkelanjutan #GreenFinance #ClimateRisk #SustainableFinance #InvestasiGlobal #Portofolio #KinerjaKeuangan #RisikoIklim #ImpactInvesting #InvestasiMasaDepan #FinancialServices #WallStreet #MarketTrend #EconomicOutlook
