SBI Holdings Genggam 5% Saham Amar Bank, Kepercayaan Global pada Perbankan Digital Indonesia Makin Kuat

- 9 Oktober 2025 - 09:25

Konglomerasi jasa keuangan terkemuka Jepang, SBI Holdings, Inc., resmi mencaplok lebih dari 5% saham PT Bank Amar Indonesia Tbk. (Amar Bank), menjadikannya pemegang saham institusional terbesar ketiga. Masuknya SBI Holdings menunjukkan validasi kuat dari investor global terhadap potensi masif perbankan digital Indonesia dan strategi fintech Amar Bank yang berfokus pada segmen ritel dan UMKM. Kemitraan strategis ini diharapkan mempercepat inovasi, memperluas inklusi keuangan, dan memperkuat ekosistem layanan digital Amar Bank melalui sinergi dengan kapabilitas dan jaringan global SBI.


Fokus Utama:

1. ​Validasi Global: Masuknya SBI Holdings, raksasa keuangan Jepang, sebagai pemegang saham institusional terbesar ketiga di Amar Bank, menggarisbawahi kepercayaan global yang kian menguat pada masa depan perbankan digital dan ekonomi digital Indonesia.
2. ​Sinergi Strategis: Kemitraan ini membuka peluang kolaborasi dengan ekosistem layanan keuangan SBI Holdings, berpotensi mempercepat peta jalan digital Amar Bank, terutama dalam inovasi produk dan perluasan akses bagi segmen ritel dan UMKM.
3. ​Penguatan Struktur Permodalan: Akuisisi saham ini tidak hanya membawa keahlian, tetapi juga memperkuat struktur permodalan Amar Bank, yang didukung oleh Tolaram Pte. Ltd. sebagai pemegang saham pengendali, untuk mendorong inklusi keuangan yang berkelanjutan di Indonesia.


​SBI Holdings, Raksasa Fintech Jepang, Resmi Ambil Saham Amar Bank. Sinyal Kuat Global di Bank Digital RI. SBI Holdings, konglomerat keuangan Jepang, kini pemegang saham utama Amar Bank, perkuat fokus fintech di segmen ritel dan UMKM. Baca selengkapnya tentang sinergi besar ini!


PT Bank Amar Indonesia Tbk. (Amar Bank), pionir bank digital yang fokus menggarap segmen ritel dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pada hari ini (9/10) mengumumkan kehadiran pemegang saham institusional baru dari Negeri Sakura. SBI Holdings, Inc. (TYO:8473), konglomerat jasa keuangan terkemuka di Jepang, resmi mencaplok porsi saham signifikan.

​Masuknya SBI Holdings—yang dikenal sebagai pemain agresif di sektor finansial digital global—menjadi penanda babak baru bagi Amar Bank. Perusahaan raksasa Jepang itu kini menggenggam lebih dari 5% saham Amar Bank, langsung memposisikan diri sebagai pemegang saham institusional terbesar ketiga, di bawah Tolaram Pte. Ltd. dan PT Jagat Raya Imajinasi. Langkah ini bukan sekadar transaksi biasa; ini adalah validasi tegas dari investor kelas kakap global terhadap prospek cemerlang dan potensi laba masif dari industri perbankan digital di Indonesia.

​Langkah strategis SBI Holdings ini terjadi di tengah booming pesatnya ekonomi digital Indonesia. Berdasarkan riset terbaru Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai sekitar US130 miliar pada tahun 2025 dan berpotensi melesat hingga US220–US$360 miliar pada tahun 2030, menjadikannya pasar terbesar di Asia Tenggara.

Pertumbuhan ini secara otomatis mendongkrak kebutuhan akan layanan keuangan yang adaptif dan inklusif, sebuah celah yang digarap serius oleh bank digital seperti Amar Bank.

​Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian, menyambut antusias kemitraan ini. Ia menekankan bahwa kolaborasi ini akan menciptakan sinergi yang kuat. ​”Kami sangat antusias menyambut kehadiran SBI Holdings sebagai bagian dari Amar Bank dan berharap dapat bekerjasama erat dalam membuka berbagai peluang baru. Melalui kemitraan ini, kami berkomitmen untuk dapat menjalin kolaborasi dengan perusahaan di bawah naungan mereka, serta memanfaatkan ekosistem layanan keuangan SBI yang kuat untuk saling berbagi keahlian, membangun sinergi, dan memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi segmen ritel dan UMKM di seluruh Indonesia,” ujar Tulsian.

​Akselerasi Peta Jalan Digital dan Penguatan Sinergi

​Dukungan dari SBI Holdings, yang memiliki jaringan luas di bidang fintech, bank, asuransi, dan manajemen aset, diharapkan menjadi akselerator kunci bagi Amar Bank. Sinergi ini akan sangat krusial, mengingat penetrasi layanan perbankan digital yang terus meningkat. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa pertumbuhan nasabah bank digital terus naik signifikan.

​Dari sisi pemegang saham pengendali, kehadiran investor sekelas SBI juga dianggap sebagai penguat strategi. MD, Fintech & Infrastructure of Tolaram, Navin Nahata, menyatakan keyakinannya bahwa kombinasi keahlian akan mempercepat visi Amar Bank.

​”Sebagai pemegang saham pengendali Amar Bank, kami percaya bahwa hadirnya SBI Holdings ke jajaran pemegang saham semakin memperkuat validasi strategi dan misi Amar Bank untuk merevolusi layanan perbankan untuk nasabah retail dan UMKM. Dengan menggabungkan seluruh kapabilitas dan keahlian kami masing-masing, kami yakin langkah ini akan semakin mempercepat peta jalan Amar Bank serta mendukung upayanya untuk memperluas akses, meningkatkan pengalaman nasabah, dan menciptakan dampak berkelanjutan bagi segmen ritel dan UMKM di Indonesia,” tambahnya.

​Fokus Amar Bank pada UMKM—segmen yang menyumbang lebih dari 60% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia namun masih banyak yang underserved (belum terlayani secara optimal) oleh bank konvensional—menjadi daya tarik utama bagi investor global. Kemitraan dengan SBI diharapkan mampu menajamkan tawaran produk digital Amar Bank, meningkatkan financial inclusion (inklusi keuangan) yang masih menyisakan sekitar 25% penduduk dewasa Indonesia yang unbanked (belum memiliki akses ke bank).

Dengan disokong mitra lokal dan global yang kuat ini, Amar Bank menegaskan komitmennya untuk terus mendorong inovasi, memperluas inklusi keuangan, dan menciptakan dampak berkelanjutan bagi nasabah ritel serta pelaku UMKM yang selama ini belum terlayani secara optimal di Indonesia.


Digionary:

​● Amar Bank (PT Bank Amar Indonesia Tbk.): Bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan merupakan pelopor bank digital di Indonesia, berfokus pada layanan bagi segmen ritel dan UMKM.
● Ekosistem Layanan Keuangan SBI: Jaringan luas perusahaan dan layanan di bawah naungan SBI Holdings, mencakup fintech, perbankan, asuransi, dan manajemen aset.
● Fintech (Financial Technology): Inovasi teknologi yang diterapkan pada layanan keuangan, seperti pembayaran digital, pinjaman online, dan bank digital.
● Inklusi Keuangan (Financial Inclusion): Upaya untuk memastikan akses layanan keuangan formal, terjangkau, dan bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang sebelumnya unbanked.
● Lead: Paragraf pembuka dalam sebuah berita atau artikel yang bertujuan menarik minat pembaca dan menyajikan inti cerita secara ringkas.
● Peta Jalan (Roadmap): Rencana strategis terperinci yang menggambarkan langkah-langkah atau tahapan yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan jangka panjang.
● Ritel: Segmen pasar yang melayani konsumen individu atau perorangan.
● SBI Holdings, Inc. (TYO:8473): Konglomerat jasa keuangan terkemuka asal Jepang yang aktif berinvestasi di sektor finansial digital global.
● Tolaram Pte. Ltd.: Perusahaan investasi multinasional yang bertindak sebagai pemegang saham pengendali (mayoritas) Amar Bank.
● UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah): Kelompok usaha yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, menjadi target utama layanan banyak bank digital.
● Unbanked: Istilah untuk individu atau populasi yang tidak memiliki atau belum menggunakan layanan dari lembaga perbankan formal.
● Underserved: Segmen pasar atau nasabah yang layanannya belum terpenuhi secara optimal oleh penyedia jasa keuangan konvensional.

​#AmarBank #SBIHoldings #BankDigital #FintechIndonesia #InklusiKeuangan #UMKM #EkonomiDigital #InvestasiAsing #Tolaram #SahamAMAR #PasarModal #JasaKeuangan #ValidasiGlobal #AkselerasiDigital #InovasiFintech #Ritel #AsiaTenggara #DigitalBanking #KapitalGlobal #TrenInvestasi

Comments are closed.