PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatat laba bersih Rp2,91 triliun hingga November 2025, tumbuh 21,10% secara tahunan. Di balik angka tersebut, tersimpan cerita tentang disiplin kredit, pergeseran strategi pendanaan, dan konsistensi BTN menjaga fokus sebagai bank perumahan nasional. Di tengah tekanan likuiditas industri perbankan dan persaingan bank digital, BTN justru menutup tahun dengan aset menembus Rp500 triliun—lebih cepat dari target awal.
Fokus utama:
■ Pertumbuhan laba BTN ditopang disiplin kredit dan efisiensi pendanaan.
■ Dana murah dan digitalisasi menjadi bantalan kinerja di tengah tekanan industri.
■ Bisnis perumahan dan spin-off syariah mempertegas arah jangka panjang BTN.
Ketika banyak bank sibuk mengejar pertumbuhan agresif dan ekspansi digital berisiko tinggi, Bank Tabungan Negara memilih jalan yang lebih sunyi—menjaga fokus, merapikan struktur pendanaan, dan memperkuat kredit berbasis sektor riil. Hasilnya mulai terlihat. Hingga November 2025, BTN mencetak laba bersih Rp2,91 triliun dan melampaui target aset tahunan lebih cepat dari rencana.
BTN membukukan laba bersih Rp2,91 triliun hingga akhir November 2025, meningkat 21,10% yoy dibandingkan Rp2,40 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini terjadi bukan karena lonjakan kredit berisiko tinggi, melainkan hasil dari penyaluran kredit yang terukur dan efisiensi biaya dana.
Penyaluran kredit dan pembiayaan BTN mencapai Rp386,47 triliun, tumbuh 8,74% yoy. Angka ini menunjukkan BTN tetap bertumbuh, namun dengan tempo yang lebih terkendali dibandingkan bank-bank yang agresif di kredit konsumtif non-agunan. Pendekatan ini sejalan dengan tren industri perbankan nasional 2025, di mana regulator mendorong penguatan kualitas aset di tengah ketidakpastian ekonomi global dan volatilitas suku bunga.
Dari sisi pendanaan, BTN mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 15,77% yoy menjadi Rp423,96 triliun. Pertumbuhan ini terutama ditopang peningkatan dana murah (CASA), sebuah faktor krusial dalam menekan cost of fund.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menegaskan strategi tersebut berjalan sesuai rencana. “Pencapaian kinerja BTN hingga akhir November 2025 menunjukkan bahwa BTN mampu menjaga pertumbuhan positif yang tetap on track menuju akhir tahun sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan. BTN masih akan terus mengoptimalisasi upaya untuk mencapai target akhir tahun dengan tetap diiringi kehati-hatian dan langkah yang cermat,” uarnya.
Dorongan digital melalui superapp Bale by BTN untuk ritel serta Bale Korpora untuk cash management korporasi menjadi instrumen penting dalam menarik dana berbiaya rendah, tanpa harus terjebak perang suku bunga deposito.
Dengan aset mencapai Rp503,99 triliun—naik 12,16% yoy—BTN melampaui target Rp500 triliun yang ditetapkan pada awal 2025. Capaian ini menegaskan posisi BTN sebagai bank spesialis perumahan dengan skala nasional.
Menjelang akhir tahun, BTN tetap memprioritaskan kredit perumahan, baik KPR subsidi maupun non-subsidi, serta pembiayaan sektor pendukung seperti real estate, listrik, gas, air, dan perdagangan besar.
Di saat bersamaan, BTN hampir menuntaskan pemisahan unit usaha syariah (UUS) menjadi bank umum syariah baru, PT Bank Syariah Nasional (BSN), dengan target Day One Operation pada 22 Desember 2025. Langkah ini dinilai strategis untuk memperkuat fokus bisnis dan membuka ruang pertumbuhan syariah yang lebih agresif ke depan.
Digionary:
● Aset Bank: Total sumber daya ekonomi yang dimiliki bank, termasuk kredit dan surat berharga
● Bale by BTN: Superapp BTN untuk layanan perbankan ritel digital
● Bale Korpora: Layanan cash management digital BTN untuk nasabah korporasi
● CASA: Dana murah yang berasal dari giro dan tabungan
● Cost of Fund: Biaya yang dikeluarkan bank untuk menghimpun dana
● DPK: Dana pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat
● KPR Subsidi: Kredit pemilikan rumah dengan dukungan pemerintah
● Spin-off Syariah: Pemisahan unit usaha syariah menjadi bank mandiri
● Year-on-Year (yoy): Perbandingan kinerja tahunan pada periode yang sama
#BTN #BankTabunganNegara #KinerjaBank #LabaBank #PerbankanNasional #KPR #PerumahanIndonesia #DanaMurah #CASA #AsetBank #BankBUMN #EkonomiIndonesia #BankSyariah #TransformasiBank #DigitalBanking #BaleByBTN #KeuanganNasional #IndustriPerbankan #BTN2025 #BisnisIndonesia
